Kantor Polisi Sektor Berbah adalah sebuah bangunan bersejarah yang kini difungsikan sebagai kantor kepolisian sektor (polsek) di Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Bangunan ini telah ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya oleh Pemerintah Kabupaten Sleman karena memiliki nilai historis, arsitektural, dan budaya yang signifikan.^[1]

Bangunan ini awalnya dibangun pada tahun 1924 dan digunakan sebagai rumah dinas bagi seorang ziender, yaitu pengawas Pabrik Gula Tanjung Tirto (Suiker Fabriek Tandjong Tirto). Pabrik gula tersebut merupakan bagian dari jaringan industri gula kolonial Belanda di Hindia Belanda. Setelah Indonesia merdeka, rumah dinas ini sempat digunakan oleh tentara Belanda sebagai tangsi militer, dengan kompleks pabrik gula sebagai markas utama mereka.

Pada masa Serangan Umum 1 Maret 1949, bangunan ini ditinggalkan dan tidak berpenghuni hingga tahun 1957. Seiring diberlakukannya Undang-Undang Pokok Pemerintah Daerah No. 1 Tahun 1957, terjadi perubahan struktur kepolisian. Kepolisian Wilayah Yogyakarta berubah menjadi Distrik Kepolisian Yogyakarta dan kepolisian di tingkat kecamatan menjadi Sektor Kepolisian. Sejak saat itu, bangunan ini digunakan sebagai Kantor Polisi Sektor Berbah dan terus difungsikan hingga kini.

Secara arsitektural, bangunan ini mengusung gaya Indis, yakni perpaduan antara gaya bangunan Eropa dengan unsur lokal Indonesia. Gaya Indis tampak pada bentuk bangunan yang disesuaikan dengan iklim tropis, seperti atap tinggi, ventilasi luas, dan penggunaan bahan lokal. Meskipun telah mengalami perubahan fungsi, bentuk dan karakter asli bangunan masih cukup terjaga.

Bangunan Kantor Polisi Sektor Berbah ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat kabupaten berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sleman No. 6.13/Kep.KDH/A/2019, tanggal 1 Februari 2019. Penetapan ini dilakukan karena bangunan ini memenuhi beberapa kriteria sebagai bangunan cagar budaya, yaitu:

• Memiliki nilai sejarah sebagai bagian dari sistem perindustrian kolonial dan perkembangan kelembagaan kepolisian di Indonesia.
• Mewakili gaya arsitektur masa kolonial (Indis) yang saat ini jumlahnya semakin langka.
• Tingkat keterancaman fisik dan fungsional yang tinggi jika tidak dilestarikan.
• Memiliki potensi sebagai sumber ilmu pengetahuan di bidang sejarah, arsitektur, dan kebudayaan.

Tiga nilai utama yang menjadi dasar pelestarian bangunan ini meliputi:

1. Nilai Sejarah: Bangunan ini adalah saksi perkembangan wilayah Berbah pada masa kolonial hingga pascakemerdekaan.
2. Nilai Arsitektural: Mewakili gaya Indis, yang menjadi jejak penting arsitektur tropis kolonial.
3. Nilai Ilmu Pengetahuan: Menjadi bahan kajian lintas disiplin, mulai dari sejarah, arsitektur, hingga kebijakan pelestarian warisan budaya.

Kantor Polisi Sektor Berbah terletak di Dusun Teguhan, Kalitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, sekitar 12 kilometer di sebelah timur Kota Yogyakarta. Lokasinya dekat dengan kawasan bekas pabrik gula Tanjung Tirto yang kini juga menjadi objek kajian sejarah lokal.

• Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman. (2019). Bangunan Cagar Budaya Kantor Polisi Sektor Berbah. Diakses pada 3 Juni 2025 dari https://kebudayaan.slemankab.go.id/post/bangunan-cagar-budaya-kantor-polisi-sektor-berbah

1. ^ Dinas Kebudayan, Kabupaten Sleman. "BANGUNAN CAGAR BUDAYA KANTOR POLISI SEKTOR BERBAH".