Medan Tuntungan, Medan
Medan Tuntungan | |||||
|---|---|---|---|---|---|
Peta lokasi Kecamatan Medan Tuntungan | |||||
| Koordinat: 3°31′28″N 98°37′46″E / 3.524583°N 98.629368°E | |||||
| Negara | |||||
| Provinsi | Sumatera Utara | ||||
| Kota | Medan | ||||
| Pemerintahan | |||||
| • Camat | Berani Perangin Angin[1] | ||||
| Populasi | |||||
| • Total | 99,249 jiwa | ||||
| Kode pos | 20134 - 20141 | ||||
| Kode Kemendagri | 12.71.07 | ||||
| Kode BPS | 1275010 | ||||
| Luas | 20,68 km² | ||||
| Kepadatan | 4.903 jiwa/km² | ||||
| Desa/kelurahan | 9 kelurahan | ||||
| Situs web | medantuntungan | ||||
| |||||
Medan Tuntungan adalah salah satu dari 21 kecamatan di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan ini dikenal sebagai wilayah pinggiran kota yang berkembang pesat, dengan kombinasi area perumahan, pertanian, dan destinasi wisata rohani.
Geografi
Kecamatan Medan Tuntungan memiliki luas wilayah 20,68 km² dan berbatasan dengan: - Utara: Kecamatan Medan Selayang -
Timur: Kecamatan Medan Johor -
Barat dan Selatan: Kabupaten Deli Serdang
Kecamatan ini memiliki lanskap yang bervariasi, mulai dari daerah dataran rendah hingga perbukitan ringan, yang mendukung aktivitas pertanian dan pengembangan perumahan. Letaknya yang strategis di pinggiran Kota Medan menjadikannya wilayah transisi antara pusat kota dan kawasan pedesaan.
Demografi
Berdasarkan data tahun 2025, Medan Tuntungan memiliki populasi sebanyak 99.249 jiwa dengan kepadatan penduduk sekitar 4.903 jiwa/km².[2] Kecamatan ini terdiri dari 9 kelurahan, yaitu: 1. Kemenangan Tani 2. Mangga 3. Namo Gajah 4. Namorih 5. Sidomulyo 6. Simpang Selayang 7. Tanjung Anom 8. Lau Cih 9. Simalingkar B
Penduduk Medan Tuntungan mayoritas terdiri dari berbagai suku, termasuk Batak, Melayu, dan Jawa, mencerminkan keragaman budaya Kota Medan. Kecamatan ini juga menjadi tempat tinggal bagi komunitas petani dan pekerja perkotaan yang bekerja di pusat kota.
Sejarah
Medan Tuntungan awalnya merupakan wilayah agraris yang menjadi bagian dari Kabupaten Deli Serdang sebelum resmi menjadi kecamatan di Kota Medan. Perkembangan kecamatan ini dipercepat oleh urbanisasi dan ekspansi Kota Medan sejak akhir abad ke-20. Nama "Tuntungan" berasal dari bahasa lokal yang merujuk pada aktivitas pertanian dan pengelolaan lahan, yang masih terlihat di beberapa kelurahan seperti Kemenangan Tani dan Tanjung Anom.
Pariwisata dan Budaya
Salah satu daya tarik utama Medan Tuntungan adalah Graha Maria Annai Velangkanni, sebuah gereja Katolik dengan arsitektur bergaya India yang menjadi destinasi wisata rohani terkenal di Kota Medan. Gereja ini menarik ribuan pengunjung setiap tahun, baik umat Katolik maupun wisatawan yang tertarik dengan keunikan arsitekturnya. Selain itu, kecamatan ini juga memiliki beberapa situs budaya lokal, seperti makam-makam bersejarah dan acara adat masyarakat Batak dan Melayu.
Infrastruktur dan Ekonomi
Medan Tuntungan memiliki infrastruktur yang terus berkembang, termasuk akses jalan utama yang menghubungkan kecamatan ini dengan pusat Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Pasar tradisional, seperti Pasar Simalingkar, menjadi pusat ekonomi lokal, sementara perumahan modern mulai bermunculan di wilayah seperti Sidomulyo dan Simpang Selayang. Sektor pertanian, terutama tanaman pangan dan hortikultura, masih memainkan peran penting di beberapa kelurahan.
Fasilitas publik di kecamatan ini meliputi sekolah, puskesmas, dan kantor camat yang modern. Kecamatan ini juga mendapat perhatian pemerintah kota untuk pengembangan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi
Pemerintahan
Kecamatan Medan Tuntungan dipimpin oleh Camat Berani Perangin Angin.[3] Kantor camat berfungsi sebagai pusat administrasi dan pelayanan masyarakat, dengan situs resmi kecamatan menyediakan informasi terkait layanan publik dan statistik wilayah.
