More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Bunga majemuk - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bunga majemuk - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bunga majemuk

  • Aragonés
  • العربية
  • Asturianu
  • Беларуская
  • Български
  • বাংলা
  • Bosanski
  • Català
  • Čeština
  • Чӑвашла
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Gaeilge
  • Galego
  • עברית
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • Hornjoserbsce
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Ido
  • Italiano
  • 日本語
  • Jawa
  • Қазақша
  • 한국어
  • Latina
  • Lombard
  • Lietuvių
  • Malagasy
  • Македонски
  • മലയാളം
  • मराठी
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Runa Simi
  • Română
  • Русский
  • Саха тыла
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • தமிழ்
  • ไทย
  • Українська
  • اردو
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • 吴语
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Bunga malai)
Untuk bunga majemuk dalam keuangan, lihat bunga majemuk (keuangan).
Bunga majemuk adas sowa (Anethum graveolens)

Bunga majemuk adalah sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu ibu tangkai bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai bunga yang lebih rumit. Rangkaian bunga semacam ini sangat bervariasi, baik pada pola-pola dan kerapatan tangkai bunganya, kelengkapan bagian-bagian pendukungnya, duduk bunga pada tangkai (filotaksi, phyllotaxy) dan lain-lain.

Susunan bunga majemuk juga biasa disebut dengan istilah perbungaan atau infloresens (inflorescence). Dalam percakapan sehari-hari, sebagian perbungaan disebut sebagai "bunga" saja (atau variasinya), terlebih bila susunannya rapat atau kuntum-kuntum bunganya kecil-kecil, seperti misalnya bunga kenikir dan bunga kelapa (disebut mayang).

Karakter dasar

[sunting | sunting sumber]

Bagian-bagian

[sunting | sunting sumber]

Bunga majemuk memiliki bagian-bagian yang bersifat seperti batang, seperti daun, serta bagian-bagian yang khas bunga, seperti mahkota bunga, putik, dan benangsari.

Bagian-bagian yang bersifat seperti batang, misalnya:

  • Ibu tangkai bunga (peduncle, pedunculus), yakni tangkai utama yang mendukung keseluruhan bunga majemuk. Bagian ibu tangkai bunga di tengah-tengah perbungaan, di mana tangkai-tangkai bunga individual melekat, disebut rakis (rachis)
  • Tangkai bunga (pedicel, pedicellus), yakni tangkai masing-masing kuntum bunga individual, dan
  • Dasar bunga (receptacle, receptaculum), yakni ujung tangkai bunga yang mendukung bagian lain dari bunga.

Bagian-bagian yang bersifat seperti daun, misalnya:

  • Daun pelindung (bract, bractea), yakni daun yang pada ketiaknya muncul ibu tangkai bunga.
  • Daun tangkai (bracteole, bracteola), yakni daun (1–2 helai) yang muncul pada pangkai tangkai bunga.
  • Kelopak bunga (calyx), pada bunga-bunga tunggal/individual.
  • Seludang bunga (spatha), yakni daun pelindung besar yang menyelubungi seluruh bunga majemuk sebelum mekar, misalnya pada suku palem-paleman (Arecaceae).
  • Daun pembalut (involucre, involucrum), yakni sejumlah daun pelindung yang tersusun dalam lingkaran mengitari dasar bunga majemuk. Misalnya pada Asteraceae.
  • Daun kelopak tambahan (epicalyx), yakni sejumlah daun pelindung yang tersusun dalam lingkaran di bawah kelopak bunga. Misalnya pada marga Hibiscus.

Daun pelindung (bractea dan bracteola) bisa bervariasi bentuknya, mulai dari bentuk biasa sebagaimana daun normal, menyusut atau mengecil (rudimenter), atau menghilang. Perbungaan dengan daun-daun pelindung yang mengecil dan berbentuk khas disebut bracteate dan yang tanpa daun-daun pelindung disebut dengan istilah ebracteate. Perbungaan yang daun-daun pelindungnya serupa atau hampir serupa dengan daun normal disebut frondose.

