More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Gunung Sindoro - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gunung Sindoro - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gunung Sindoro

  • مصرى
  • Català
  • Cebuano
  • Čeština
  • Deutsch
  • English
  • Français
  • Jawa
  • Ladin
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Slovenčina
  • Svenska
  • Kiswahili
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Gunung Sindara)
Untuk layanan kereta api milik PT Kereta Api Indonesia, lihat kereta api Argo Sindoro.
Gunung Sindoro
Gunung Sindoro terlihat dari Jalan raya Wonosobo-Dieng.
Titik tertinggi
Ketinggian3.153 mdpl (10.344 kaki)[1]
Masuk dalam daftarRibu
Koordinat7°18′04″S 109°59′49″E / 7.3010463°S 109.9968767°E / -7.3010463; 109.9968767 
Geografi
Gunung Sindoro di Jawa
Gunung Sindoro
Gunung Sindoro
Jawa Tengah , Indonesia
Tampilkan peta Jawa
Gunung Sindoro di Central Java
Gunung Sindoro
Gunung Sindoro
Gunung Sindoro (Central Java)
Tampilkan peta Central Java
Geologi
Usia batuan659.000 tahun
Jenis gunungGunung berapi kerucut (semi-aktif)
Busur/sabuk vulkanikCincin Api Pasifik
Letusan terakhirNovember 1971
Pendakian
Rute termudahKledung, Wonosobo
Rute normalKledung

Gunung Sindoro atau Gunung Sundoro (puncak ketinggian 3.153 mdpl) (bahasa Jawa: ꦒꦸꦤꦸꦁꦱꦸꦤ꧀ꦢꦫ, translit. Gunung Sundara) merupakan sebuah gunung stratovolcano aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia, dengan Temanggung sebagai kota terdekat. Gunung Sindoro terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing. Gunung Sindara dapat terlihat jelas dari puncak Bukit Sikunir, Dieng

Kawah yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, dan yang terbesar disebut Kembang. Sebuah kubah lava kecil menempati puncak gunung berapi. Sejarah letusan Gunung Sindara yang telah terjadi sebagian besar berjenis ringan sampai sedang (letusan freatik).

Hutan di kawasan Gunung Sundoro berjenis Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Asal usul

[sunting | sunting sumber]

Nama Sindoro berasal dari bahasa Sansekerta "Sundara" (सुन्दर) yang berarti 'indah'. Bentuk feminin dari Sundara adalah Sundari yang memiliki arti 'cantik'. Asal usul nama itu diperkuat dengan Manuskrip Bujangga Manik ketika dia sedang melewati dataran tinggi Dieng:[2]

Téks Sunda Kuno Alih aksara Alih bahasa
... ti kulonna Gunung Diheng, ...
... itu ta Gunung Sundara, ...
... itu ta na Gunung Kedu, ...
... ti kidul Gunung Damalung." ...

Namun pada masa selanjutnya Berubah atau lebih akrab disebut Gunung Sindoro.

Nama dari Gunung Sindoro menjadi inspirasi dari nama Kereta api Argo Sindoro, kereta api eksekutif argo yang melayani Semarang Tawang-Gambir.

Tenda pendaki gunung Sindoro ditinggalkan penghuninya yang sedang 'Attack summit', sementara matahari pagi masih tertutup awan musim hujan di akhir bulan Januari.

Sultan kedua dari Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Sultan Hamengkubuwana II juga dilahirkan di lereng gunung ini pada tanggal 7 Maret tahun 1750.

Geografi

[sunting | sunting sumber]

Di sekitar Gunung Sundoro terdapat Gunung Sumbing di sebelah tenggara dan Pegunungan Dieng di sebelah barat. Secara administratif, gunung ini terbagi antara Kabupaten Temanggung di sisi timur dan Kabupaten Wonosobo di sisi barat.

