More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Gedung Agung - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gedung Agung - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gedung Agung

  • مصرى
  • Bikol Central
  • English
  • Jawa
  • Bahasa Melayu
  • தமிழ்
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Koordinat: 7°48′01″S 110°21′52″E / 7.800227358721231°S 110.3645401729129°E / -7.800227358721231; 110.3645401729129
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gedung Agung
ꦒꦼꦝꦺꦴꦁꦄꦒꦼꦁ
Gedung Agung di Yogyakarta
Gedung Agung di Kota Yogyakarta
Gedung Agung
Lokasi di Yogyakarta
Informasi umum
Gaya arsitekturArsitektur Hindia Belanda
LokasiJalan Ahmad Yani, Gondomanan, Yogyakarta
Koordinat7°48′01″S 110°21′52″E / 7.800227358721231°S 110.3645401729129°E / -7.800227358721231; 110.3645401729129
Mulai dibangun1869
KlienRepublik Indonesia

Istana Yogyakarta yang dikenal dengan nama Gedung Agung (bahasa Jawa: ꦒꦼꦣꦸꦁꦄꦒꦼꦁ, translit. Gêdhūng Agêng) adalah salah satu dari tujuh istana kepresidenan Indonesia yang terletak di Kota Yogyakarta. Kompleks istana ini meliputi area seluas sekitar 4,4 hektar. Terletak di depan Benteng Vredeburg.[1]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]
Gedung Agung tahun 1956

Masa Hindia Belanda

[sunting | sunting sumber]

Gedung utama kompleks istana ini mulai dibangun pada Mei 1824 yang diprakarsai oleh Anthony Hendriks Smissaerat, Residen Yogyakarta ke-18 (1823-1825) yang menghendaki adanya "istana" yang berwibawa bagi residen-residen Belanda sedangkan arsiteknya adalah A. Payen.

Karena adanya Perang Diponegoro atau Perang Jawa (1825-1830) pembangunan gedung itu tertunda. Pembangunan tersebut diteruskan setelah perang tersebut berakhir yang selesai pada 1832. Pada 10 Juni 1867, kediaman resmi residen Belanda itu ambruk karena gempa bumi. Bangunan baru pun didirikan dan selesai pada 1869. Bangunan inilah yang menjadi gedung utama komplek Istana Kepresidenan Yogyakarta yang sekarang disebut juga Gedung Negara.[2]

Pada 19 Desember 1927, status administratif wilayah Yogyakarta sebagai karesidenan ditingkatkan menjadi provinsi di mana Gubernur menjadi penguasa tertinggi. Dengan demikian gedung utama menjadi kediaman para gubernur Belanda di Yogyakarta sampai masuknya Jepang.

Masa Ibu kota Republik

[sunting | sunting sumber]

Pada 6 Januari 1946, Yogyakarta menjadi ibu kota baru Republik Indonesia yang masih muda dan istana itu berubah menjadi Istana Kepresidenan dan tempat tinggal Presiden Soekarno beserta keluarganya, sedangkan Wakil Presiden Mohammad Hatta tinggal di gedung yang sekarang ditempati Korem 072/Pamungkas.

Agresi Militer Belanda II

[sunting | sunting sumber]

Pada 19 Desember 1948, Yogyakarta diserang oleh tentara Belanda di bawah pimpinan Jenderal Simon Spoor. Presiden, Wakil Presiden, dan para pembesar lainnya diasingkan ke luar Jawa dan baru kembali ke Istana Yogyakarta pada 6 Juli 1949. Sejak 28 Desember 1949, yaitu dengan berpindahnya Presiden ke Jakarta, istana ini tidak lagi menjadi tempat tinggal sehari-hari Presiden.

Saat ini

[sunting | sunting sumber]
Gedung Agung dengan patung batunya yang tampak dari depan

Kantor & kediaman resmi Presiden

[sunting | sunting sumber]

Istana Yogyakarta atau Gedung Agung, sama halnya dengan istana Kepresidenan lainnya yaitu sebagai kantor dan kediaman resmi Presiden Republik Indonesia. Selain itu juga sebagai tempat menerima atau menginap tamu-tamu negara. Sejak 17 Agustus 1991, istana ini digunakan sebagai tempat memperingati Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan untuk Daerah Istimewa Yogyakarta dan penyelenggaraan Parade Senja setiap tanggal 17 yang dimulai 17 April 1988.[3]

Kompleks bangunan

[sunting | sunting sumber]

Istana Yogyakarta terdiri atas enam bangunan utama yaitu Gedung Agung (gedung utama), Wisma Negara, Wisma Indraphrasta, Wisma Sawojajar, Wisma Bumiretawu dan Wisma Saptapratala. Gedung utama yang selesai dibangun pada 1869 sampai sekarang bentuknya tidak mengalami perubahan. Ruangan utama yang disebut dengan Ruang Garuda berfungsi sebagai ruangan resmi untuk menyambut tamu negara atau tamu agung yang lain. Selain wisma-wisma tersebut sejak 20 September 1995 komplek Seni Sono seluas 5.600 m2 yang terletak di sebelah selatan, yang semula milik Departemen Penerangan, menjadi bagian Istana Kepresidenan ini.

Monumen di Istana

[sunting | sunting sumber]

Di depan gedung utama, di halaman istana, ada sebuah monumen batu andesit setinggi 3,5 meter yang disebut Dagoba, yang berasal dari Desa Cupuwatu, di dekat Candi Prambanan.

Monumen Dagoba atau Tugu Lilin Cupuwatu yang berada di halaman Gedung Agung

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Istana Presiden Republik Indonesia

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Benteng Museum marks RI fight for independence", Jakarta Post, Financial Times Ltd: JAPO12586293, 2000-08-29, ISSN 0215-3432
  2. ^ Negara, Kementerian Sekretariat. "Istana Yogyakarta | Sekretariat Negara". www.setneg.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 2023-06-04. Diakses tanggal 2020-09-30.
  3. ^ "Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta". pariwisata.jogjakota.go.id. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-06-10. Diakses tanggal 2020-09-30.
  • l
  • b
  • s
Istana Kepresidenan di Indonesia
  • Istana Merdeka
  • Istana Negara
  • Istana Negara IKN
  • Istana Bogor
  • Istana Cipanas
  • Gedung Agung
  • Istana Tampaksiring
  • Istana Garuda
  • l
  • b
  • s
Istana di Indonesia
Sumatra
  • Istana Maimun
  • Istana Niat Lima Laras
  • Istano Basa Pagaruyung
  • Istano Silinduang Bulan
  • Istana Siak Sri Indrapura
  • Istana Sayap Pelalawan
  • Istana Rokan
  • Istana Gunung Sahilan
Jawa
Jakarta
  • Istana Negara
  • Istana Merdeka
  • Istana Wakil Presiden
Cirebon
  • Keraton Kasepuhan
  • Keraton Kanoman
  • Keraton Kacirebonan
Yogyakarta
  • Gedung Agung
  • Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
  • Pura Pakualaman
Surakarta
  • Keraton Surakarta Hadiningrat
  • Pura Mangkunegaran
Kota lainnya
  • Istana Bogor
  • Istana Cipanas
  • Istana Palabuhanratu
  • Keraton Sumedang Larang
Kalimantan
  • Istana Negara Nusantara
  • Istana Garuda
  • Kedaton Kutai Kartanegara
  • Museum Mulawarman
  • Museum Sadurengas
  • Istana Gunung Tabur
  • Istana Sambaliung
  • Istana Alwatzikubillah
  • Istana Amantubillah
  • Istana Kadriyah
  • Istana Surya Negara
  • Istana Matan
  • Istana Kuning
Bali
  • Istana Tampaksiring
  • Istana Klungkung
  • Puri Agung Denpasar
  • Puri Agung Pemecutan
  • Puri Agung Kesiman
  • Puri Agung Tabanan
  • Puri Saren Agung Ubud
  • Taman Sukasada Karangasem
  • Tirta Gangga
Sulawesi
  • Ballaʼ Lompoa
  • Istana Datu Luwu
  • Istana Malige
  • Keraton Buton
Pulau lain
  • Istana Bala Kuning
  • Istana Dalam Loka
  • Istana Kesultanan Ternate
  • Istana Kesultanan Tidore
  • Keraton Sumenep
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gedung_Agung&oldid=27662794"
Kategori:
  • Istana kepresidenan Indonesia
  • Kota Yogyakarta
  • Gondomanan, Yogyakarta
Kategori tersembunyi:
  • Pages using gadget WikiMiniAtlas
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Artikel mengandung bahasa Jawa
  • Koordinat di Wikidata
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan

Best Rank
More Recommended Articles