More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Peraturan gol tandang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Peraturan gol tandang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Peraturan gol tandang

  • العربية
  • Български
  • বাংলা
  • Català
  • Čeština
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Español
  • Eesti
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Galego
  • עברית
  • Hrvatski
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • ქართული
  • Qaraqalpaqsha
  • 한국어
  • Bahasa Melayu
  • Malti
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • ไทย
  • Türkçe
  • Українська
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • Tiếng Việt
  • მარგალური
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Aturan gol tandang)

Peraturan gol tandang adalah suatu aturan khusus dalam turnamen sepak bola sistem gugur yang berlaku pada dua pertandingan kandang-tandang/home-away apabila agregat total seri.

Aturan nilai seri dalam peraturan gol tandang

[sunting | sunting sumber]

Peraturan gol tandang memiliki nilai seri maka aturan sebagai berikut:

Kasus I

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama

{{{team1}}} v {{{team2}}}


Tim A 2-2 Tim B
kota A
Leg Kedua

{{{team1}}} v {{{team2}}}


Tim B 1-1 Tim A
kota B

Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak satu gol.

Kasus II

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama

{{{team1}}} v {{{team2}}}


Tim A 2–1 Tim B
kota A
Leg Kedua

{{{team1}}} v {{{team2}}}


Tim B 1–0 Tim A
kota B

Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak nol gol.


Kasus III

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama

{{{team1}}} v {{{team2}}}


Tim A 0-1 Tim B
kota A
Leg Kedua

{{{team1}}} v {{{team2}}}


Tim B 1–2 Tim A
kota B

Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak satu gol.

Kasus IV

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama

{{{team1}}} v {{{team2}}}


Tim A 1–0 Tim B
kota A
Leg Kedua

{{{team1}}} v {{{team2}}}


Tim B 3–2 Tim A
kota B

Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak nol gol.

Kasus V

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama

{{{team1}}} v {{{team2}}}


Tim A 3-0 Tim B
kota A
Leg Kedua

{{{team1}}} v {{{team2}}}


Tim B 4-1 Tim A
kota B

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim A berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim B mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim A mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 1-0 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.

Kasus VI

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama

{{{team1}}} v {{{team2}}}


Tim A 1-1 Tim B
kota A
Leg Kedua

{{{team1}}} v {{{team2}}}


Tim B 0-0 Tim A
kota B

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim B berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim A mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim B mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 0-1 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.

Kasus VII

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama

{{{team1}}} v {{{team2}}}


Tim A 1–1 Tim B
kota A
Leg Kedua

{{{team1}}} v {{{team2}}}


Tim B 1–1 Tim A
kota B

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.

Kasus VIII

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama

{{{team1}}} v {{{team2}}}


Tim A 2–1 Tim B
kota A
Leg Kedua

{{{team1}}} v {{{team2}}}


Tim B 2–1 Tim A
kota B

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.

Ikon rintisan

Artikel bertopik sepak bola ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_gol_tandang&oldid=25421947"
Kategori:
  • Peraturan sepak bola
  • Istilah sepak bola
Kategori tersembunyi:
  • Semua artikel rintisan
  • Rintisan bertopik sepak bola
  • Semua artikel rintisan Maret 2024

Best Rank
More Recommended Articles