Nasi tumpang

Nasi tumpang atau juga dikenal pecel tumpang adalah makanan khas daerah eks Kerajaan Mataram Islam[1] yang terdiri atas nasi dengan kuah berupa sambal tumpang. Meski sederhana, hidangan ini menyebar hingga Kediri dan Jawa Tengah.[2] Kuliner ini disajikan bersama aneka sayur rebus, biasanya dilengkapi rempeyek. Sambal tumpang yang digunakan merupakan sambal yang dibuat dengan bahan baku tempe yang sudah basi (tempe bosok) dengan diberi bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah, kemiri, kencur, daun jeruk purut, daun salam, laos, santan, dan tepung beras, dan dimasak dengan ayam serta kadang-kadang rambak (kulit sapi). Cara penyajiannya sama persis dengan nasi pecel yang sudah populer.
Nasi tumpang telah ada sejak zaman kerajaan Nusantara dan sudah tercatat sejak dua abad yang lalu. Hal ini terlihat dibuktikan dengan adanya bukti dari Serat Centini (1814-1823).[1]
Tidak semua tempe bisa digunakan. Hanya daerah tertentu yang dapat menghasilkan tempe yang dapat basi sesuai dengan yang diinginkan, seperti tempe ngrayun. Tempe di daerah Malang juga tidak bisa digunakan sebagai bahan sambal tumpang, karena tidak bisa basi sesuai dengan kriteria sambal tumpang. Kalaupun dipaksakan dibuat bahan, maka rasanya tidak dapat sesedap aslinya.[butuh rujukan]
Lihat pula
Referensi
- ^ a b Khairunnisa, Syifa Nuri; Aisyah, Yuharrani (2020/08/10). "Sejarah Sambal Tumpang, Makanan dari Tempe Busuk yang Ada Sejak 1814". Kompas.com. Diakses tanggal 2025-04-25.
- ^ Times, I. D. N.; Nadhiroh, Fatma Roisatin. "Resep Pecel Tumpang, Kuliner Khas Kediri yang Legendaris". IDN Times. Diakses tanggal 2021-04-18.