More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Penyengauan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Penyengauan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Penyengauan

  • العربية
  • Asturianu
  • Brezhoneg
  • Català
  • Čeština
  • Dansk
  • English
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Français
  • Galego
  • Avañe'ẽ
  • Gaelg
  • עברית
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • 日本語
  • Қазақша
  • 한국어
  • Latina
  • Lietuvių
  • Latviešu
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Русский
  • Svenska
  • Tagalog
  • Українська
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Nasalization)
Penyengauan
(Nasalisasi)
◌̃
Nomor IPA424
Pengodean karakter
Entitas (desimal)̃
Unikode (heks)U+0303
Teknis karakter
Tipeproses Edit nilai pada Wikidata
Perubahan suara dan alternasi
Metatesa
  • Metathesa kuantitatif
Lenisi
  • Gradiasi konsonan
  • Penyuaraan dan penirsuaraan konsonan
  • Asibilasi
  • Spirantisasi
  • Vokalisasi-L
  • Debukalisasi
Fortisi
Epentesis
  • Protesis
  • Paragoge
  • "Pembongkaran"
  • Pemenggalan vokal
Elisi
  • Aferesis
  • Syncope
  • Apocop
  • Haplologi
  • Pengurangan gugus
Transfonologisasi
  • Perpanjangan kompensator
  • Penyengauan
  • Tonogenesis
  • Nada mengambang
Asimilasi
  • Peleburan fonem
  • Ko-artikulasi
  • Palatalisasi
  • Velarisasi
  • Pembibiran
  • Penirsuaraan akhir
  • Metafoni (Harmonisasi vokal, umlaut)
  • Harmonisasi konsonan
Disimilasi
Sandhi
  • Liaison, Penghubungan R
  • Mutasi konsonan
  • Nada sandhi
  • Hiatus vokal
Synalefa
  • Elisi
  • Crasis
  • Synaeresis dan diaeresis
  • Synizesis
Tipe lain
  • Apofoni
  • Penggesekan (fonologi)
  • Geminisasi
  • Pemangkasan
  • Peletakan lebih depan
  • Peletakan lebih naik
  • Betasis
  • Iotasis
  • Peleburan
  • Penggabungan fonologikal
  • Perpanjangan kompensatori
  • Monoftongisasi
  • Rhotakis
  • Rhinoglottofilia
  • Sulcalisasi
  • Reduplikasi-Shm
  • Mutasi konsonan
  • Penggeseran vokal
  • Penggeseran rentetan
  • l
  • b
  • s
Artikel ini mengandung transkripsi fonetik dalam Alfabet Fonetik Internasional (AFI). Untuk bantuan dalam membaca simbol AFI, lihat Bantuan:Pengucapan. Untuk penjelasan perbedaan [ ], / / dan ⟨ ⟩, Lihat IPA § Tanda kurung dan delimitasi transkripsi.

Dalam ilmu fonetika, penyengauan atau nasalisasi merupakan suatu proses penghasilan suara saat velum digerakkan ke bawah, jadi beberapa aliran udara keluar melalui hidung saat bagian artikulasi lain (selain saluran hidung) mengalami produksi suara. Suara sengauan arketipal yang terjadi karena proses ini biasanya adalah [n].

Dalam Alfabet Fonetik Internasional, penyengauan diindikasikan oleh diakritik tilda U+0303 ◌̃ combining tilde (HTML: ̃) yang ditulis diatas huruf untuk menunjukkan suara yang mengalami penyengauan, sebagai contoh, [ã] merupakan [a] yang mengalami penyengauan, dan [ṽ] merupakan [v] yang mengalami penyengauan. Diakritik subskrip [ą], yang biasa dipanggil sebagai ogonek atau nosinė, biasanya digunakan untuk mengindikasikan penyengauan saat sebuah vokal memiliki tanda nada yang akan memudahkan pembaca dalam memahami nada dan penyengauan dalam vokal tersebut. Sebagai contoh, [ą̄ ą́ ą̀ ą̂ ą̌] lebih dapat dilihat dengan benar pada kebanyakan font daripada [ã̄ ã́ ã̀ ã̂ ã̌].

Pembagian penyengauan

[sunting | sunting sumber]

Penyengauan dibagi dua:

  • pertama, penyengauan konsanan/vokal yang bersuara (tidak luluh). Contoh: andai - mengandaikan, bantah- membantah, cinta- mencintai, duga -menduga,ejek - mengejek, fasilitas - memfasilitasi, gambar - menggambar, hukum - menghukum, iris - mengiris, jauh - menjauhi, makan - memakan, nikah - menikah, ompol - mengompol, qasar - mengqasar, usul - mengusulkan, vonis - memvonis, ziarah - menziarahi;
  • kedua, penyengauan konsonan yang tidak bersuara (luluh). Contoh: konsumsi - meng...onsumsi (konsonan /k/ luluh), taat - men...aati (konsonan /t/ luluh), sapu - meny...apu (konsonan /s/ luluh), populer - mem...opulerkan (konsonan /p/ luluh). Penyengauan memopuplerkan mungkin agak tabu bagi para pengguna bahasa karena biasanya menggunakan kata mempopulerkan.

Lain halnya dengan kata kristal, tradisi, stabil, dan produksi. Penyengauan luluh tidak berlaku pada bentukan kata tersebut karena memiliki dua huruf konsonan di awal kata, yaitu kr, tr, st, dan pr. Bentukan kata tersebut bukan: mengristal, menradisi, menyetabil, dan memroduksi, akan tetapi: mengkristal, mentradisi, menstabilkan, dan memproduksi. Kata berawalan kr, tr, st, dan pr tidak luluh bila diberikan prefiks me-N.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Afiks
  • Kata dasar
  • Daftar Istilah Linguistik
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyengauan&oldid=26969140"
Kategori:
  • Linguistik
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan teks IPA polos

Best Rank
More Recommended Articles