Pengalihan kognisi
Pengalihan Kognisi adalah gagasan berupa penggunaan tindakan fisik dengan mengalihkan tugas kognisi sehingga dapat mengurangi beban kognisi dan beban daya ingat menggunakan teknologi untuk memperluas kemampuan mental.[1][2] Fenomena pengalihan kognisi merupakan strategi manusia untuk mengatasi keterbatasan daya ingat dan perhatian dengan memanfaatkan alat eksternal yang ada. Hal tersebut biasanya mereka lakukan, agar lebih mudah dalam mengingat akan berbagai hal.
Penelitian Terdahulu
Penelitian menunjukkan bahwa faktor kepribadian dan kecenderungan seseorang dapat memunculkan kemungkinan melakukan pengalihan kognisi. Penelitian ini mengatur kondisi tertentu untuk melihat kapan partisipan lebih cenderung melakukan pengalihan. Hasilnya, sesorang dengan kemampuan daya ingat yang lebih rendah serta adanya prasangka rendah terhadap kemampuan daya ingatnyalebih sering melakukan pengalihan.[3] Pola ini tetap muncul meskipun keyakinan terhadap prasangkanya tidak selalu sejalan dengan performa daya ingat.[3] Kecenderungan dalam melakukan pengalihan akan meningkat seiring bertambahnya beban daya ingat dan berkurangnya sumber daya perhatian, misalnya ketika tugas lebih kompleks atau disertai gangguan tambahan.
Jenis-Jenis
Berdasarkan media pengalihannya, terdapat tiga jenis pengalihan kognisi, yaitu Physical Environment Offloading, adalah pemanfaatan lingkungan fisik seperti papan tulis sebagai penyimpan informasi,[1] Technological/Digital Offloading, yaitu penggunaan perangkat digital seperti ponsel atau aplikasi pengingat,[4]dan Social Offloading, yaitu mengandalkan orang lain untuk membantu mengingat atau memecahkan masalah.[1]
Dampak
Penggunaan alat seperti catatan, ponsel, hingga kecerdasan buatan adalah cara lama yang kini diperkuat oleh teknologi digital, sehingga meningkatkan efisiensi, mengurangi beban mental, dan memungkinkan fokus pada pemikiran strategis serta kreatif.[4] Dalam kerja tim, hal ini bahkan dapat membentuk kecerdasan kolektif melalui penggunaan alat digital bersama dan pembagian peran khusus. Namun, pengalihan kognisi juga memiliki sisi negatif, seperti ketergantungan pada teknologi yang dapat melemahkan daya ingat dan kemampuan berpikir kritis. Seseorang biasanya lebih mengandalkan teknologi sebagai solusi utama tanpa ada kemampuan untuk bernalar mandiri saat teknologi gagal menjawabnya.
Implementasi
Dalam kehidupan sehari-hari, pengalihan kognisi dapat dilihat dalam berbagai aktivitas sederhana. Misalnya, seseorang menulis daftar tugas atau belanja di kertas atau ponsel untuk mengurangi beban daya ingat dan meningkatkan efisiensi. Begitu pula dengan penyimpanan kontak telepon di ponsel, yang menggantikan kebiasaan menghafal nomor secara manual. Penggunaan GPS dalam berkendara juga menunjukkan pengalihan fungsi kognisi, karena perencanaan rute dan pemahaman arah kini diambil alih oleh perangkat digital.[1] Demikian pula, kalender digital berfungsi sebagai memori eksternal yang membantu individu mengingat jadwal dan pertemuan penting tanpa harus mengandalkan ingatan pribadi.[1] Selain itu, kebiasaan mencatat pelajaran atau menulis jurnal mencerminkan upaya memindahkan isi pikiran ke media eksternal agar beban mental berkurang. Bahkan gestur dan coretan sederhana, seperti menggunakan jari saat menghitung, juga menjadi salah satu bentuk pengalihan spontan yang membantu proses berpikir.
Referensi
- ^ a b c d e Risko, E. F.; Gilbert, S. J. (2016). "Cognitive Offloading" (PDF). Trends in Cognitive Sciences. 20 (9): 676–688.
- ^ Dror, Itiel; Harnad, Stevan (2008-09-01), Offloading Cognition onto Cognitive Technology, doi:10.48550/arXiv.0808.3569, diakses tanggal 2025-10-12
- ^ a b Gilbert, Sam J. (2015-05). "Strategic use of reminders: Influence of both domain-general and task-specific metacognitive confidence, independent of objective memory ability". Consciousness and Cognition (dalam bahasa Inggris). 33: 245–260. doi:10.1016/j.concog.2015.01.006.
- ^ a b Prachi Pandey; Tara Singh; Subodh Kumar (2020-12-25). "Cognitive Offloading: Systematic Review of a Decade". International Journal of Indian Psychology. 11 (3). doi:10.25215/1102.163.