More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Kucing dalam budaya Mesir kuno - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kucing dalam budaya Mesir kuno - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kucing dalam budaya Mesir kuno

  • Afrikaans
  • العربية
  • Български
  • Čeština
  • Чӑвашла
  • English
  • Español
  • Français
  • Hrvatski
  • Հայերեն
  • Italiano
  • Қазақша
  • 한국어
  • Latina
  • Русский
  • Српски / srpski
  • Українська
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kucing di Mesir kuno)
Kucing dalam hieroglif
miiwE13

mjw[1]
𓏇𓇍𓅱𓃠
Dewi Bastet yang digambarkan berkepala kucing

Kucing telah ditemui dalam praktik sosial dan keagamaan Mesir kuno selama lebih dari 3.000 tahun. Beberapa dewa-dewi Mesir kuno digambarkan dan dipahat dengan kepala berwujud kucing, seperti Mafdet, Bastet, dan Sekhmet. Dalam budaya Mesir kuno kucing melambangkan keadilan, kesuburan, dan kekuasaan.[2] Dewi Mut juga digambarkan sebagai kucing dan ditemani seekor kucing.[3]

Kucing dipuji-puji karena membunuh ular berbisa dan dianggap sebagai pelindung Firaun setidaknya sejak Dinasti Pertama Mesir. Sisa-sisa kerangka kucing ditemukan di antara barang-barang pemakaman yang berasal dari Dinasti ke-12. Simbolisme kucing sebagai pelindung ditunjukkan dalam Kitab Kematian, di mana kucing menjadi simbol Ra dan melambangkan peran matahari bagi kehidupan di Bumi. Dekorasi berbentuk kucing yang digunakan selama Kerajaan Baru Mesir menunjukkan bahwa kultus kucing semakin populer dalam kehidupan sehari-hari pada era kerajaan baru. Kucing yang digambarkan biasanya terkait dengan dewi Bastet.[4]

Pemakaman kucing di situs arkeologi Speos Artemidos, Bubastis, dan Saqqara diketahui telah digunakan selama beberapa abad. Pemakaman tersebut berisi sejumlah besar mumi kucing dan patung kucing yang saat ini dipamerkan dalam koleksi museum di seluruh dunia.[5] Di antara mumi kucing yang digali di Gizeh, kucing liar Afrika (Felis lybica) adalah kucing yang paling umum ditemui, diikuti oleh spesies kucing hutan (Felis chaus).[6] Mengingat banyaknya mumi kucing yang ditemukan di Mesir, pemujaan kucing tentu berperan penting bagi perekonomian negara, karena memerlukan pembiakan kucing dan jaringan perdagangan untuk pasokan makanan, minyak, serta resin untuk pembalseman mereka.[7]

Galeri

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Portal Kucing
  • Kucing dan Islam
  • Sejarah kucing
  • Penyembahan hewan

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Takács, G. (2008). "mjw". Etymological Dictionary of Egyptian. Vol. 3. Leiden, Boston: Brill. hlm. 135. ISBN 9789047423799.
  2. ^ Malek, J. (1997). The Cat in Ancient Egypt (Edisi Revised). Pennsylvania: University of Pennsylvania Press. ISBN 9780812216325.
  3. ^ Te Velde, H. (1982). "The cat as sacred animal of the goddess Mut" (PDF). Dalam Van Voss, H.; Hoens, D. J.; Van de Plas, A.; Mussies, G.; Te Velde, H. (ed.). Studies in Egyptian Religion dedicated to Professor Jan Zandee. Leiden: Brill. hlm. 127−137. ISBN 978-90-04-37862-9.
  4. ^ Langton, N.; Langton, M. B. (1940). The cat in ancient Egypt, illustrated from the collection of cat and other Egyptian figures formed. Cambridge: Cambridge University Press.
  5. ^ Zivie, A.; Lichtenberg, R. (2005). "The Cats of the Goddess Bastet". Dalam Ikram, S. (ed.). Divine Creatures: Animal Mummies in Ancient Egypt. Cairo: American University in Cairo Press. hlm. 106−119. ISBN 9789774248580.
  6. ^ Morrison-Scott, T. C. S. (1952). "The mummified cats of ancient Egypt" (PDF). Proceedings of the Zoological Society of London. 121 (4): 861–867. doi:10.1111/j.1096-3642.1952.tb00788.x.
  7. ^ Ikram, S. (2015). "Speculations on the role of animal cults in the economy of Ancient Egypt" (PDF). Dalam Massiera, M.; Mathieu, B.; Rouffet, F. (ed.). Apprivoiser le sauvage / Taming the Wild. Montpellier: Cahiers de l’Égypte Nilotique et Méditerranéenne 11. hlm. 211–228.[pranala nonaktif permanen]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Cats in ancient Egypt.
  • "Divine Felines: Cats of Ancient Egypt". Museum Exhibition. Brooklyn Museum. Diakses tanggal 15 April 2014.
  • "Distribution of Water". Translation of Sahih Bukhari, Book 40. Diarsipkan dari asli tanggal 9 March 2011 – via University of Southern California Center for Muslim–Jewish Engagement.
  • "Cats and Islam". The Muslim Observer. Diarsipkan dari asli tanggal 11 July 2012.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kucing_dalam_budaya_Mesir_kuno&oldid=26849444"
Kategori:
  • Halaman yang menggunakan ekstensi WikiHiero
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Februari 2022
  • Artikel yang menggunakan kotak info yang tidak memiliki baris data
  • Budaya Mesir Kuno
  • Felidae dan manusia
  • Kucing
  • Penyembahan Hewan
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Templat Portal dengan pranala merah
  • Pranala kategori Commons ada di Wikidata

Best Rank
More Recommended Articles