  • Gambar skema perbungaan ebracteate.
    Gambar skema perbungaan ebracteate.
  • Contoh perbungaan ebracteate pada bunga wisteria, Wisteria sinensis
    Contoh perbungaan ebracteate pada bunga wisteria, Wisteria sinensis
  • Perbungaan bracteate.
    Perbungaan bracteate.
  • Contoh perbungaan bracteate pada Pedicularis verticillata.
    Contoh perbungaan bracteate pada Pedicularis verticillata.
  • Perbungaan frondose.
    Perbungaan frondose.
  • Contoh perbungaan frondose pada Aristolochia clematitis.
    Contoh perbungaan frondose pada Aristolochia clematitis.
  • Perbungaan frondo-bracteate, bentuk peralihan.
    Perbungaan frondo-bracteate, bentuk peralihan.
  • Contoh perbungaan frondo-bracteate. Rhinanthus angustifolius.
    Contoh perbungaan frondo-bracteate. Rhinanthus angustifolius.

Pertumbuhan pucuk

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan pertumbuhan pucuknya, dikenal adanya pertumbuhan monopodial dan simpodial. Kedua macam pertumbuhan itu juga tecermin dalam pertumbuhan bunga:

  • Bunga majemuk tidak terbatas (indeterminate): pertumbuhan monopodial. Pucuk ibu tangkai bunga tumbuh terus, dan bunga-bunga mekar dari bawah ke atas.
  • Bunga majemuk terbatas (determinate): pertumbuhan simpodial. Bunga yang paling ujung mekar dahulu dan layu, kemudian di bawahnya, lewat samping, muncul tangkai bunga yang lebih muda dan mekar. Demikian seterusnya.

Pada bunga majemuk terbatas, apabila mekarnya bunga yang paling ujung (terminal) diikuti dengan mekarnya bunga-bunga lain dari bawah ke atas, disebut akropetal. Apabila mekarnya bunga-bunga lain itu dari atas ke bawah, disebut basipetal; dan apabila mekarnya dari tengah-tengah ibu tangkai daun, disebut divergen.

  • Bunga majemuk terbatas pola akropetal.
    Bunga majemuk terbatas pola akropetal.
  • Pola basipetal.
    Pola basipetal.
  • Pola divergen.
    Pola divergen.

Bunga majemuk tak terbatas tidak memiliki bunga terminal yang sejati. Ujung ibu tangkai bunga biasanya berupa pucuk yang mengerdil (rudimenter). Kedudukan bunga terminal, dengan demikian, diisi oleh bunga subterminal (bunga di bawah pucuk).

  • Bunga majemuk tak terbatas pola akropetal sempurna.
    Bunga majemuk tak terbatas pola akropetal sempurna.
  • Dengan pola akropetal dan kuncup samping.
    Dengan pola akropetal dan kuncup samping.
  • Dengan bunga subterminal yang menyerupai bunga terminal.
    Dengan bunga subterminal yang menyerupai bunga terminal.

Filotaksi

[sunting | sunting sumber]

Filotaksi atau duduk bunga (aslinya, duduk daun) menunjukkan posisi kuntum bunga terhadap kuntum-kuntum yang lain pada ibu tangkai bunga. Duduk bunga itu misalnya dalam spiral, berseling, atau berhadapan; atau pola yang lain lagi.

  • Bunga berseling
    Bunga berseling
  • Berhadapan
    Berhadapan


Susunan bunga

[sunting | sunting sumber]

Sejauh ini tidak ada konsensus umum menyangkut aneka bentuk perbungaan. Penjelasan berikut terutama mengacu pada buku yang ditulis Focko Weberling, Morphologie der Blüten und der Blütenstände (Stuttgart, 1981), meskipun tidak selalu demikian.

Kelompok-kelompok perbungaan terutama dibedakan melalui sifat percabangannya. Di dalam kelompok-kelompok utama itu, pembedaan terutama berdasarkan sifat persilangan sumbu-sumbu pertumbuhan dan variasi model. Perbungaan dapat bersifat sederhana (tunggal, tidak bercabang) atau berganda (bercabang, dan bercabang-cabang lagi).

