More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Eksonim dan endonim - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Eksonim dan endonim - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Eksonim dan endonim

  • العربية
  • Azərbaycanca
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Euskara
  • فارسی
  • Frysk
  • हिन्दी
  • Italiano
  • 日本語
  • Jawa
  • 한국어
  • Bahasa Melayu
  • مازِرونی
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Română
  • Simple English
  • Slovenščina
  • Türkçe
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Endonim)

Eksonim (dari bahasa Yunani ἔξωὄνομα, exonoma, artinya "nama (pemberian) luar") adalah nama sebutan untuk suatu tempat yang tidak digunakan oleh penduduk lokal tempat tersebut (baik dalam bahasa resmi negara maupun bahasa lokal lainnya), atau nama sebutan untuk penduduk atau bahasa yang tidak digunakan oleh penduduk atau bahasa yang dimaksudkan tersebut.

Nama yang digunakan oleh penduduk lokal suatu tempat disebut endonim atau otonim (Bahasa Yunani ἔνδον endon=di dalam, αὐτό auto=diri, dan ὄνομα onoma=nama), yang artinya nama sebutan untuk diri sendiri. Sebagai contoh, Deutschland adalah endonim; Jerman adalah eksonim dalam Bahasa Indonesia untuk nama tempat tersebut; dan Allemagne adalah eksonim dalam Bahasa Prancis. Demikian pula, Bahasa Spanyol adalah eksonim untuk nama bahasa tersebut; para petutur Bahasa Spanyol sendiri menyebut dengan nama español atau castellano. Contoh lain, Tiongkok (Zhongguo) adalah endonim untuk negara tersebut, sementara dalam bahasa Inggris menggunakan nama eksonim China, dan di Indonesia pada tahun 1966-2014 menggunakan nama eksonim Cina. (lihat Nama Tiongkok).

Pengunaan

[sunting | sunting sumber]

Sebagai preferensi eksonim

[sunting | sunting sumber]

Dalam beberapa situasi, penggunaan eksonim mungkin lebih disukai. Misalnya, di kota-kota multibahasa seperti Brussel, yang dikenal dengan ketegangan linguistik antara penutur bahasa Belanda dan Prancis, nama yang netral mungkin lebih disukai agar tidak menyinggung siapa pun. Dengan demikian, eksonim seperti Brussel dalam bahasa Inggris dapat digunakan alih-alih mengutamakan salah satu nama lokal (Belanda/Flandria: Brussel; Prancis: Bruxelles).

Preferensi resmi

[sunting | sunting sumber]

Kadang sebuah pemerintah negara ingin menganjurkan pengunaan nama endonim daripada nama eksonim yang diberikan negara lain:

  • Pada 1972, Ceylon (nama ini di-anglikisasi dari nama Portugis Ceilão) mengganti nama negara menjadi Sri Lanka walaupun nama Ceylon tetap dipertahankan sebagai nama teh.
  • Pemerintahan Ukraina menetapkan agar ejaan bahasa Inggris ibukota Ukraina seharusnya dieja sebagai Kyiv[1] karena nama tradisional eksonim Inggris, yakni Kiev adalah nama pemberian dari Rusia dengan nama Kiyev (Киев)
  • Pemerintahan Belarus menyatakan bahwa endonim Belarus harus digunakan dalam setiap bahasa.[2] Pengunaan ini dipakai secara masif dalam bahasa Inggris dan juga Indonesia, sementara ejaan Belorussia/Byelorussia masih dipakai saat menyebut Republik Sosialis Soviet secara umum sudah tidak dipakai lagi. Di bahasa lain, eksonim masih dipakai secara masif, seperti Bahasa Denmark Hviderusland, Belanda Wit-Rusland, Estonia Valgevene, Faroe Hvítarussland, Tionghoa Bái'èluósī (白俄罗斯), dan Serbia Belorusija (Белорусија).
  • Pada 2006, Korea Selatan mengganti nama ejaan Tionghoa untuk ibukota Seoul dari eksonim 漢城/汉城 (Hànchéng) yang berasal dari ejaan Hanja Joseon (Hangul: 한성; Hanja: 漢城; RR: Hanseong) menjadi Shǒu'ěr (首爾/首尔). Perubahan ini resmi digunakan di Tiongkok.
  • Pada Desember 2021, sebuah memo dikirim oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan memerintah pengunaan nama Türkiye (di bahasa Inggris Turkiye) daripada Turki di setiap komunikasi resmi, apapun bahasanya.[3][4]

Hanyu Pinyin

[sunting | sunting sumber]

Di Singapura selama 1980an, pemerintah mendorong penggunaan ejaan Hanyu Pinyin untuk nama-nama tempat, terutama yang menggunakan nama Teochew, Hokkien, atau Kanton, sebagai bagian dari Kampanye Bicara Mandarin untuk mempromosikan bahasa Mandarin dan mencegah penggunaan "dialek". Misalnya, daerah Nee Soon, yang dinamai menurut nama pengusaha Teochew-Peranakan, Lim Nee Soon (林義順, Teochew Peng'im: lim5 ngi6 sung6, Mandarin Pinyin: Lín Yìshùn), menjadi Yishun dan sekolah serta tempat-tempat di sekitarnya yang didirikan setelah perubahan tersebut menggunakan ejaan Hanyu Pinyin. Sebaliknya, Hougang adalah ejaan Hanyu Pinyin, tetapi pengucapan Hokkien Aū-káng paling umum digunakan.[5] Perubahan pada Hanyu Pinyin tidak hanya memakan biaya besar, tetapi juga tidak populer di kalangan penduduk setempat. Mereka berpendapat bahwa versi Hanyu Pinyin terlalu sulit diucapkan oleh penutur non-Tiongkok atau non-Mandarin. Pemerintah akhirnya menghentikan perubahan tersebut pada tahun 1990-an, yang menyebabkan beberapa nama tempat di suatu daerah memiliki ejaan yang berbeda. Misalnya, Jalan Nee Soon, Daerah Pemilihan Perwakilan Kelompok Nee Soon, dan Pangkalan Angkatan Bersenjata Singapura, Kamp Nee Soon, semuanya terletak di Yishun tetapi tetap mempertahankan ejaan lama.[6]

