More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Mazhab Cambridge (sejarah intelektual) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mazhab Cambridge (sejarah intelektual) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mazhab Cambridge (sejarah intelektual)

  • English
  • Español
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Cambridge School (sejarah intelektual))

Dalam sejarah inletelktual dan sejarah pemikiran politik, Mazhab Cambridge adalah gerakan historiografis longgar yang secara tradisional berasosiasi dengan Universitas Cambridge, karena banyak tokoh yang terkait dengan universitas ini pernah atau masih memegang posisi akademik, termasuk Quentin Skinner, J. G. A. Pocock, Peter Laslett, John Dunn, James Tully, David Runciman, dan Raymond Geuss.

Ringkasan

[sunting | sunting sumber]

Mazhab Cambridge secara umum dapat dicirikan sebagai mode interpretasi historis atau kontekstualis, yang menempatkan penekanan utama pada kondisi historis dan konteks intelektual wacana suatu era sejarah tertentu, dan menentang anakronisme yang dianggap ada dalam metode interpretasi konvensional, yang diyakini sering mendistorsi makna teks dan gagasan dengan membacanya berdasarkan pemahaman modern yang khas tentang kehidupan sosial dan politik. Dalam hal ini, Mazhab Cambridge bersifat 'idealis' dalam arti menerima gagasan sebagai elemen konstitutif sejarah manusia itu sendiri, dan karenanya bertentangan dengan positivisme sosial-ilmiah dalam historiografi.[1]

Teks yang sering dianggap sebagai penyebutan awal prinsip-prinsip mazhab ini[2] adalah artikel Quentin Skinner tahun 1969 berjudul "Makna dan Pemahaman dalam Sejarah Gagasan" ("Meaning and Understanding in the History of Ideas").[3] Di sini, Skinner menyerang apa yang ia gambarkan sebagai dua "ortodoksi": perennialisme, yakni pandangan bahwa para filsuf selalu memperdebatkan pertanyaan mendasar yang sama; dan gagasan bahwa konteks tidak relevan untuk pemahaman historis sebuah teks, sehingga dapat dibaca sebagai materi yang berdiri sendiri.[4] Dalam kata-kata Mark Bevir, Skinner dan rekan-rekannya "membela sejarah teori politik terhadap entah itu para reduksionis yang menganggap ide-ide hanyalah fenomena sekunder maupun para teoretikus kanonik yang mendekati teks-teks sebagai karya-karya filosofis yang abadi.".[5]

Mazhab ini telah mendapat kritik dari berbagai pihak. Di satu sisi, para sejarawan yang mendalami konteks materialis seperti sejarah sosial telah mengkritik fokus sekolah tersebut pada ide-ide.[2] Christopher Goto-Jones berargumen bahwa mazhab ini telah berkembang ke arah orientalis dengan mengabaikan kontribusi non-Barat dalam sejarah intelektual.[6]

"Ideas in Context" oleh Cambridge University Press

[sunting | sunting sumber]

Pada 1984, Cambridge University Press menerbitkan Philosophy in History: Essays in the Historiography of Philosophy, kumpulan kuliah yang disampaikan untuk rangkaian konferensi sepanjang 1982-83 di Johns Hopkins University. Kumpulan ini menjadi jilid perdana seri penerbitan Ideas in Context, yang dewan redaksinya dipegang oleh antara lain Quentin Skinner, Richard Rorty, dan J. B. Schneewind. Terdapat esai pengantar yang menjadi pembuka untuk jilid dan seri Ideas in Context itu sendiri. Meskipun ditandatagani oleh ketiga editor, Richard Fisher mengatakan bahwa pernyataan tujuan "sebagian besar ditulis" oleh Rorty dan "secara nada agak berbeda dengan sebagian besar tulisan berikutnya." Meskipun demikian, Quentin Skinner tetap menjadi editor umum selama lebih dari dua dekade.[7] Jilid kedua dari seri ini adalah Virtue, Commerce, and History: Essays in Political Thought and History, Chiefly in the Eighteenth Century, kumpulan esai dari J. G. A. Pocock yang secara berkala menggunakan langue dan parole Saussurean dalam studi konteks gagasan, yang mendahului jilid keenam dalam seri ini, The Language of Political Theory in Early-Modern Europe. Pocock tidak pernah menjabat sebagai editor utama untuk seri ini.[8]

