Kalender Kosmik adalah cara membayangkan luasnya sejarah alam semesta dengan merangkum usianya selama 13,8 miliar tahun menjadi satu tahun saja. Dalam gambaran ini, Ledakan Besar terjadi pada awal 1 Januari dini hari, dan masa kini terangkum pada akhir 31 Desember dini hari.[1] Dalam skala ini, setiap detiknya berarti 438 tahun, setiap jamnya berarti 1,58 juta tahun, dan setiap harinya berarti 37,8 juta tahun. Konsep ini dipopulerkan oleh Carl Sagan dalam bukunya, The Dragons of Eden, dan seri televisinya, Cosmos.[2] Di sekuelnya tahun 2014, Cosmos: A Spacetime Odyssey, pembawa acara Neil deGrasse Tyson menggunakan konsep Kalender Kosmik yang sama namun usia alam semestanya direvisi menjadi 13,8 miliar tahun,[3] memperbaiki angka 15 miliar tahun yang dipaparkan Sagan tahun 1980. Sagan juga membuat perbandingan dengan luas permukaan. Ia menjelaskan bahwa seandainya Kalender Kosmik dibentang seukuran lapangan sepak bola, maka "seluruh sejarah manusia hanya seluas telapak tangan".[4]
Riwayat alam semesta selama 13,8 miliar tahun dirangkum menjadi satu tahun. Pada skala ini, Ledakan Besar terjadi pada awal 1 Januari dini hari, masa kini terjadi pada akhir 31 Januari dini hari, dan usia manusia tertua hanya sekejap mata (sekitar 1/4 detik).