Neologisme
Neologisme (dari bahasa Yunani Kuno νέο- néo-, "baru" dan λόγος lógos, "perkataan, ucapan") adalah pembentukan istilah, kata, atau frasa yang relatif baru dan jarang dipakai yang mungkin sedang dalam proses memasuki penggunaan umum, tetapi belum sepenuhnya diterima ke dalam bahasa umum.[1] Neologisme sering didorong oleh perubahan budaya dan teknologi.[2][3] Dalam proses pembentukan bahasa, neologisme lebih matang daripada protologisme.[4] Sebuah kata yang tahap pengembangannya antara protologisme (baru diciptakan) dan neologisme (kata baru) disebut prelogisme.[5]
Contoh-contoh populer dari neologisme dapat ditemukan dalam sains, fiksi (terutama fiksi ilmiah), film, televisi, merek, sastra, jargon, linguistik dan budaya populer.
Seiring berkembangnya komunikasi digital, bahasa Indonesia mengalami pertumbuhan kosakata baru yang banyak muncul di media sosial. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa fenomena ini melahirkan berbagai bentuk neologisme, baik berupa perubahan bentuk kata, perubahan makna, maupun serapan dari bahasa asing. Contohnya antara lain mantul (mantep betul), santuy (santai), receh (bermakna lelucon sederhana), serta kuy (dari yuk dengan pembalikan huruf).[6] Fenomena ini memperlihatkan bahwa ejaan dan kaidah resmi, termasuk Ejaan yang Disempurnakan dan pemutakhiran terbarunya, harus adaptif terhadap dinamika bahasa sehari-hari yang cepat berubah.
Referensi
- ^ Anderson, James M. (2006). Malmkjær, Kirsten (ed.). The Linguistics encyclopedia (Edisi Ebook). London: Routledge. hlm. 601. ISBN 0-203-43286-X.
- ^ McDonald, L. J. (2005). The meaning of e- : neologisms as markers of culture and technology /.
- ^ Forgue, Guy (1979). "American Neologisms as a Reflection of Cultural Change since 1945". Proceedings of a Symposium on American Literature: 199–211.
- ^ Gryniuk, D (2015). On Institutionalization and De-Institutionalization of Late 1990s Neologisms. Cambridge Scholars Publishing. hlm. 150.
This process [of lexicalization] does not seem to be coincidental because neologisms themselves are prone to go through certain stages of transformation. They began as unstable creations (otherwise called protologisms), that is, they are extremely new, being proposed, or being used only by a small subculture
- ^ Anesa, Patrizia (2018). "Three, 3". Lexical Innovation in World Englishes: Cross-fertilization and Evolving Paradigms. Routledge.
- ^ Satriani; Said, Ikhwan M.; Abbas, Asriani (2021). "Neologisme dalam Media Sosial: Kajian Morfosemantik". Jurnal Ilmu Budaya. 9 (1): 85–95.
Pranala luar
- baru-kata: Mitmach-Woerterbuch kamus Jerman: Mitmach-Wörterbuch (neologisme)

