Perang Saudara Mozambique

Perang Saudara Mozambique
Bagian dari Perang Dingin
Korban pertambahan lahan yang terjadi pada masa perang.
Tanggal 30 Mei 1977 – 4 Oktober 1992 (15 tahun, 4 bulan dan 4 hari) Lokasi Republik Rakyat Mozambique Hasil Perjanjian Damai Umum Roma Pemilihan multi-partai pada 1994 Pengerahan OPBBM ke Mozambique
Pihak terlibat
FRELIMO  Zimbabwe  Tanzania	RENAMO
Didukung oleh:  Malawi[1]	Didukung oleh:  Rhodesia  Afrika Selatan[2]  Malawi[1]  Israel[3]
Tokoh dan pemimpin
Samora Machel ⚔ Joaquim Chissano Robert Mugabe Julius Nyerere	André Matsangaissa ⚔ Afonso Dhlakama
Kekuatan
80.000[4] 20.000[4] 6.000[5]	~20.000[4]
Korban
Tidak diketahui 296 prajurit dan 24 pilot tewas (1984-1990) 100+ korban tewas[1]	Tidak diketahui
Total korban tewas: ~1,000,000 (termasuk dari bencana kelaparan)

Perang Saudara Mozambique dimulai pada 1977, dua tahun setelah berakhirnya perang kemerdekaan. Perang tersebut diikuti dengan Perang Saudara Angola dalam perang proksi dari Perang Dingin yang dimulai setelah negara-negara tersebut meraih kemerdekaan dari Portugal. Partai pemerintahannya, Front Pembebasan Mozambique (FRELIMO), dan pasukan bersenjata nasionalnya,^[6] secara keras ditentang pada 1977 oleh Gerakan Pemberontakan Mozambique (RENAMO) yang meraih dana dari pemerintah orang kulit putih Rhodesia dan (kemudian) apartheid Afrika Selatan. Sekitar satu juta orang tewas dalam pertempuran dan akibat kelaparan; lima juta orang kehilangan tempat tinggal,^[7][8] dan beberapa diamputasi oleh pertambangan lahan, sebuah warisan perang yang terjadi di Mozambique selama lebih dari 20 tahun berikutnya. Pertikaian berakhir pada 1992 dan pemilihan multi-partai pertama di negara tersebut diadakan pada 1994. Namun, pada 2013, setelah lebih dari 20 tahun masa damai, pemberontakan RENAMO kembali terjadi^[9] dan masih berlangsung,^[10] yang mengakibatkan puluhan orang tewas.

1. ^ ^{a b c} "Afrikka" (PDF). Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2013-05-23. Diakses tanggal 2017-02-01.
2. ^ War and Society: The Militarisation of South Africa, edited by Jacklyn Cock and Laurie Nathan, pp.104-115
3. ^ Beit-Hallahmi, Benjamin. The Israeli connection: Whom Israel arms and why, pp. 65. IB Tauris, 1987.
4. ^ ^{a b c} "Our work | Conciliation Resources". C-r.org. Diarsipkan dari asli tanggal 2006-08-31. Diakses tanggal 4 March 2012.
5. ^ Bulletin of Tanzanian Affairs No 30, May 1988, pp 14
6. ^ "Armed Forces of Mozambique" (PDF). Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2016-08-17. Diakses tanggal 2017-02-01.
7. ^ "Mozambique". State.gov. 4 November 2011. Diakses tanggal 4 March 2012.
8. ^ "MOZAMBIQUE: population growth of the whole country". Populstat.info. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-02-19. Diakses tanggal 4 March 2012.
9. ^ https://www.academia.edu/19787524/Provincial_Autonomy_The_Territorial_Dimension_of_Peace_in_Mozambique
10. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama allafrica

• Cabrita, Joao M.: Mozambique: The Tortuous Road to Democracy (Palgrave, 2000).
• Cahen, Michel: "Dhlakama E Maningue Nice!": An Atypical Former Guerrilla in the Mozambican Electoral Campaign^{[pranala nonaktif permanen]}, Transformation, No. 35, 1998.
• Gersony, Robert: Report of Mozambican Refugee Accounts of Principally Conflict-Related Experience in Mozambique, U.S. Department of State, 1988.
• Igreja, Victor 2007: The Monkey's Sworn Oath. Cultures of Engagement for Reconciliation and Healing in the Aftermath of the Civil War in Mozambique. https://openaccess.leidenuniv.nl/handle/1887/12089
• Juergensen, Olaf Tataryn. 1994. Angonia: Why RENAMO? Diarsipkan 2006-10-08 di Wayback Machine.. Southern Africa Report Archive
• Lohman, Major Charles M.; MacPherson, Major Robert I. (7 June 1983). "Rhodesia: Tactical Victory, Strategic Defeat" (pdf). War since 1945 Seminar and Symposium (Quantico, Virginia: Marine Corps Command and Staff College). Retrieved 19 October 2011.
• Young, Lance S. 1991. Mozambique's Sixteen-Year Bloody Civil War. United States Air Force

• Text of all peace accords for Mozambique
• Mozambique-US Relations during Cold War from the Dean Peter Krogh Foreign Affairs Digital Archives