More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Jātaka - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jātaka - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jātaka

  • English
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Jātaka (Tripitaka Pali))
Artikel ini berisi tentang kitab kanonis Jātaka dalam Tripitaka Pali aliran Theravāda. Untuk sastra Jātaka secara umum, lihat Jataka (genre).
Jātaka
  • SuttaCentral
JenisKitab kanonis
IndukKhuddakanikāya
AtribusiBhāṇaka
KomentarJātaka-aṭṭhakathā
PengomentarBuddhaghosa
SingkatanJa; Jat; J
Sastra Pāli
Sama merawat orang tuanya yang buta, sebuah ilustrasi dari salah satu kisah dalam Mahānipāta Jātaka.
Tipiṭaka
Buddhisme Theravāda
1. Vinayapiṭaka
  • Suttavibhaṅga
  • Khandhaka
  • Parivāra
2. Suttapiṭaka
  • Dīghanikāya
  • Majjhimanikāya
  • Saṁyuttanikāya
  • Aṅguttaranikāya
  • Khuddakanikāya
    • Khuddakapāṭha
    • Dhammapada
    • Udāna
    • Itivuttaka
    • Suttanipāta
    • Vimānavatthu
    • Petavatthu
    • Theragāthā
    • Therīgāthā
    • Apadāna
    • Buddhavaṁsa
    • Cariyāpiṭaka
    • Jātaka
    • Niddesa
    • Paṭisambhidāmagga
    • Netti
    • Peṭakopadesa
    • Milindapañha
3. Abhidhammapiṭaka
  • Dhammasaṅgaṇī
  • Vibhaṅga
  • Dhātukathā
  • Puggalapaññatti
  • Kathāvatthu
  • Yamaka
  • Paṭṭhāna
  • Aṭṭhakathā
  • Ṭīkā
  • Sastra Pāli
  • Paritta
  • l
  • b
  • s
Bagian dari seri tentang
Buddhisme Theravāda
Dharmachakra
Buddhisme
Sejarah
    • Sidang Pertama (~543 SM)
    • Prasektarian (~543-250 SM)
    • Sidang Kedua (~383 SM)
    • Sthaviravāda (~383 SM)
    • Aliran awal (~250 SM)
    • Sidang Ketiga (~250 SM)
    • Vibhajjavāda (~240 SM)
    • Tambapaṇṇiya (Mahāvihāra) (~240 SM)
    • Sidang Keempat (~100 SM)
    • Dīpavaṁsa (~300-400 M)
    • Mahāvaṁsa (~500-600 M)
    • Sidang Kelima (1871 M)
    • Pali Text Society (1881 M)
    • Sidang Keenam (1954 M)
Tokoh penting
  • Buddha Gotama
  • Keluarga Gotama
    • Śuddhodana
    • Māyā
    • Pajāpatī Gotamī
    • Yasodharā
    • Rāhula
  • Sepuluh murid utama
    • Ānanda
    • Sāriputta
  • Tapussa dan Bhallika
  • Anāthapiṇḍika
  • Citta
  • Hatthaka
  • Khujjuttarā
  • Velukandakiyā
  • Visakha
  • Moggaliputtatissa
  • Asoka
  • Sri Lanka:
  • Devānaṁpiyatissa
  • Mahinda