Kata pengantar untuk koleksi tahun 1984, yang kembali ditandatangani oleh Skinner, Rorty, dan Schneewind, mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan, baik secara akademis maupun finansial, dari Robert L. Payton. Payton adalah mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Kamerun, mantan presiden perguruan tinggi dan universitas, dan wali amanat untuk Editorial Projects in Education, organisasi yang meluncurkan The Chronicle of Higher Education. Pada tahun 1976, ia mengundurkan diri dari Universitas Hofstra setelah mendapat kritik pedas karena terus-menerus menyebabkan defisit di seluruh universitas. Namun, hanya beberapa bulan setelah pengunduran dirinya, Payton menulis sebuah artikel di New York Times berisi seruan meningkatkan penggalangan dana, merger, dan kemitraan dengan "bisnis" untuk mempertahankan dan memperluas upaya akademis serta lembaga. Hampir satu dekade kemudian, Payton diangkat sebagai Presiden Yayasan Pendidikan Exxon yang filantropis. Kata pengantar (1984) menunjukkan bahwa Payton "melakukan segala yang dapat dilakukan oleh seorang teman yang sabar dan murah hati dalam membantu kami di setiap tahap usaha kami. Dorongan dan keyakinannya terhadap proyek ini selalu menggembirakan dan tak berubah di tengah semua perubahan rencana kami." Yayasan Pendidikan Exxon, yang dipelopori oleh Payton, sebelumnya telah mendanai rangkaian kuliah di Universitas Johns Hopkins. Yayasan ini terus mensponsori seri penerbitan, sementara Cambridge University Press mempromosikan keberlanjutan dan penghematan energi dalam penerbitan akademis.[9]

Meskipun terdapat kesinambungan finansial dan filantropi, para kontributor edisi khusus tahun 2014 yang didedikasikan untuk seri buku Journal of the History of Ideas, berjudul "Ideas in Context at 100," mengamati perubahan substansial dalam isi dan cakupan. Mereka juga mencatat bahwa sejumlah penelitian dalam seri tidak sepenuhnya mengikuti metodologi Mazhab Cambridge. Malah, buku-buku ini secara kolektif mewakili sejumlah perubahan dan inovasi dalam kontekstualisme sejak tahun 1980-an. Pengantar redaksi untuk edisi khusus mengakui bahwa "tema-tema pembentuk Mazhab Cambridge tercermin dalam banyak monograf 'Ideas in Context'---fokus pada sejarah pemikiran politik, perhatian terhadap karier republikanisme dan berbagai penantang ideologisnya, kecenderungan untuk mempelajari ide-ide politik sekuler secara terpisah dari agama, kecenderungan untuk meneliti ide-ide politik sekuler secara terpisah dari agama, kepedulian terhadap Eropa Modern Awal, dan kecenderungan untuk mengutamakan kanon penulis Eropa Barat dan Inggris yang tertanam dalam jaringan konteks yang kaya akan argumen, bahasa, dan teks." Namun, segera setelah penerbitan The Language of Political Theory in Early-Modern Europe, "seri ini dengan cepat berkembang hingga mencakup kronologi, tema, ranah usaha intelektual, dan wilayah yang lebih luas." Demikian pula, hubungan "Ideas in Context" dengan "perhatian metodologis yang paling erat kaitannya dengan Cambridge School...cenderung lebih mengatur semangat daripada isi dari banyak karya terkemuka yang membentuk Ideas in Context."[10]