Geologi

[sunting | sunting sumber]

Sejarah Letusan

[sunting | sunting sumber]
Gunung Sindara dan Gunung Sumbing pada tahun 2016

Sejarah mengenai letusan yang terjadi di Gunung Sindoro tidak banyak diketahui, namun letusan baru mulai tercatat sejak abad ke-19. Berikut ini adalah daftar letusan maupun peningatan aktivitas vulkanik Gunung Sindoro yang terjadi sejak Abad ke-19 Masehi:

  • 1806: Letusan di puncak gunung. Masih diragukan kebenarannya.
  • 1818: Terjadi letusan abu yang menyebar hingga Pantai Pekalongan. Bulan tidak diketahui.
  • 1882: Terjadi letusan abu di Gunung Kembang. Abunya jatuh hingga di Kebumen. Antara 1-7 April kemungkinan terjadi leleran lava di lereng barat laut.
  • 1883: Peningkatan aktivitas vulkanik. Kemungkinkan terjadi letusan pada bulan Agustus.
  • 1887: 13-14 November. Terdengar suara ledakan.
  • 1902: 1-25 Mei. Kegiatannya terbatas pada bualan lumpur dan lontaran batu pijar yang jatuh kembali di lubang letusan.
  • 1903: 16-21 Oktober. Letusan di rekahan kali Prupuk di atas Gunung Kembang, di antara ketinggian 2850-2980 meter (letusan samping). Hujan abu sampai di Kejajar dan Garung.
  • 1906: 22 September-20 Desember. Letusan di rekahan S1 dan terbentuknya K5 di selatan dataran pasir Z1. Pada 25 September, terjadi hujan abu di Kledung. Tanaman banyak yang rusak, rumah penduduk terbakar.
  • 1908: 10 Februari. Peningkatan aktivitas vulkanik. Terdengar suara gemuruh.
  • 1910: Januari. Peningkatan aktivitas vulkanik. Di Temanggung kadang-kadang terdengar suara gemuruh.
  • 1970: Setelah beristirahat selama kurang lebih 60 tahun, terdapat lagi kenaikan aktivitas vulkanik tanpa menghasilkan suatu letusan. Adapun urutannya adalah sebagai berikut:
  • 21 Oktober kira-kira pukul 05.30 dan pada 28 Oktober kira-kira pukul 06.30, terasa bumi bergetar di Kampung Sigedang di lereng barat laut, kurang lebih 4,5 km jauhnya dari puncak.
  • 29 Oktober. Mulai tampak asap putih tipis mengepul dari lubang letusan lama.
  • 1 November. Kira-kira pukul 06.00, tampak asap putih tipis lurus mengepul ke atas.
  • 2 November. Pada pagi hari kira-kira pukul 06.00 Tampak asapnya menebal. Antara pukul 09.00 hingga 14.00 terdengar suara blazer.
Di malam hari tampak asap berwarna merah di atas Gunung Sindoro, kemudian di siang hari asap putihnya menipis kembali.

Hamidi dan Hadian (Juni 1973), telah melakukan pendakian puncak, demikian pula Reksowirogo, tetapi tidak tampak bekas peningkatan aktivitas vulkanik tersebut.

  • 2011: November 2011 - 30 Maret 2012. Terjadi semburan asap solfatara di beberapa tempat pada dinding dan dasar kawah utama. Aktivitas kegempaan juga mengalami peningkatan sejak bulan November 2011.

Karakter Letusan

[sunting | sunting sumber]

Dari sejarah dan endapan hasil letusannya, diperkirakan letusan tipe strombolian mendominasi karakter letusan Gunung Sindoro.

Peningkatan Aktivitas Vulkanik, Desember 2011

[sunting | sunting sumber]

PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) meningkatkan status Gunung Sindoro dari Aktif Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II), terhitung mulai 5 Desember 2011 pukul 20.00 WIB. Peningkatan aktivitas Gunung Sindoro teramati dengan meningkatnya aktivitas kegempaan dan visual, terutama Gempa Vulkanik Dalam dan Vulkanik Dangkal. Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Vulkanik Dangkal mulai meningkat bulan November 2011, dan cenderung mengalami peningkatan hingga Desember 2011.