  • Saṅghamittā
  • Buddhaghosa
  • Buddhadatta
  • Dhammapāla
  • Ācariya Anuruddha
  • Parakramabahu I
  • Mahākassapa (abad ke-12)
  • Sāriputta (abad ke-12)
  • Sumaṅgala Thera
  • Anagārikā Dharmapāla
  • K. Sri Dhammananda
  • Narada
  • Asoka Weeraratna
  • Walpola Rahula
  • Jayatilleke
  • Kalupahana
  • Burma:
  • Shin Arahan
  • Anawrahta
  • Ledi Sayadaw
  • U Dhammaloka
  • U Nārada
  • Saya Thetgyi
  • Webu Sayadaw
  • U Ba Khin
  • U Nu
  • Mahasi Sayadaw
  • S. N. Goenka
  • Pa-Auk Sayadaw
  • Thailand:
  • Ram Khamhaeng
  • Mongkut
  • Vajirañāṇavarorasa
  • Ajahn Mun
  • Ajahn Chah
  • Kee Nanayon
  • Dhammananda Bhikkhuni
  • Varanggana Vanavichayen
  • Kamboja:
  • Maha Ghosananda
  • Bangladesh:
  • Kripasaran
  • Dipa Ma
  • Nepal:
  • Mahapragya
  • Pragyananda
  • Australia:
  • Ajahn Brahm
  • Bhikkhu Sujato
  • Dunia Barat:
  • Bhikkhu Bodhi
  • Ajahn Sumedho
  • Ayya Tathaaloka
  • Analayo
  • Nyanatiloka
  • Nanamoli
  • Nyanaponika
  • Ayya Khema
Kepustakaan
  • Tripitaka Pali (Parakanonika)
  • Komentar
  • Subkomentar
  • Paritta
  • Visuddhimagga
  • Abhidhammatthasaṅgaha
  • Abhidhammāvatāra
Ordo (Nikāya)
  • Indonesia:
  • Dhammayuttika
    • Saṅgha Theravāda Indonesia
  • Shwegyin
  • Thudhamma
  • Mahā
  • Thailand, Laos, Kamboja:
  • Mahā
  • Dhammayuttika
  • Myanmar:
  • Thudhamma
  • Shwegyin
  • Mahādvāra
  • Mūladvāra
  • Veḷuvana
  • Anaukchaung-dvāra
  • Hngettwin
  • Gaṇavimutti
  • Dhammayuttika
  • Sri Lanka:
  • Amarapura–Rāmañña
  • Siam
  • Bangladesh:
  • Saṅgharāja
  • Mahāsthabir
Tradisi
  • Bhāṇaka
  • Pariyatti, paṭipatti, paṭivedha
  • Okāsa
  • Sādhu
  • Evaṁ me sutaṁ
  • Abhiseka Buddharūpa
  • Metode Abhidhamma
  • Kammaṭṭhāna
  • Vassa
  • Pavāraṇā
  • Saṅgharāja
  • Hutan Thai
    • Hutan Ajahn Chah
  • Hutan Pa-Auk
  • Hutan Sri Lanka
  • Ujian sangha
    • Ujian Tipiṭakadhara Tipiṭakakovida
    • Gelar Dhammabhaṇḍāgārika
  • Gerakan Vipassanā
  • Theravāda Esoteris
  • Dhammakāya
Perayaan
  • Vesākha Pūjā
  • Māgha Pūjā
  • Āsāḷha Pūjā
  • Kaṭhina
  • Hari Abhidhamma
  • Uposatha
Perguruan tinggi
  • MBU
  • MCRU
  • IBC
  • ITBMU
  • SPSU
  • BPU
  • Sihanouk
  • Sihamoni
  • CSC
  • Sangha College
  • Kertarajasa
  • Syailendra
  • Nalanda
  • DDIBU
  • l
  • b
  • s

