More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Kerajaan Kandali - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kerajaan Kandali - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kerajaan Kandali

  • English
  • Suomi
  • Bahasa Melayu
  • தமிழ்
  • ไทย
  • Українська
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sumber referensi dari artikel ini belum dipastikan dan mungkin isinya tidak benar. Mohon periksa, kembangkan artikel ini, dan tambahkan sumber yang benar pada bagian yang diperlukan. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Kerajaan Kandali" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
Kandali

( Kan - To - Li )
454 M–sekitar abad ke 7 M
Ibu kotaKuala Tungkal
PemerintahanMonarki Tradisional
Sejarah 
• Didirikan
454 M
• Dibubarkan
sekitar abad ke 7 M
Didahului oleh
Digantikan oleh
krjKerajaan
Koying
krjKerajaan
Melayu
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kerajaan Kandali atau Kantoli merupakan kerajaan yang belum dapat diidentifikasi lokasi keberadaannya. Mayoritas sejarawan berpendapat, Kandali atau Kuntala terdapat di pantai timur Sumatra, di sekitar Jambi sekarang. Kerajaan ini muncul pada abad ke 5-6 M, di mana hal ini merujuk dari sumber Tiongkok, yang menyatakan bahwa Kan-to-li atau Kandali telah berkali-kali mengirim utusan mulai tahun 441–563 M. Pada abad ke-7 kerajaan ini menghilang, mungkin dikarenakan munculnya dua kerajaan lain di pantai timur Sumatra, yakni Melayu (Jambi) dan Sriwijaya (Palembang).

Asal Usul

[sunting | sunting sumber]

Menurut S. Sartono (1992), akibat dari pendangkalan Teluk Wen diduga telah menyebabkan sulitnya kapal-kapal dagang untuk merapat sampai ke pelabuhan Muara Tebo, sehingga fungsi pelabuhan tersebut sebagai pelabuhan samudera tidak lagi dapat dipertahankan. Negara Koying sebagai penguasa wilayah Teluk Wen terpaksa memindahkan pelabuhan dagang dari Teluk Wen ke darah pantai timur di sekitar daerah Kuala Tungkal sekarang.

Pelabuhan di pantai timur Sumatra itu mulai difungsikan sebagai pelabuhan samudera yang dapat dilabuhi kapal-kapal besar untuk menggantikan fungsi pelabuhan Teluk Wen, dan pelabuhan Teluk Wen difungsikan sebagai pelabuhan penyangga bagi kapal-kapal kecil yang melayani bongkar muat barang-barang dagang penduduk negeri Kerinci dan sekitarnya. Dari sini kemudian baru dibawa ke pelabuhan samudera di pantai Kuala Tungkal.

Pada akhirnya negara Koying melepaskan daerah pantai timur dan mendorong terbentuknya pemerintahan baru yang disebut dengan kerajaan Kantoli (Kuntal). Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-5 Masehi. Antara negara Koying dengan kerajaan Kuntal terjalin persahabatan yang baik.

Keberadaan Kerajaan Kandali

[sunting | sunting sumber]

Nama Kantoli atau Kandali telah dikenal oleh pemerintahan Kaisar Hsiau-wu (459-464). Menurut catatannya, raja dari Kandali bernama Sa-pa-la-na-lin-da memerintahkan utusannya bernama Taruda untuk pergi ke negeri Tiongkok.

Dari kitab sejarah dinasti Liang diperoleh keterangan bahwan antara tahun 430-475 M, beberapa kali utusan dari Ho-lo-tan dan Kan-t’oli datang di Tiongkok, ada juga utusan dari To-lang – P’o-hwang.[1] Kantoli terletak di salah satu pulau di laut selatan. Adat kebiasaanya serupa di Kamboja dan Campa. Hasil negerinya yang terutama pinang, kapas dan kain-kain berwarna. Sedangkan dalam kitab sejarah dinasti Ming disebutkan bahwa San-fo-tsi dahulu disebut juga Kan-to-li.

Menurut G. Farrand, Kan-to-li di dalam berita Tiongkok ini mungkin sama dengan Kandari yang terdapat dalam berita Ibnu Majid yang berasal dari tahun 1462. Karena San-fo-tsi dahulu juga disebut Kan-to-li, sedangkan San-fo-tsi diidentifikasikan sengan Sriwijaya, maka Farran menafsirkan Kan-to-li terletak di Sumatra dengan pusatnya di Palembang.