Referensi
- ^ "Pejabat Eselon". portal.medan.go.id. Diakses tanggal 2 Juni 2025.
- ^ a b "Statistik Kecamatan Medan Tuntungan". medantuntungan.pemkomedan.go.id. Diakses tanggal 18 Agustus 2025.
- ^ "Pejabat Eselon". portal.medan.go.id. Diakses tanggal 2 Juni 2025.
Demografi

Pada tahun 2020, Kecamatan Medan Tuntungan mempunyai penduduk sebanyak 97.249 jiwa. Sebanyak 48.243 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 49.006 jiwa berjenis kelamin perempuan.[1] Luasnya adalah 20,68 km² dan kepadatan penduduknya adalah 4.703 jiwa/km².[2]
Suku
Sebagai salah satu kecamatan di Kota Medan, suku penduduk di kecamatan ini cukup beragam. Batak (khususnya etnis Karo dan Toba), Melayu, dan Jawa merupakan suku yang paling banyak di kecamatan ini. Selain itu, ada juga suku lain seperti Tionghoa, Nias, Minangkabau, Sunda, India, Pesisir, Bugis, dan lainnya.
Agama
Pada tahun 2019, tercatat bahwa agama yang dianut oleh penduduk Kecamatan Medan Tuntungan ada lima yakni Islam, Protestan, Katolik, agama Hindu, dan agama Buddha. Penduduk yang beragama Islam tercatat sebanyak 62.396 jiwa. Lalu yang beragama Protestan sebanyak 19.414 dan Katolik sebanyak 10.301. Sedangkan penganut agama Hindu sebanyak 133 jiwa dan agama Buddha sebanyak 101 jiwa.[3]
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, penduduk kecamatan Medan Tuntungan sangat beragam dalam agama yang dianut. Adapun persentasi penduduk Kecamatan Medan Tuntungan berdasarkan agama yang dianut ialah, yang memeluk agama Kristen sebanyak 60,58% dimana Protestan 51,58% dan Katolik 9,00%, kemudian sebagian besar lainnya beragama Islam yakni 38,00%. Pemeluk agama Buddha dari keturunan Tionghoa sebanyak 1,28% dan sebagian kecil lainnya adalah Hindu 0,14%.[4][5] Sementara untuk rumah ibadah, terdapat 48 masjid, 56 gereja, 5 vihara, dan 1 pura.[6]
Yang terletak di kecamatan ini
Beberapa fasilitas umum yang ada di Kecamatan Medan Tuntungan, di antaranya adalah:
Rumah ibadah
- Gereja Katolik Paroki Santa Maria Ratu Rosari
- Graha Maria Annai Velangkanni
- GBI Rumah Persembahan
- GBKP Runggun Bena Meriah
- Gereja Ortodoks Agios Demetrios
- Masjid Al-Munawwarah
- Masjid Ar Raudlatul Hasanah
- Masjid Iklab
Fasilitas umum
Galeri
-
Gapura Kecamatan Medan Tuntungan.
-
Gapura selamat datang di Kota Medan (perbatasan Kecamatan Medan Tuntungan dengan Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang).
-
Gapura selamat datang di Kota Medan (perbatasan Kecamatan Medan Tuntungan dengan Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang).
Referensi
Catatan kaki
- ^ Abdullah, dkk. 2021, hlm. 42.
- ^ "Kota Medan Dalam Angka 2021" (pdf). www.medankota.bps.go.id. hlm. 7, 63. Diakses tanggal 25 Mei 2021.
- ^ Abdullah, dkk. 2021, hlm. 43.
- ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2022" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 15 Januari 2022.
- ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kota Medan". www.sp2010.bps.go.id. Diakses tanggal 24 Mei 2021.
- ^ "Kota Medan Dalam Angka 2020" (pdf). www.medankota.bps.go.id. hlm. 195. Diakses tanggal 25 Mei 2021.
Daftar pustaka
- Abdullah, dkk. (2021). Peta Dakwah: Dinamika Dakwah dan Implikasinya Terhadap Keberagamaan Masyarakat Muslim Sumatera Utara. Medan Sunggal: Penerbit Merdeka Kreasi. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
Pranala luar
- (Indonesia) Halaman di situs Pemko Medan Diarsipkan 2007-03-20 di Wayback Machine.