Kitab Jātaka (Pali untuk "Kisah Kelahiran"; disingkat Ja) adalah sebuah kitab suci Buddhisme sebagai bagian dari Khuddakanikāya dalam Suttapiṭaka, yang merupakan bagian dari Tripitaka Pali sebagaimana dilestarikan oleh Buddhisme Theravāda. Kitab ini berisi kisah-kisah yang dikaitkan dengan kelahiran sebelumnya dari Buddha Gotama dalam wujud manusia dan hewan, yang dimaknai baik secara harfiah maupun kiasan.[1][2] Kitab ini merupakan bagian dari Khuddakanikāya di Suttapiṭaka dalam Tripitaka Pali.[3] Kitab ini terdiri atas 547 puisi, yang disusun secara kasar berdasarkan jumlah baitnya. Berbagai aliran Buddhis di India melestarikan koleksi sastra bergenre jātaka yang berbeda-beda, dan kitab Jātaka definitif dalam Tripitaka Pali adalah salah satu koleksi kanonis yang ada dalam berbagai aliran Buddhis.[1] Beberapa kisah juga ditemukan dalam banyak bahasa dan media lain, seperti dalam kitab Pañcatantra agama Hindu.[4]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Jātaka masa awal

[sunting | sunting sumber]

Kisah-kisah bergenre jātaka awalnya disebarkan dalam bahasa Prakerta (dalam bentuk bahasa Pali) dan berbagai bentuk bahasa Sanskerta (dari bahasa Sanskerta klasik hingga bahasa Sanskerta Hibrida Buddhis). Koleksi teks tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Asia Tengah (seperti Khotan, Tokharia, Uighur, dan Sogdi).[5] Berbagai kisah jātaka dan teks sumber juga diterjemahkan ke dalam bahasa Tionghoa dan Tibet untuk Tripitaka Tionghoa dan Tripitaka Tibet.[6] Teks-teks tersebut adalah beberapa teks pertama yang diterjemahkan ke bahasa Tionghoa. Kāng Sēnghuì (yang bekerja di Nanking sekitar tahun 247) merupakan salah satu penerjemah pertama kisah jātaka dalam bahasa Tionghoa. Mungkin terjemahannya yang paling berpengaruh adalah 『六度集経』(Pinyin: Liù dù jí jīng; Indonesia: Kitab Suci Kumpulan Enam Kesempurnaan).[5]

Tradisi Pali

[sunting | sunting sumber]

Berbagai aliran Buddhis India melestarikan koleksi teks jātaka yang berbeda-beda. Koleksi terbesar yang diketahui adalah Jātakatthavaṇṇanā dari aliran Theravāda.[1] Dalam Buddhisme Theravāda, kitab Jātaka adalah sebuah bagian kitab suci definitf dalam Tripitaka Pali, termasuk dalam Khuddakanikāya di Suttapiṭaka. Istilah Jātaka juga dapat merujuk pada kitab komentar tradisional (aṭṭhakathā) untuk kitab ini. Kisah-kisah tersebut diperkirakan berasal dari tahun 300 SM hingga 400 M.[3]

Dalam tradisi Pali, terdapat pula banyak kisah jātaka nonkanonis yang disusun kemudian (beberapa bahkan berasal dari abad ke-19), tetapi kisah-kisah tersebut diperlakukan sebagai kategori sastra yang terpisah dari kisah-kisah dalam kitab Jātaka "resmi" yang telah disahkan secara formal sejak abad ke-5—sebagaimana dibuktikan dalam banyak bukti epigrafi dan arkeologi, seperti ilustrasi yang masih ada dalam relief di dinding candi-candi kuno. Beberapa kisah jātaka apokrif telah diadaptasi agar kisahnya sesuai dengan budaya lokal di beberapa negara Asia Tenggara dan telah dikisahkan kembali dengan perubahan pada alur kisahnya untuk lebih mencerminkan moralitas Buddhis sehingga kisah-kisah tersebut juga dianggap kanonis, seperti yang termasuk dalam koleksi Paññāsa Jātaka.[7][8] Menurut Kate Crosby, "terdapat pula koleksi kisah jātaka [nonkanonis] yang mengisahkan sepuluh Buddha masa depan, dimulai dengan Metteyya, yang meskipun kurang terkenal saat ini, pernah beredar luas di dunia Theravāda."[9]

Paralel

[sunting | sunting sumber]

Banyak kisah dan pola kisah yang ditemukan dalam kitab Jātaka, seperti Kelinci di Bulan dalam Sasajātaka (Jātaka no.316),[10] juga ditemukan dalam banyak bahasa dan media lainnya. Misalnya saja, kisah "Monyet dan Buaya", "Kura-kura yang Tak Bisa Berhenti Berbicara", dan "Kepiting dan Bangau" juga terkenal dalam kitab Pañcatantra agama Hindu, suatu niti-shastra ('sastra moral populer') Sanskerta yang secara umum memengaruhi sastra dunia.[4] Selain itu, banyak juga kisah dan pola kisah di luar kitab Jātaka kanonis yang bersumber dan diterjemahkan dari bahasa Pali, tetapi ada juga yang berasal dari tradisi lisan suatu daerah sebelum adanya komposisi kisah tersebut dalam bahasa Pali.[11] Di Mahathupa, Sri Lanka, semua 550 kisah dari kitab Jātaka ditampilkan di dalam tempat penyimpanan relikui.[12] Relikuarium sering kali menggambarkan kisah-kisah dari kitab Jātaka.

Kisah terkenal

[sunting | sunting sumber]

Di Asia Tenggara, kisah yang paling penting dan dikenal luas adalah 10 kisah Mahānipāta Jātaka (Sepuluh Kisah Kelahiran Besar). Kisah-kisah ini dianggap sebagai sepuluh kehidupan terakhir Bodhisatta Gotama dan dikatakan sebagai penyempurnaan dari 10 paramita.[13] Di antara semuanya, Vessantara Jātaka adalah yang paling populer. Menurut Peter Skilling, salah satu alasan kepopulerannya adalah "kepercayaan yang menyebar luas, yang tersebar melalui Māleyya-sutta dan kepustakaan terkait, bahwa dengan mendengarkan kisah jātaka ini, seseorang dapat bertemu dengan Buddha berikutnya, Metteyya, di masa depan."[14]

Gambaran umum

[sunting | sunting sumber]

Kitab Jātaka dalam Tripitaka Pali yang dilestarikan oleh aliran Theravāda terdiri atas 547 puisi, yang disusun secara kasar berdasarkan peningkatan jumlah bait. Menurut Profesor von Hinüber,[15] hanya 50 kisah terakhir yang dimaksudkan untuk dapat dapat dipahami tanpa penjelasan kitab komentar. Kitab komentar tersebut memberikan kisah dalam bentuk prosa yang diklaim menyediakan konteks untuk puisi-puisi yang ada, dan kisah-kisah inilah yang dipandang menarik oleh para ahli cerita rakyat. Versi alternatif dari beberapa kisah dapat ditemukan dalam kitab lain di Tripitaka Pali, seperti Cariyāpiṭaka, dan sejumlah kisah individual dapat ditemukan tersebar di kitab-kitab lainnya dalam Tripitaka Pali.

Daftar berikut ini memuat beberapa kisah jātaka penting dalam kitab Jātaka di Tripitaka Pali (judul dalam bahasa Inggris):  

  • The Ass in the Lion's Skin (Sīhacamma Jātaka)
  • The Banyan Deer
  • The Cock and the Cat (Kukkuṭa Jātaka)
  • The Crab and the Crane
  • The Elephant Girly-Face
  • The Monkey King (Mahakapi Jātaka)
  • The Foolish, Timid Rabbit (Daddabha Jātaka)
  • Four Harmonious Animals
  • The Great Ape
  • How the Turtle Saved His Own Life
  • The Jackal and the Crow (Jambu-Khādaka Jātaka)
  • The Jackal and the Otters (Dabbhapuppha Jātaka)
  • The King's White Elephant
  • The Lion and the Woodpecker (Javasakuṇa Jātaka)
  • The Measure of Rice
  • The Merchant of Seri
  • The Monkey and the Crocodile
  • The Ox Who Envied the Pig (Muṇika-Jātaka)
  • The Ox Who Won the Forfeit
  • The story of Romaka pigeon (Romaka Jātaka, kehidupan lampau Sang Buddha sebagai seekor merpati)[16]
  • Prince Sattva
  • The Princes and the Water-Sprite
  • The Quarrel of the Quails
  • The Swan with Golden Feathers (Suvaṇṇahaṃsa Jātaka)
  • King Sibi
  • King Dasharatha
  • The Tiger, the Brahmin and the Jackal
  • The Turtle Who Couldn't Stop Talking (Kacchapa Jātaka)
  • The Twelve Sisters
  • The Wise and the Foolish Merchant
  • Vessantara Jātaka
  • Why the Owl Is Not King of the Birds