Hasil 2 kali pengamatan visual dan pengukuran suhu di kawah puncak pada beberapa titik di sekitar kawah, yaitu tanggal 26 November 2011, dan 2 Desember 2011, menunjukkan adanya kepulan asap dari fumarol dengan temperatur rata-rata sebesar 75 °C pada 26 Oktober, dan 95 °C pada 2 November. Pada tanggal 2 November tinggi asap fumarol sudah melewati bibir kawah gunung (sekitar beberapa puluh meter) dengan tekanan asap lemah-sedang.

Status Gunung Sindoro kembali diturunkan menjadi Aktif Normal (Level I) pada 30 Maret 2012, terhitung mulai pukul 14.00 WIB menyusul terjadinya penurunan aktivitas vulkanik secara visual maupun kegempaan. Dari hasil pengamatan, teramati aktivitas vulkanik secara visual maupun kegempaan cenderung mengalami penurunan dan tidak mengalami peningkatan.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Daftar gunung berapi di Indonesia
  • Kereta api Argo Sindoro

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Mount Sundoro.
  • (Indonesia) Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Sindoro Diarsipkan 2021-04-11 di Wayback Machine.
  • Pemandangan Udara 360° di atas Gunung Sundoro

Galeri

[sunting | sunting sumber]
  • Gunung Sindoro
    Gunung Sindoro
  • Gunung Sindoro sore hari
    Gunung Sindoro sore hari
  • Gunung Sindoro Pagi Hari
    Gunung Sindoro Pagi Hari

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Sundoro". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diarsipkan dari asli tanggal 2008-06-23. Diakses tanggal 2006-12-26.
  2. ^ Setiawan, H.; Noorduyn, J; Teeuw, A; Wartini, T; Darsa, UA (2009). Tiga Pesona Sunda Kuna. Jakarta: Pustaka Jaya. ISBN 978-979-419-356-3. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • l
  • b
  • s
Gunung di Indonesia
Gunung-gunung di Sumatra
Aceh
  • Abongabong
  • Bandahara
  • Bateekeubeu
  • Geureudong
  • Kembar
  • Leuser
  • Perkison
  • Peuet Sagoe
  • Seulawah Agam
  • Ulumasen
Sumatera Utara
  • Barus
  • Hutapanjang
  • Lubukraya
  • Pangulubao
  • Pusuk Buhit
  • Sibayak
  • Sibualbuali
  • Sibuaten
  • Sihapuabu
  • Sinabung
  • Sorik Marapi
  • Toba (di Danau Toba)
  • Sumatera Barat
  • Kerinci (perbatasan dengan Jambi)
  • Marapi
  • Pasaman
  • Sago
  • Singgalang
  • Talamau
  • Talang
  • Tandikat
  • Bengkulu
  • Bungkuk
  • Dingin (perbatasan dengan Sumsel)
  • Gedang Seblat (perbatasan dengan Jambi)
  • Hitam (perbatasan dengan Sumsel)
  • Kaba
  • Pandan Bungsu
  • Riau
  • Jadi
  • Kepulauan Riau
  • Bedung
  • Bintan
  • Daik
  • Demit
  • Karimun
  • Kijang
  • Lengkuas
  • Ranai
  • Jambi
  • Gedang Seblat (perbatasan dengan Bengkulu)
  • Kerinci (perbatasan dengan Sumbar)
  • Kunyit
  • Tujuh
  • Masurai
  • Sumbing
  • Sumatera Selatan
  • Belirang-Beriti
  • Dempo
  • Dingin (perbatasan dengan Bengkulu)
  • Hitam (perbatasan dengan Bengkulu)
  • Patah
  • Lampung
  • Betung
  • Buleud
  • Krakatau (di Selat Sunda)
  • Pesagi
  • Pesawaran
  • Pugung
  • Punggur
  • Rajabasa
  • Ratai
  • Ridingan
  • Sekincau
  • Seminung
  • Suoh
  • Tanggamus
  • Tanggang
  • Tangkit Cumbi
  • Tangkit Tebak
  • Kepulauan
    Bangka Belitung
  • Maras
  • Gunung-gunung di Jawa
    Jakarta
    tidak ada
    Jawa Barat
    • Batu Jonggol
    • Baud Jonggol
    • Bongkok
    • Bedil
    • Bohong
    • Buleud
    • Bukit Tunggul
    • Burangrang
    • Cakrabuana
    • Calancang
    • Cangah
    • Ceremai
    • Cikuray
    • Cupu
    • Galunggung
    • Gede
    • Geulis
    • Guntur
    • Halimun

