Air Haji, Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan
Air Haji | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | ![]() | ||||
Provinsi | Sumatera Barat | ||||
Kabupaten | Pesisir Selatan | ||||
Kecamatan | Linggo Sari Baganti | ||||
Kodepos | 25668 | ||||
Kode Kemendagri | 13.01.09.2002 ![]() | ||||
|
[[Kategori:Nagari di {{{provinsi}}}]]
Air Haji adalah nagari yang menjadi ibu kota Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan. Nagari ini bersebelahan dengan Kecamatan Ranah Pesisir dan Kecamatan Pancung Soal.
Air Haji terkenal sebagai penghasil lokan, yang biasa dicampur dalam masakan Randang Pakihnya.
Air haji merupakan daerah pesisir di Sumatera Barat dengan mata pencaharian sebagian besar penduduknya adalah nelayan.
Sejarah
Pada abad ke 16 Nagari Air Haji disebut juga dengan wilayah Bandar Sepuluh atau sekarang disebut Kabupaten Pesisir Selatan. Pada tahun 1663 mulai kuatnya pengaruh Belanda di Pesisir Selatan, dengan menjadikan pulau Cingkuak sebagai kantor perwakilan Belanda di Bandar Sepuluh dibawah pimpinan Groenewegen. [1] Ketertarikan Belanda pada Bandar Sepuluh adalah karena hasil Lada dan Emasnya yang diperebutkan oleh Belanda dan Aceh. Air haji sendiri merupakan desa yang dulu merupakan kawasan yang menjadi daerah kekuasaan kerajaan Inderapura pada masa Sultan Muhammadsyah.[1]
Sistem Pemerintahan Nagari Air Haji di mulai dari tanggal 17 Agustus 1945. Pimpinan Nagari Air Haji ada yang dinamakan kepala Nagari maupun Wali Nagari, yaitu sampai 1983. Selama kurun waktu tersebut Nagari Air Haji telah dipimpin oleh 10 orang Kepala Nagari/ Wali Nagari, yaitu:
- Saamin St.Rj.Mudo
- Idris
- Darwis
- Imam Ahmad Rj. Mansyur
- Daud Rj.Mara
- Jamin St. Mantan
- Syamsudin Dt.Bdr. Jambak
- Depok Sopi
- Hasanuddin St. Palembang
- Nade Noersyam St. Iskandar