Terjemahan

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Appleton, Naomi (2016-08-31). "Jātaka". Oxford Research Encyclopedia of Religion (dalam bahasa Inggris). doi:10.1093/acrefore/9780199340378.013.182. ISBN 978-0-19-934037-8. Diarsipkan dari asli tanggal 2024-08-07. Diakses tanggal 2022-05-08.
  2. ^ "On the authenticity of the Jatakas". Discuss & Discover (dalam bahasa Inggris). 2016-07-14. Diakses tanggal 2025-01-27.
  3. ^ a b "Jataka Tales". www.pitt.edu. Diarsipkan dari asli tanggal 5 Oktober 2019. Diakses tanggal 11 Januari 2022.
  4. ^ a b Jacobs 1888, Introduction, hlm. lviii "What, the reader will exclaim, "the first literary link [1570] between India and England, between Buddhism and Christendom, written in racy Elizabethan with vivacious dialogue, and something distinctly resembling a plot. . ."
  5. ^ a b Skilling, Peter (2010). Buddhism and Buddhist Literature of South-East Asia, hlm. 165.
  6. ^ Robert E. Buswell (2004). Encyclopedia of Buddhism, Volume 1, hlm. 400–401.
  7. ^ The Tale of Prince Samuttakote: A Buddhist Epic from Thailand. Ohio University Center for International Studies. 1993. ISBN 9780896801745. Diarsipkan dari asli tanggal 2024-08-07. Diakses tanggal 2020-11-28 – via Google Books.
  8. ^ "The Tham Vessantara-jAtaka" (PDF). Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 4 Oktober 2018.
  9. ^ Crosby, Kate (2013). Theravada Buddhism Continuity, Diversity, and Identity, hlm. 102. Wiley-Blackwell.
  10. ^ Source: sacred-texts.com Diarsipkan 2010-01-31 di Wayback Machine. Diakses: 23 Januari 2010.
  11. ^ "Indian Stories",The History of World Literature, Grant L. Voth, Chantilly, VA, 2007
  12. ^ (John Strong 2004)
  13. ^ Appleton, Naomi; Shaw, Sarah. The Ten Great Birth Stories of the Buddha: The Mahanipata of the Jatakatthavanonoana; Silkworm Books, (2016).
  14. ^ Skilling, Peter (2010). Buddhism and Buddhist Literature of South-East Asia, hlm. 175.
  15. ^ Handbook of Pali Literature, Walter de Gruyter, Berlin, 1996.
  16. ^ Quintanilla, Sonya Rhie (2007). History of Early Stone Sculpture at Mathura, ca. 150 BCE – 100 CE (dalam bahasa Inggris). Brill. hlm. 226. ISBN 978-90-474-1930-3. Diarsipkan dari asli tanggal 2024-08-07. Diakses tanggal 2019-12-28.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Jātaka kanonis di situs SuttaCentral
  • l
  • b
  • s
   Topik Buddhisme   
  • Outline Garis besar
  • Daftar istilah
  • Indeks
  • Sejarah
  • Penyebaran
  • Garis waktu
  • Sidang Buddhis
  • Jalur Sutra
  • Anak benua India
Buddhisme awal
  • Prasektarian
  • Aliran awal
    • Mahāsāṁghika
    • Sthaviravāda
  • Kitab awal
    • Nikāya
    • Āgama
Benua
  • Asia Tenggara
  • Asia Timur
  • Asia Tengah
  • Timur Tengah
  • Dunia Barat
  • Australia
  • Oseania
  • Amerika
  • Eropa
  • Afrika
Populasi signifikan
  • Tiongkok
  • Thailand
  • Jepang
  • Myanmar
  • Sri Lanka
  • Vietnam
  • Kamboja
  • Korea
  • Taiwan
  • India
  • Malaysia
  • Laos
  • Indonesia
  • Amerika Serikat
  • Singapura
  • Aliran
  • Tradisi
  • Konsensus pemersatu
Aliran arus utama
  • Theravāda
  • Mahāyāna
  • Vajrayāna
Sinkretis
  • Buddhayana
  • Tridharma
  • Aliran Maitreya
    • Yīguàndào
    • Mílèdàdào
  • Dhammakāya
  • Siwa-Buddha
  • Tripitaka
  • Kitab
Theravāda
  • Tripitaka Pali
  • Komentar
  • Subkomentar
  • Sastra Pali
  • Paritta
Mahāyāna-Vajrayāna
  • Tripitaka Tionghoa
    • Tripitaka Taishō
  • Tripitaka Tibet
    • Kangyur
    • Tengyur
  • Dhāraṇī
Kitab daring
  • SuttaCentral
  • Chaṭṭha Saṅgāyana Tipiṭaka