    (perbatasan dengan Banten)

    • Hanjawong
    • Kamojang
    • Kancana
    • Karacak
    • Kencana
    • Kendang
    • Kiaraberes-Gagak
    • Kuta Jonggol
    • Lalakon
    • Lamajang
    • Limbung
    • Malabar
    • Manglayang
    • Masigit
    • Padakasih
    • Pancar
    • Pangrango
    • Papandayan
    • Patuha
    • Perbakti
    • Pojoktiga (perbatasan dengan Jateng)
    • Puncak Besar
    • Riung
    • Salak
    • Sanggabuana
    • Sawal
    • Sadakeling
    • Sunda
    • Tampomas
    • Tangkuban Parahu
    • Telaga Bodas
    • Tilu
    • Waringin
    • Wayang
    • Windu
    Banten
  • Aseupan
  • Endut
  • Halimun (perbatasan dengan Jabar)
  • Karang
  • Kendeng
  • Krakatau (di Selat Sunda)
  • Pulosari
  • Jawa Tengah
  • Andong
  • Gajah
  • Genuk
  • Lasem
  • Lawu (perbatasan dengan Jatim)
  • Merapi (perbatasan dengan Yogya)
  • Merbabu
  • Muria
  • Pojoktiga (perbatasan dengan Jabar)
  • Parahu
  • Rogojembangan
  • Sindara
  • Sipandu
  • Slamet
  • Srandil
  • Sumbing
  • Telomoyo
  • Tidar
  • Ungaran
  • Pegunungan Kapur Utara (perbatasan dengan Jatim)
  • Pegunungan Kendeng (perbatasan dengan Jatim)
  • Pegunungan Menoreh (perbatasan dengan Yogya)
  • Pegunungan Sewu (perbatasan dengan Yogya dan Jatim)
  • Yogyakarta
  • Kucir
  • Merapi (perbatasan dengan Jateng)
  • Nglanggeran
  • Pegunungan Baturagung
  • Pegunungan Menoreh (perbatasan dengan Jateng)
  • Pegunungan Sewu (perbatasan dengan Jateng dan Jatim)
  • Jawa Timur
  • Anjasmoro
  • Argapura
  • Argowayang
  • Arjuno
  • Baluran
  • Banyak
  • Batok
  • Biru
  • Bromo
  • Buring
  • Butak
  • Geger
  • Gumitir
  • Ijen
  • Kawi
  • Kelud
  • Kembar I
  • Kembar II
  • Klotok
  • Kursi
  • Lawu (perbatasan dengan Jateng)
  • Lemongan
  • Liman
  • Limo
  • Lurus
  • Merapi
  • Pandan
  • Panderman
  • Penanggungan
  • Penanjakan
  • Pendil
  • Rante
  • Raung
  • Ringgit
  • Semeru
  • Suket
  • Welirang
  • Widodaren
  • Wilis
  • Pegunungan Kapur Utara (perbatasan dengan Jateng)
  • Pegunungan Kendeng (perbatasan dengan Jateng)
  • Pegunungan Sewu (perbatasan dengan Jateng dan Yogya)
  • Gunung-gunung di Kalimantan
    Kalimantan Barat
  • Kelam
  • Palung
  • Rumput
  • Kalimantan Tengah
  • Bondang
  • Kanamu
  • Liyang
  • Bukit Raya
  • Sapathawung
  • Kalimantan Selatan
  • Halau-halau
  • Pamaton
  • Pegunungan Meratus
  • Kalimantan Timur
  • Batubrok
  • Ilas Mapulu
  • Kemul
  • Liangpran
  • Lumut
  • Mesangat
  • Pegunungan Muller (perbatasan dengan Kalbar)
  • Kalimantan Utara
  • Bekayan
  • Harun
  • Makita
  • Gunung-gunung di Kepulauan Nusa Tenggara
    Bali
  • Abang
  • Agung
  • Batur
  • Batukaru
  • Merbuk
  • NTB
  • Rinjani
  • Sangeang Api
  • Tambora
  • NTT
  • Batutara
  • Ebulobo
  • Egon
  • Fatuleu
  • Fatu Timao
  • Iliboleng
  • Ililabalekan
  • Ilimuda
  • Iliwerung
  • Ine Lika
  • Inierie
  • Iya
  • Kelimutu
  • Kelinabe
  • Lakaan
  • Leroboleng
  • Lewotobi
  • Lewotolo
  • Mutis
  • Poco Leok
  • Poco Mandasawu
  • Rokatenda
  • Sirung
  • Sukaria
  • Wanggameti
  • Gunung-gunung di Sulawesi
    Sulawesi Barat
  • Gandang Dewata
  • Sulawesi Utara
  • Awu
  • Empung
  • Karangetang
  • Kaweng
  • Klabat
  • Kombi
  • Lokon
  • Mahawu
  • Masarang
  • Ruang
  • Sahendaruman
  • Soputan
  • Tangkoko
  • Tondano
  • Sulawesi Tengah
  • Bulutumpu
  • Colo
  • Dako
  • Gawalise
  • Kajoga
  • Kalangkangan
  • Katopasa
  • Mao
  • Nokilalaki
  • Ogoamas
  • Sojol
  • Timbulon
  • Tinombala
  • Tokala
  • Sulawesi Selatan
  • Balease
  • Bawakaraeng
  • Buntu Kabobong
  • Latimojong
  • Lompobattang
  • Nepo
  • Sulawesi Tenggara
  • Kabaena
  • Mekongga
  • Pagogul
  • Gorontalo
  • Gunung Yile-Yile
  • Gunung Pontolo
  • Gunung Biawu
  • Gunung Tolinggula
  • Gunung Paku
  • Gunung Dulukapa
  • Gunung Boliyohuto
  • Gunung Timbulon
  • Gunung Bilontalo
  • Gunung Pombatoa
  • Gunung Gambuta
  • Gunung Dapi
  • Gunung Padasepayo
  • Gunung Bonggolo Sapi
  • Gunung Buwano Olowala
  • Gunung Mohenti
  • Gunung Polalo Dupoto
  • Gunung Lamu
  • Huidu Malango
  • Gunung Tilongkabila
  • Gunung-gunung di Kepulauan Maluku dan Papua
    Maluku
  • Binaia
  • Gamsunoro
  • Kapalamadan
  • Sahuwai
  • Waloolon
  • Maluku Utara
  • Api
  • Batusibela
  • Dukono
  • Gamalama
  • Gamkonora
  • Hiri
  • Ibu
  • Kie Besi
  • Tigalalu
  • Todoko-Ranu
  • Papua Barat
  • Arfak
  • Irau
  • Mebo
  • Umsini
  • Wats
  • Papua
  • Bijih
  • Dafonsoro
  • Gunung Menuk
  • Pegunungan Foja
  • Pegunungan Jayawijaya
  • Daftar pegunungan di Indonesia · Daftar gunung di Indonesia menurut lokasi
    Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gunung_Sindoro&oldid=27288846"
    Kategori:
    • Gunung di Jawa Tengah
    • Kabupaten Temanggung
    • Kabupaten Wonosobo
    • DAS Serayu
    • DAS Progo
    • Gunung berapi aktif di Indonesia
    Kategori tersembunyi:
    • Pages using the JsonConfig extension
    • Galat CS1: parameter tidak didukung
    • Pemeliharaan CS1: Status URL
    • Pages using gadget WikiMiniAtlas
    • Artikel mengandung bahasa Jawa
    • Pranala kategori Commons ditentukan secara lokal
    • Templat webarchive tautan wayback

    Best Rank
    More Recommended Articles