Sementara itu J.L. Moens mengidentifikasikan singkil Kendari dalam berita Ibnu Majid dengan Kan-to-li di dalam kitab sejarah dinasti Liang dan Ming. Sedangkan yang dimaksud dengan San-fo-tsi ialah Kerajaan Malayu.

Pendapat lain mengenai Kan-to-li ditekukakan oleh J.J. Boeles. Ia mengatakan bahwa Kan-to-li yang disebut di dalam berita Tiongkok itu mungkin berada di Thailand Selatan. Pendapatnya ini didasarkan atas adanya sebuah desa yang bernama Khantuli di Pantai Timur Thailand Selatan. Pendapat Boeles ini ditentang oleh O. W. Wolters, ia mengatakan bahwa Kan-to-li tidak mungkin ada di Thailand Selatan, karena di desa Khantuli sama sekali tidak ditemukan keramik Tiongkok dari zaman Song lama. Ia cenderung untuk menempatkan Kan-to-li di Palembang, karena San-fo-tsi biasa dihubungkan dengan Palembang. Identifikasi Kan-to-li dengan Kandali atau Singkil Kendari juga dikemukakan oleh Obdeyn. Oleh karena Kan-to-li dianggap sama dengan San-fotsi, maka kemungkinan besar Kan-to-li di Sumatera Selatan. Tetapi pendapat umum di antara para ahli ialah, bahwa Kan-to-li diperkirakan di Pantai timur Sumatra bagian Selatan, yang daerah kekuasaannya meliputi daerah Jambi dan Palembang.

Dari kutipan di atas jelaslah kiranya bahwa sesungguhnya tidak ada pegangan sedikitpun yang dapat dijadikan titik tolah untuk melangkah lebih lanjut. Untuk menetapkan bahwa Kan-to-li adalah Malayu hanya berdasarkan berita Tiongkok yang menyebutkan bahwa “San-fo-tsi dahulu disebut juga Kan-to-li kiranya belum memberi suatu kepastian, karena masih perlu dikaji secara khusus apakah rumus aljabar yang diterapkan ini pada tempatnya.

Sanusi Pane (1955) menyebutkan sejarah Tiongkok menyebut Kan-to-li, di mana kerajaan itu mengirim utusan penghabisan kalinya ke Tingkok pada tahun 563 Masehi. Hampir boleh dipastikan, bahwa kerajaan itu terletak di Sumatra dan nama yang sebenarnya adalah Kandari.

Di daerah Jambi diyakini ada dua kerajaan kecil yang mulai muncul sekitar awal abad ke-5 M yakni kerajaan Ho-lo-tan dan Kan-to-li. Dalam sejarah dinasti Sung (960-1280 M) Holotan terletak di She-po atau Thu-po. Menurut pendapat Sartono (1978), She-po atau Thu-po dianggap sama dengan Tebo sekarang, yakni Muara Tebo. Di pinggiran sungai Batanghari dijumpai sebuah pemukiman kuno bernama Ke-do-tan. Masih perlu penelitian tentang toponim Ho-lo-tan dengan Ke-do-tan secara saksama.

Kerajaan kedua yang telah menjalin hubungan dengan Tiongkok adalah kerajaan Kan-to-li. Menurut sumber Tiongkok, kerajaan Kan-to-li telah berkali-kali mengirim utusan mulai tahun 441 – 563 M. Menurut pendapat Mulyanan (1981), toponim Kan-to-li sama dengan Kuntala atau Tungkal. Jadi kerajaan Kan-to-li berada di pedalaman sungai Tungkal, Jambi. Negeri Kan-to-li telah tenggelam pada permulaaan abad ke-7 masehi.

Menurut catatan yang dibuat dalam pemerintahan kaisar Wu dari dinasti (wangsa) Liang (502-549), kerajaan Kandali mengirim utusannya ke Tiongkok pada tahun 502, 519 dan 520. Dilaporkan juga bahwa kerajaan Kandali berada di laut selatan dan adat kebiasaan penduduknya seperti Kamboja dan Campa. Hasil buminya meliputi; bahan pakaian berbunga (tenun ikat), kapas, dan pinang bermutu tinggi.