Kebingungan dengan penamaan kembali

[sunting | sunting sumber]

Asia Timur

[sunting | sunting sumber]

Walaupun beberapa nama kota Tiongkok seperti Beijing dan Nanjing tidak memiliki perubahan di Bahasa Tionghoa (walaupun bahasa unggulan berganti dari dialek Nanjing menuju dialek Beijing pada abad ke-19), kedua kota tersebut disebut dengan nama Peking dan Nanking di Bahasa Inggris karena sistem peromawian pos Tiongkok yang dibuat berdasarkan dialek Nanjing. Hanyu Pinyin yang sebagian besar didasari oleh dialek Beijing menjadi sistem latinisasi yang sah pada 1970an.

Karena pelafalan Mandarin tidak sepenuhnya sesuai dengan fonem bahasa Inggris, penutur bahasa Inggris yang menggunakan romanisasi apa pun tidak akan mengucapkan nama-nama tersebut dengan benar jika pelafalan bahasa Inggris standar digunakan. Meskipun demikian, banyak penutur bahasa Inggris yang lebih tua masih menyebut kota-kota tersebut dengan nama-nama lama mereka, dan bahkan hingga saat ini nama-nama tersebut sering digunakan dalam asosiasi tradisional mereka, seperti Bebek Peking, Opera Peking, dan Universitas Peking. Sedangkan untuk Nanjing, peristiwa bersejarah yang disebut Pembantaian Nanking (1937) menggunakan nama lama kota tersebut karena itulah nama kota tersebut pada saat kejadian.

Demikian pula, banyak kota di Korea seperti Busan dan Incheon (sebelumnya masing-masing disebut "Pusan" dan "Inch'ŏn") juga mengalami perubahan ejaan akibat perubahan romanisasi, meskipun pengucapan bahasa Korea sebagian besar tetap sama.

Daftar eksonim

[sunting | sunting sumber]
  • Eksonim Latin
  • Daftar eksonim Inggris
    • Eksonim Inggris untuk toponim Jerman
  • Daftar eksonim Jerman
    • Nama Jerman untuk daerah Eropa Tengah
    • Eksonim Jerman untuk nama tempat Belgia
    • Eksonim Jerman untuk nama tempat Hungaria
    • Eksonim Jerman untuk nama tempat Kroasia
  • Daftar eksonim Eropa
    • Nama kota Eropa di berbagai bahasa
    • Eksonim Finlandia
    • Eksonim Islandia
    • Eksonim Italia
    • Eksonim Portugis
    • Eksonim Rusia
  • Eksonim Afrika/Asia/Timur Tengah/Eurasia
    • Eksonim Arab
    • Eksonim Tionghoa
    • Eksonim Jepang
    • Eksonim Vietnam

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Penamaan ulang geografi
  • Metonimia

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • 2006 dokumen PBB (PDF) Diarsipkan 2007-12-03 di Wayback Machine. yang membahas eksonim
  • Jacek Wesołowski's Place Names in Europe Diarsipkan 2000-08-23 di Wayback Machine., menampilkan banyak endonim dan eksonim dari berbagai kota
  • "Does Juliet's Rose, by Any Other Name, Smell as Sweet?" oleh Verónica Albin
  • Looking up in exonym database
Ikon rintisan

Artikel bertopik bahasa ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
  1. ^ "Ninth United Nations Conference on the Standardization of Geographical Names" (PDF). United Nations Statistics Division. Diakses tanggal 11 March 2024.
  2. ^ "Ninth United Nations Conference on the Standardization of Geographical Names" (PDF). United Nations Statistics Division. Diakses tanggal 11 March 2024.
  3. ^ "Turkiye – The latest news from TRT World". Turkiye – The latest news from TRT World. Diakses tanggal 2022-01-02.
  4. ^ "Why Turkey is now 'Turkiye', and why that matters". Why Turkey is now 'Turkiye', and why that matters. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-02-09. Diakses tanggal 2022-01-02.
  5. ^ Savage, Victor R.; Yeoh, Brenda S. (2013). Toponymics: A Study of Singapore Street Names (Edisi 3rd). Marshall Cavendish. ISBN 9789814408356.
  6. ^ Yeh, Yun-Tsui. (2013) "Erased Place Names" and Nation-building: A Case Study of Singaporean Toponyms". Sociology.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksonim_dan_endonim&oldid=27556285"
Kategori:
  • Artikel bahasa Juli 2025
  • Semantik
Kategori tersembunyi:
  • Artikel mengandung aksara Belanda
  • Artikel mengandung aksara Prancis
  • Artikel mengandung aksara Portugis
  • Artikel mengandung aksara non-Indonesia
  • Artikel mengandung aksara Rusia
  • Artikel mengandung aksara Denmark
  • Artikel mengandung aksara Estonia
  • Artikel mengandung aksara Faroe
  • Artikel mengandung aksara Tionghoa
  • Artikel mengandung aksara Serbia
  • Artikel mengandung aksara Korea
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik bahasa
  • Semua artikel rintisan Juli 2025
  • Semua artikel bahasa
  • AC dengan 0 elemen
  • Pages using the JsonConfig extension

Best Rank
More Recommended Articles