Bunga majemuk sederhana

[sunting | sunting sumber]
Infloresensi bunga-bunga kecil membentuk bongkol (capitulum) bunga matahari

Tak terbatas (indeterminate)

[sunting | sunting sumber]

Perbungaan sederhana tak terbatas disebut racemose, merujuk pada bentuk dasarnya yang berupa tandan (raceme, dari bahasa Latin: racemus, tandan anggur).[1] Bentuk-bentuk lain perbungaan ini dapat diturunkan dari bentuk dasar ini dengan menyusutkan, menggembungkan, melebarkan, atau memipihkan ibu tangkai atau tangkai-tangkai bunganya. Beberapa bentuk peralihan yang meragukan dihilangkan di sini.

  • Tandan (raceme, racemus, botrys), yakni dengan bunga-bunga individual bertangkai tertancap di sepanjang ibu tangkai bunga yang tak bercabang.
  • Bulir (spike, spica), tandan dengan bunga-bunga individual tak bertangkai (duduk).
  • Bunga cawan (corymb, corymbus), tandan dengan kuntum-kuntum bunga yang tangkainya bervariasi panjangnya, sedemikian sehingga permukaan atas bunga majemuknya mendatar atau agak menggembung.
  • Bunga payung (umbel, umbella), tandan dengan ibu tangkai bunga yang pendek dan seberkas kuntum bunga yang tangkai-tangkainya muncul dari ketinggian yang sama.
  • Tongkol (spadix), bulir dengan ibu tangkai yang menggembung; bunga-bunga duduk berjejalan, biasanya terlindungi atau dilengkapi dengan seludang. Misalnya suku keladi (Araceae), atau jagung (Zea mays).
  • Bongkol (capitulum), tandan atau tongkol yang mengerut, bunga-bunga terangkai serupa bola. Contohnya bunga petai dan kerabatnya (Mimosoideae). Variasi dari bongkol adalah bunga piringan (anthodium) pada Asteraceae, dengan bunga-bunga tabung di bagian tengah dan bunga-bunga pita di tepinya.
  • Untai (catkin, ament, amentum), bulir menggantung yang berisi bunga-bunga berkelamin tunggal seperti pada berbagai bunga suku Piperaceae (seperti lada dan sirih).
  • Tandan
    Tandan
  • Epilobium angustifolium
    Epilobium angustifolium
  • Bulir
    Bulir
  • Plantago media (bulir))
    Plantago media (bulir))
  • Bunga cawan
    Bunga cawan
  • Iberis umbellata (bunga cawan)
    Iberis umbellata (bunga cawan)
  • Bunga payung
    Bunga payung
  • Astrantia minor (payung)
    Astrantia minor (payung)
  • Tongkol
    Tongkol
  • Arum maculatum (tongkol)
    Arum maculatum (tongkol)
  • Bongkol
    Bongkol
  • Dipsacus fullonum (bongkol)
    Dipsacus fullonum (bongkol)
  • Untai
    Untai
  • Alnus incana (untai)
    Alnus incana (untai)
  • Astrantia major
    Astrantia major

Terbatas (determinate)

[sunting | sunting sumber]

Perbungaan sederhana terbatas disebut cymose, dari bentuk dasarnya yang disebut cyme (payung tambahan, dari bahasa Prancis cime yang berarti ‘puncak, paling atas’)[2] Selanjutnya cymosa dibedakan lebih lanjut atas:

  • Monochasium, yakni jika hanya ada satu sumbu sekunder yang tumbuh.
    • Kuncup sekunder selalu muncul pada sisi yang sama: helicoid cyme atau bostryx (bunga sekrup)
      • Tangkai-tangkai bunga yang baru tumbuh mengikuti satu bidang datar: drepanium (bunga sabit)
    • Kuncup sekunder muncul pada sisi-sisi secara bergantian: scorpioid cyme
      • Tangkai-tangkai bunga yang baru tumbuh membentuk semacam spiral: cincinnus (salah satu penciri suku Boraginaceae dan Commelinaceae)
      • Tangkai-tangkai bunga yang baru tumbuh zigzag mengikuti satu bidang datar: rhipidium (bunga kipas, seperti pada banyak anggota suku Iridaceae)
  • Dichasial cyme, yakni jika ada dua sumbu sekunder yang tumbuh bersamaan.
    • Sumbu sekunder juga dichasial: dichasium (Karakteristik suku Caryophyllaceae)
    • Sumbu sekunder monochasial: double scorpioid cyme atau double helicoid cyme
  • Pleiochasium, yakni jika terdapat lebih dari dua sumbu sekunder yang tumbuh bersamaan.
  • Bunga sekerup (bostryx): tampak sisi dan atas
    Bunga sekerup (bostryx): tampak sisi dan atas
  • Hypericum perforatum (bostryx)
    Hypericum perforatum (bostryx)
  • Bunga sabit (drepanium): tampak sisi dan atas
    Bunga sabit (drepanium): tampak sisi dan atas
  • Gladiolus imbricatus (drepanium)
    Gladiolus imbricatus (drepanium)
  • Cincinnus: tampak sisi dan atas
    Cincinnus: tampak sisi dan atas
  • Symphytum officinale (cincinnus)
    Symphytum officinale (cincinnus)
  • Bunga kipas (rhipidium): tampak sisi dan atas
    Bunga kipas (rhipidium): tampak sisi dan atas
  • Iris foetidissima (rhipidium)
    Iris foetidissima (rhipidium)
  • Dichasium
    Dichasium
  • Dichasium: tampak atas
    Dichasium: tampak atas
  • Double cyme
    Double cyme
  • Double cyme
    Double cyme
  • Silene dioica (dichasium)
    Silene dioica (dichasium)

Bunga majemuk sederhana terbatas ini juga bisa mengalami pemadatan sedemikian rupa sehingga menyerupai bunga payung (umbel). Nama yang tepat, dengan demikian, adalah umbelliform cyme; namun secara sederhana biasanya disebut bunga payung saja. Sementara yang lain, bisa menyerupai bentuk tandan (botrys) sehingga disebut botryoid, yakni tandan dengan bunga terminal. Bunga ini sering secara tidak tepat disebut sebagai bunga tandan (saja).

  • Umbelliform cyme
    Umbelliform cyme
  • Pelargonium zonale (umbelliform cyme)
    Pelargonium zonale (umbelliform cyme)
  • Botryoid
    Botryoid
  • Berberis vernae (botryoid)
    Berberis vernae (botryoid)

Bunga berkas (fascicle, fasciculus) adalah tandan (raceme) atau payung tambahan (cyme) yang tereduksi, sehingga bunga-bunganya tumbuh berjejalan pada ketinggian yang kurang lebih sama di ibu tangkai bunga. Berkas semu atau karangan semu (verticillaster) adalah bunga berkas yang memiliki struktur dichasium, yakni bunga-bunga yang terletak pada lingkaran sesungguhnya tersusun atas beberapa anak payung; bentuk ini umum dijumpai pada suku Labiatae (Lamiaceae). Karangan semu (verticillaster) yang ibu tangkai bunganya tereduksi bisa membentuk suatu bulir semu (spicate atau spicata), yang sering dianggap sebagai bulir (saja).

  • Gentiana lutea (bunga berkas)
    Gentiana lutea (bunga berkas)
  • Lamium orvala (karangan semu)
    Lamium orvala (karangan semu)
  • Mentha longifolia (bulir semu)
    Mentha longifolia (bulir semu)

Bunga majemuk berganda

[sunting | sunting sumber]

Bunga-bunga majemuk berganda (synflorescences) bentuknya dapat ditelusuri menurut bentuk-bentuk bunga majemuk sederhana. Jika bunga-bunga majemuk sederhana tersusun dari kuntum-kuntum bunga individual yang terangkai menurut pola tertentu, maka bunga majemuk berganda tersusun dari serangkaian bunga-bunga majemuk sederhana, baik yang terbatas (cymose) maupun yang tidak terbatas (racemose).

Bunga majemuk berganda bisa berulang polanya dua kali, tiga kali (berganda tiga), atau lebih. Beberapa bentuknya demikian rumit sehingga sulit diusut akar polanya. Bunga majemuk berganda yang mengulang-ulang pola dasarnya dikenal dengan sebutan double inflorescence.

Bunga tandan berganda biasa disebut sebagai malai (panicle, paniculus), walau sebetulnya istilah malai yang sejati mengacu pada bentuk yang hampir serupa dengan itu. Malai ini dapat terbentuk tanpa suatu ‘tandan ujung’ dan disebut homoeothetic, atau dapat berakhir dengan tandan ujung (yang menggantikan posisi bunga terminal) dan disebut heterothetic. Bunga payung berganda atau bunga payung majemuk adalah bunga payung (umbel) yang kuntum-kuntum bunganya digantikan oleh payung-payung bunga.

  • Malai homeothetic
    Malai homeothetic
  • Melilotus officinalis (malai homoeothetic)
    Melilotus officinalis (malai homoeothetic)
  • Malai heterothetic
    Malai heterothetic
  • Hebe albicans (malai heterothetic)
    Hebe albicans (malai heterothetic)
  • Bulir majemuk
    Bulir majemuk
  • Lolium temulentum (bulir majemuk)
    Lolium temulentum (bulir majemuk)
  • Bongkol majemuk
    Bongkol majemuk
  • Echinops ritro (bongkol majemuk)
    Echinops ritro (bongkol majemuk)
  • Payung majemuk
    Payung majemuk
  • Laserpicium latifolium (payung majemuk)
    Laserpicium latifolium (payung majemuk)
  • Payung majemuk ganda tiga
    Payung majemuk ganda tiga

Malai yang sejati terbentuk dari bunga-bunga majemuk terbatas, bercabang-cabang dengan kuat dan tidak teratur dari atas ke bawah, di mana tiap-tiap cabangnya memiliki sebuah bunga terminal. Malai rata (cymose corymb) adalah bunga cawan (corymb) terbatas, yakni dengan bagian-bagian pembentuknya yang berupa malai. Bunga lembing (anthela) adalah semacam malai rata dengan bunga-bunga di bagian tepi (lateral) yang lebih tinggi daripada bagian tengahnya.

  • Malai
    Malai
  • Vitis vinifera (malai)
    Vitis vinifera (malai)
  • Malai rata
    Malai rata
  • Sambucus nigra (malai rata)
    Sambucus nigra (malai rata)
  • Bunga lembing (anthela)
    Bunga lembing (anthela)
  • Juncus inflexus (lembing)
    Juncus inflexus (lembing)

Tandan yang kuntum-kuntum bunganya digantikan oleh payung-payung tambahan (cyme) disebut thyrse atau thyrsus. Payung-payung tambahan sekunder ini bisa saja dari tipe-tipe yang mana saja dari bunga majemuk monochasia (satu sumbu) atau dichasia (dua sumbu yang tumbuh). Bunga botryoid yang kuntum-kuntum bunganya digantikan oleh payung-payung tambahan (cyme) disebut thyrsoid. Bentuk-bentuk ini juga secara salah kaprah sering disebut sebagai malai.

  • Thyrse
    Thyrse
  • Aesculus hippocastanum
    Aesculus hippocastanum
  • Thyrsoid
    Thyrsoid
  • Syringa vulgaris
    Syringa vulgaris

Tentu saja kombinasi bentuk-bentuk lainnya dimungkinkan. Sebagai teladan, bunga-bunga bongkol atau payung dapat saja terangkai dalam pola bunga cawan atau malai.

  • Achillea sp. (bongkol tersusun dalam cawan)
    Achillea sp. (bongkol tersusun dalam cawan)
  • Hedera helix (payung terangkai dalam malai)
    Hedera helix (payung terangkai dalam malai)

Lain-lain

[sunting | sunting sumber]

Suku Asteraceae (Compositae) dicirikan oleh bentuk khusus bunga bongkol (capitulum) yang disebut bunga piringan (calathid atau calathidium), namun umumnya dikenal sebagai bunga bongkol saja. Suku Poaceae (Gramineae) memiliki perbungaan yang khas tersusun dari bulir-bulir kecil (spikelet) yang terangkai dalam malai atau bulir yang lebih besar; secara singkat disebut sebagai malai atau bulir saja. Marga Ficus (kerabat beringin, Moraceae) mengembangkan bunga periuk (syconium), yakni dasar bunga bersama (ujung ibu tangkai bunga) yang memipih, melebar, dan cekung membentuk periuk, di mana kuntum-kuntum bunga individualnya duduk di dalam rongganya, dan hanya terbuka sedikit di ujungnya (mulut periuk). Sementara marga Euphorbia membentuk cyathium (jamak: cyathia), suatu modifikasi bunga payung (umbella).

  • Matricaria chamomilla (bunga piringan)
    Matricaria chamomilla (bunga piringan)
  • Triticum aestivum (bulir majemuk)
    Triticum aestivum (bulir majemuk)
  • Oryza sativa (bulir tersusun dalam malai)
    Oryza sativa (bulir tersusun dalam malai)
  • Ficus sp. (bunga periuk, dibelah memperlihatkan rongganya)
    Ficus sp. (bunga periuk, dibelah memperlihatkan rongganya)
  • Euphorbia tridentata (cyathium)
    Euphorbia tridentata (cyathium)
  • Euphorbia cyparissias (cyathia dalam bunga payung)
    Euphorbia cyparissias (cyathia dalam bunga payung)
  • Coleus (bulir palsu)
    Coleus (bulir palsu)

Referensi dan pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Inflorescence.

(Jerman)

  • Focko Weberling: Morphologie der Blüten und der Blütenstände; Zweiter Teil. Verlag Eugen Ulmer, Stuttgart 1981
  • Wilhelm Troll: Die Infloreszenzen; Erster Band. Gustav Fischer Verlag, Stuttgart 1964
  • Wilhelm Troll: Die Infloreszenzen; Zweiter Band, Erster Teil. Gustav Fischer Verlag, Stuttgart 1969
  • Wilhelm Troll: Praktische Einführung in die Pflanzenmorphologie. Gustav Fischer Verlag, Jena 1957
  • Bernhard Kausmann: Pflanzenanatomie. Gustav Fischer Verlag, Jena 1963
  • Walter S. Judd, Christopher S. Campbell, Elizabeth A. Kellogg, Peter F. Stevens, Michael J. Donoghue: Plant Systematics: A Phylogenetic Approach, Sinauer Associates Inc. 2007
  • Stevens, P. F. (2001 onwards). Angiosperm Phylogeny Website. Version 7, May 2006 [and more or less continuously updated since]. [1]
  • Strasburger, Noll, Schenck, Schimper: Lehrbuch der Botanik für Hochschulen. 4. Auflage, Gustav Fischer, Jena 1900, p. 459
  1. ^ Oxford English Dictionary. Raceme 2. Bot. A type of inflorescence in which the flowers are arranged on short, nearly equal, lateral pedicels, at equal distances along a single elongated axis
  2. ^ Oxford English Dictionary. Cyme(1) Bot. A species of inflorescence wherein the primary axis bears a single terminal flower which develops first, the system being continued by axes of secondary and higher orders which develop successively in like manner; a centrifugal or definite inflorescence: opposed to raceme. Applied esp. to compound inflorescences of this type forming a more or less flat head.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bunga_majemuk&oldid=27325042#Bunga_majemuk_berganda"
Kategori:
  • Morfologi tumbuhan
  • Bunga
Kategori tersembunyi:
  • Pranala Commons ada di Wikidata

Best Rank
More Recommended Articles