Christopher Celenza menambahkan bahwa seri “Ideas in Context” mencakup "karya sintesis yang mendefinisikan bidang oleh para cendekiawan senior (That Noble Dream karya Peter Novick dan The Origins of American Social Science karya Dorothy Ross); studi inovatif yang dengan cepat menjadi kanonik (The Ideological Origins of the British Empire karya David Armitage); buku-buku oleh cendekiawan terkemuka yang menempuh jalur baru dan inovatif (Adversaries and Authorities karya G.E.R. Lloyd); jilid yang muncul dari konferensi atau seri kuliah (Philosophy in History); kumpulan esai seputar tema penting tunggal (Renaissance Civic Humanism: Reappraisals and Reflections, ed. James Hankins), dan banyak buku pertama." Celenza mendefinisikan “misi esensial” seri “Ideas in Context” sebagai memberikan “konteks bagi para pemikir yang diteliti (situasi institusional, biografi, dan tradisi intelektual langsung) dan, dengan demikian, mencapai kesimpulan yang tidak akan mungkin diperoleh hanya dengan mengkaji teks-teks mereka (dan terutama hanya argumen-argumen dalam teks-teks tersebut).”[11]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Mazhab Annales
  • Mazhab historiografi Cambridge, yang membahas Imperium Britania Raya dan tidak tumpang tindih dengan sejarah intelektual
  • Sejarah konseptual
  • The Cambridge History of Political Thought
  • The Foundations of Modern Political Thought

Rujukan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Vanheste, Jeroen (2007). Guardians of the Humanist Legacy: The Classicism of T.S. Eliot's Criterion Network and Its Relevance to Our Postmodern World. Leiden, The Netherlands: Koninklijke Brill. hlm. 9–10.
  2. ^ a b Blackledge, Peter (2006). Reflections on the Marxist Theory of History. Manchester, UK: Manchester University Press. hlm. 10.
  3. ^ Skinner, Quentin (1969). "Meaning and Understanding in the History of Ideas". History and Theory. 8 (1): 3–53. doi:10.2307/2504188. JSTOR 2504188.
  4. ^ Skinner, p. 3.
  5. ^ Bevir, Mark (2011). "Chapter 1. The Contextual Approach". Dalam Klosko, George (ed.). The Oxford Handbook of the History of Political Philosophy. Oxford University Press. hlm. 14.
  6. ^ Goto-Jones, Christopher (2008). Re-politicising the Kyoto School as Philosophy. London, UK: Routledge.
  7. ^ Fisher, Richard (1 June 2009). "'How to do things with books': Quentin Skinner and the dissemination of ideas". History of European Ideas. 35 (2): 276–280. doi:10.1016/j.histeuroideas.2008.11.001. S2CID 144911266.
  8. ^ Schmidt, James (2014). "Enlightenment as Concept and Context". Journal of the History of Ideas. 75 (4): 677–685. doi:10.1353/jhi.2014.0038. ISSN 0022-5037. JSTOR 43289692. S2CID 207267940.
  9. ^ Skinner, Quentin (1984). Philosophy in History: Essays on the Historiography of Philosophy. Cambridge [Cambridgeshire], UK: Cambridge University Press. hlm. ix-16. ISBN 9780521273305.
  10. ^ "Ideas in Context at 100---Introduction". Journal of the History of Ideas. 75 (4): 651–652. 2014. doi:10.1353/jhi.2014.0032. ISSN 0022-5037. JSTOR 43289689.
  11. ^ Celenza, Christopher S. (2014). "Ideas in Context and the Idea of Renaissance Philosophy". Journal of the History of Ideas. 75 (4): 653–666. doi:10.1353/jhi.2014.0035. ISSN 0022-5037. JSTOR 43289690. PMID 27424236. S2CID 28355530.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mazhab_Cambridge_(sejarah_intelektual)&oldid=27764124"
Kategori:
  • Mazhab sejarah
  • Sejarah Univeritas Cambridge
  • Sejarah intelektual
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension

Best Rank
More Recommended Articles