Sejarah dinasti Ming (1268-1643) mengemukakan bahwa San-fo-tsi dulu disebut Kandali. Jadi mungkin Kandali terletak di wilayah San-fos-tsi, atau Kandali menjadi jajahan San-fo-tsi dalam hal San-fo-tsi identik dengan Sriwijaya (Muliana 1981). Menurut catatan Tiongkok kerajaan San-fo-tsi berada di Laut Selatan antara Kemboja (Chen-la) dan She-po (Jawa). Raja San-fo-tso bersemanyam di Chan-pei (Jambi).

Menurut Mulyana (1981), tuponim Kandali dan Kantoli yang berada di sekitar Jambi, mungkin berasal dari India Selatan. Kedua tuponim, yakni Kandali dan Kantoli, berasal dari transliterisasi Tiongkok suatu tempat yang belum diketahui hingga sekarang, sepertinya Benggala – Benggali, Ghandara – Ghandari, Badara – Badari, Kuntala – Kuntali, Kantoli – Kandali. Lebih jauh dikemukakan bahwa gophala diucap ghopal, Sanjaya sebagai Sanjay, Sriwijaya sebagai Sriwijay. Kuntala sebagai Kuntal dan juga Tungkal. Di Sumatea Timur terdapat sungai Tungkal yang bagian hulunya bernama sungai Pengabuan dan hilirnya bernama sungai Tungkal yang bermuara di Kuala Tungkal. Dalam penjumlahan negara Laut Selatan yang mengirim utusan ke Tiongkok, oleh I Tsing tidak disebut-sebut tentang kerajaan Kuntala (Kandali, Kantoli). Nasib negera ini selanjutnya juga tidak diketahui, mungkin dikuasai oleh Jambi. Yang jelas, pada abad ke-7, muncul dua kerajaan di pantai timur Sumatra yakni: Moloyu (Malayu, Jambi) dan Sriwijaya (Palembang). Dalam perkembangan selanjutnya antara sekitar 670-742 Masehi Shih-li-fo-shih dianggap sebagai Sriwijaya dan antara 853 – 1037 Masehi sebagai San-fo-tsi.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ [Sejarah Nasional Indonesai Jilid II dari edisinya yang ke-4 tahun 1984, pada halaman 79-80]
  • l
  • b
  • s
Kerajaan di Sumatra
Aceh
  • Aceh
  • Daya
  • Jeumpa
  • Lamuri
  • Linge
  • Pedir
  • Peureulak
  • Samudera Pasai
  • Tamiang
Bengkulu
  • Pat Petulai
  • Selebar
Jambi
  • Jambi
  • Kantoli
  • Koying
Lampung
  • Keratuan Balaw
  • Keratuan Di Puncak
  • Keratuan Darah Putih
  • Keratuan Melinting
  • Keratuan Semaka
  • Tulang Bawang
  • Sekala Bekhak
Kepulauan Riau
  • Bintan
  • Johor
  • Riau-Lingga
Riau
  • Indragiri
  • Kampar Kiri
  • Kandis
  • Koto Alang
  • Kuantan
  • Kuntu Kampar
  • Melaka
  • Pelalawan
  • Rokan IV Koto
  • Siak
  • Tambusai
Sumatera Barat
  • Pasumayan Koto Batu
  • Bungo Satangkai
  • Dusun Tuo
  • Minanga
  • Dharmasraya
  • Pagaruyung
  • Inderapura
  • Samaskuta
  • Siguntur
  • Sontang
  • Sungai Pagu
Sumatera Selatan
  • Kerajaan Palembang
  • Kesultanan Palembang Darussalam
  • Sriwijaya
Sumatera Utara
  • Aru
  • Asahan
  • Barus
  • Batu Bara
  • Deli
  • Dolog Silou
  • Kota Pinang
  • Langkat
  • Padang
  • Panei
  • Pannai
  • Purba
  • Raya
  • Serdang
  • Siantar
  • Silimakuta
  • Tanah Jawa
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerajaan_Kandali&oldid=27182504"
Kategori:
  • Kerajaan di Nusantara
  • Kerajaan di Jambi
Kategori tersembunyi:
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Semua artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Pages using infobox country with unknown parameters

Best Rank
More Recommended Articles