  • dhammatalks.org
  • 84000
  • NTI Reader - Taishō
  • Buddha
  • Bodhisatwa
Buddha saat ini dan keluarga
  • Gotama
  • Mukjizat
  • Klan
  • Keluarga
    • Śuddhodana
    • Māyā
    • Pajāpatī Gotamī
    • Yasodharā
    • Rāhula
4 tempat suci utama
  • Lumbinī
  • Buddhagayā
  • Isipatana
  • Kusinārā
Buddha penting sebelumnya
  • Dīpaṅkara
  • Vipassī
  • Sikhī
  • Vessabhū
  • Kakusandha
  • Koṇāgamana
  • Kassapa
Buddha selanjutnya
  • Metteyya
Bawahan
  • Dewa
  • Brahma
Mahāyāna-Vajrayāna
  • Buddha terkenal:
  • Lima Buddha Kebijaksanaan
    • Amitābha
    • Vairocana
    • Akṣobhya
    • Ratnasaṁbhava
    • Amoghasiddhi
  • Padmasaṁbhava
  • Bhaiṣajyaguru
  • Bodhisatwa terkenal:
  • Daftar Bodhisatwa
  • Mañjuśrī
  • Kṣitigarbha
  • Avalokiteśvara
  • Samantabhadra
  • Vajrapāṇi
  • Dhamma
  • Ajaran
  • Empat Kebenaran Mulia
  • Jalan Mulia Berunsur Delapan
  • Trilaksana
    • Ketidakkekalan
    • Penderitaan
    • Tanpa atma
  • Pandangan
  • Titthiya
  • Ketuhanan
  • Niyāma
  • Keyakinan
  • Triratna
  • Pancasila
  • Māra
  • Karma
  • Nirwana
  • Kemunculan Bersebab
  • Gugusan
    • Materi
    • Kesadaran
    • Persepsi
    • Perasaan
    • Saṅkhāra
  • Unsur
  • Landasan indra
  • Loka
  • Punarbawa
  • Samsara
  • Bodhi
  • Abhiññā
  • Cetasika
  • Pengotor batin
  • Noda batin
  • Belenggu
  • Rintangan
  • Kekuatan
  • Hasrat
  • Nafsu (Keserakahan)
  • Kebencian
  • Moha
    • Ketidaktahuan
  • Kemelekatan
  • Perhatian penuh
  • Bodhipakkhiyā
  • Kebajikan
  • Paramita
  • Malu
  • Takut
  • Dana
  • Sila
  • Meditasi
    • Samatha-vipassanā
    • Ānāpānasati
    • Satipaṭṭhāna
    • Kammaṭṭhāna
  • Pelepasan
  • Kebijaksanaan
  • Energi
  • Kesabaran
  • Kebenaran
  • Tekad
  • Brahmavihāra
    • Cinta kasih
    • Karuna
    • Simpati
    • Ketenangan
    • Keseimbangan batin
  • Astasila
  • Bakti
    • Puja
    • Namaskara
    • Pradaksina
    • Pindapata
    • Pelimpahan jasa
    • Ziarah
  • Sādhu
  • Sangha
  • Majelis
  • Sāriputta
  • Moggallāna
  • 10 murid utama Buddha Gotama
  • Vinaya
  • Pabbajjā
  • Upasampadā
Jenis penganut
  • Sāvaka
  • Upasaka-upasika
  • Kappiya
  • Aṭṭhasīlanī
  • Sayalay
  • Samanera-samaneri
  • Biksu
  • Biksuni
  • Kalyāṇamitta
4 tingkat kemuliaan
  • Sotapana
  • Sakadagami
  • Anagami
  • Arahat
Tempat ibadah
  • Wihara
    • Wat
    • Kyaung
  • Sima
  • Kuti
  • Cetiya
    • Stupa
    • Pagoda
    • Candi
  • Hari raya
  • Peringatan
  • Waisak
  • Asalha
  • Magha
  • Kathina
  • Hari Abhidhamma
  • Uposatha
  • Budaya
  • Masyarakat
  • Aborsi
  • Agama-agama Timur
  • Anikonisme
  • Arsitektur
  • Atomisme
  • Baháʼí
  • Bendera Buddhis
  • Buddhisme Terjun Aktif
  • Bunuh diri
  • Demokrasi
  • Darmacakra
  • Dunia Romawi
  • Ekonomi
  • Filsafat
  • Filsafat Barat
  • Gnostisisme
  • Helenistik
  • Hidangan
  • Hinduisme
  • Humanisme
  • Ilmu pengetahuan
  • Jainisme
  • Kalender
  • Kasta
  • Kecerdasan buatan
  • Kekerasan
  • Kekristenan
    • Pengaruh
    • Perbandingan
  • Masturbasi
  • Modernisme
  • Musik
  • Navayāna
  • Orientasi seksual
  • Penindasan
  • Perempuan
  • Psikologi
  • Relik Buddha
  • Rupang Buddha
  • Seksualitas
  • Sekularisme
  • Seni rupa
  • Sosialisme
  • Teosofi
  • Vegetarisme
  • Yahudi
  • Category Kategori
  •  Portal Agama
  •  Portal Buddhisme
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jātaka&oldid=27391592"
Kategori:
  • Theravada
  • Kitab Buddhisme Theravada
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles