More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Nartosabdo - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nartosabdo - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nartosabdo

  • 日本語
  • Jawa
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Narto Sabdho)

Ki
Nartosabdo
LahirSunarto
(1925-08-25)25 Agustus 1925
Krangkungan, Pandes, Kapanewon Wedi, Kabupaten Klaten, Kasunanan Surakarta
Meninggal7 Oktober 1985(1985-10-07) (umur 60)
Semarang
Nama lain
  • Ki Nartosabdo
  • Dalang Edan (julukan)
[1]
Pekerjaan
  • Dalang
  • Seniman
GayaGagrag Surakarta
Suami/istri
  • Tumini
Anak
  • Jarot Sabdono
Keluarga
  • Partinoyo & Martiyah (orang tua)
Musicbrainz: 18a13144-f073-4e46-a02e-8445c9f5f1eb Modifica els identificadors a Wikidata

Ki Nartosabdo[2] (huruf Latin Jawa: Nartasabda; aksara Jawa:ꦟꦂꦠꦱꦧ꧀ꦢ; 25 Agustus 1925 – 7 Oktober 1985) adalah seorang seniman musik dan dalang wayang kulit legendaris dari Klaten Jawa Tengah, Indonesia. Salah satu dalang ternama saat ini, yaitu Ki Manteb Soedharsono mengakui bahwa Ki Nartosabdo adalah dalang wayang kulit terbaik yang pernah dimiliki Indonesia dan belum tergantikan sampai saat ini.

Asal-usul

[sunting | sunting sumber]

Nama asli Ki Nartosabdo adalah Soenarto. Merupakan putra seorang perajin sarung keris bernama Partinoyo. Kehidupan masa kecilnya yang serba kekurangan membuat Soenarto putus sekolah dalam pendidikan formalnya, yaitu Standaard School Muhammadiyah atau SD 5 tahun.

Kehidupan ekonomi yang serba sulit membuat Soenarto bekerja membantu pendapatan keluarga melalui bakat seni yang ia miliki. Antara lain ia pernah menjadi seorang pelukis, juga sebagai pemain biola dalam orkes keroncong Sinar Purnama. Bakat seni tersebut semakin berkembang ketika Sunarto dapat melanjutkan sekolah di Lembaga Pendidikan Katolik.

Pada tahun 1945 Soenarto berkenalan dengan pendiri grup Wayang Orang Ngesti Pandowo, yaitu Ki Sastrosabdo. Sejak itu ia mulai mengenal dunia pedalangan di mana Ki Sastrosabdo sebagai gurunya. Bahkan karena jasa-jasanya membuat banyak kreasi baru bagi grup tersebut, Soenarto memperoleh gelar tambahan "Sabdo" di belakang nama aslinya. Gelar itu diterimanya pada tahun 1948, sehingga sejak saat itu namanya berubah menjadi Nartosabdo.

Riwayat Karier

[sunting | sunting sumber]

Meskipun berasal dari Klaten, tetapi Ki Nartosabdo muncul pertama kali sebagai dalang justru di Jakarta, tepatnya di Gedung PTIK yang disiarkan secara langsung oleh RRI pada tanggal 28 April 1958. Lakon yang ia tempilkan saat itu adalah Kresna Duta. Pengalaman pertama mendalang tersebut sempat membuat Ki Narto panik di atas pentas karena pada saat itu pekerjaannya yang sesungguhnya ialah pengendhang grup Ngesti Pandowo

Ki Narto sejak remaja sudah menggemari para dalang ternama, seperti Ki Ngabehi Wignyosoetarno dari Sala dan Ki Poedjosoemarto dari Klaten. Ia juga tekun membaca berbagai buku tua. Kepala Studio RRI waktu itu, Sukiman menawari Ki Narto untuk mendalang, sehingga jadilah pertunjukan di PTIK tersebut.

Penampilan perdana itu langsung mengangkat nama Ki Narto. Berturut-turut ia mendapat kesempatan mendalang di Solo, Surabaya, Yogya, dan seterusnya. Lahir pula cerita-cerita gubahannya, seperti Dasa Griwa, Mustakaweni, Ismaya Maneges, Gatutkaca Sungging, Gatutkaca Wisuda, Arjuna Cinoba, Kresna Apus, dan Begawan Sendang Garba. Semua itu ia dapatkan karena banyak belajar sendiri, tidak seperti dalang lain yang pada umumnya lahir dari keturunan dalang pula, atau ada pula istilah dalang kewahyon (mendapat wahyu).

Karena sering mementaskan lakon carangan Ki Narto pun sering mendapat banyak kritik. Ia juga dianggap terlalu menyimpang dari pakem, antara lain berani menampilkan humor sebagai selingan dalam adegan keraton yang biasanya kaku dan formal. Namun kritikan-kritikan tersebut tidak membuatnya gentar, justru semakin banyak berkarya.

Ki Nartosabdo dapat dikatakan sebagai pembaharu dunia pedalangan pada tahun 80-an. Gebrakannya dalam memasukkan gending-gending ciptaannya membuat banyak dalang senior yang memojokkannya. Bahkan ada RRI di salah satu kota memboikot hasil karyanya. Meskipun demikian dukungan juga mengalir antara lain dari dalang-dalang muda yang menginginkan pembaruan di mana seni wayang hendaknya lebih luwes dan tidak kaku.

Selain sebagai dalang ternama, Ki Narto juga dikenal sebagai pencipta lagu-lagu Jawa yang sangat produktif. Melalui grup karawitan bernama Condong Raos yang ia dirikan, lahir sekitar 319 buah judul lagu (lelagon) atau gendhing, antara lain Caping Gunung, Gambang Suling, Ibu Pertiwi, Klinci Ucul, Prahu Layar, Ngundhuh Layangan, Aja Diplèroki, dan Rujak Jeruk.

Murid

[sunting | sunting sumber]

Beberapa murid dari Ki Nartosabdo adalah Ki Manteb Soedharsono (dalang) dan Jaya Suprana (pianis dan komposer).

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ https://www.detik.com/jateng/budaya/d-6153025/ki-nartosabdo-sang-pembaru-yang-pertama-sandang-gelar-dalang-edan/amp]]. Diakses tanggal 1 September 2024.
  2. ^ Penulisan Nartosabdo atau Narto Sabdo tidak dipermasalahkan dalam penulisan dengan aksara Hanacaraka, tetapi penulisan yang disambung lebih umum dijumpai.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Ki Narto dalam Javawayang.org Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nartosabdo&oldid=27532264"
Kategori:
  • Kelahiran 1925
  • Kematian 1985
  • Meninggal usia 60
  • Dalang Indonesia
  • Penulis lagu Indonesia
  • Pemusik Jawa
  • Penyanyi keroncong Indonesia
  • Tokoh Klaten
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: judul hilang
  • Galat CS1: pranala mentah
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Pages to import images to Wikidata
  • Articles with hCards
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 25 Agustus
  • Tanggal kematian 7 Oktober
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Juli 2025
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles