More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Petuanan (Maluku) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Petuanan (Maluku) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Petuanan (Maluku)

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Pertuanan (Maluku))

Petuanan (bahasa Ambon: patuanan)[1] adalah tanah ulayat atau wilayah adat yang meliputi suatu kesatuan adat masyarakat di Maluku — terutama dimiliki oleh sebuah negeri adat.[2]

Jenis-jenis

[sunting | sunting sumber]

Petuanan tertinggi dimulai dari satuan negeri, disebut sebagai petuanan negeri.[2] Di bawah petuanan negeri, terdapat pertuanan darat dan pertuanan laut.[3] Petuanan laut tidak boleh dimiliki oleh soa tertentu, harus dimiliki bersama oleh seluruh masyarakat negeri, sehingga langsung diperintah melalui petuanan negeri. Petuanan laut meliputi pantai yang kering saat pasang surut yang dikenal sebagai meti.[4]

Sementara itu, petuanan darat terbagi lagi menjadi tanah soa.[a] Tanah soa merupakan gabungan dari beberapa tanah matarumah yang berasal dari soa yang sama. Tanah soa pada umumnya digunakan untuk perumahan, lapangan, dan lahan pertanian maupun perkebunan oleh soa tersebut. Antar matarumah dapat menggunakan tanah matarumah satu soa lainnya dengan syarat mendapatkan izin dan mengikuti peraturan yang diberikan oleh dewan tetua soa.[3] Sejajar dengan tanah soa, terdapat tanah negeri yang merupakan tanah yang bebas dari kepemilikan soa tertentu, umumnya meliputi hutan utama (ewang) dan lahan untuk berburu (dusun).[3]

Batas

[sunting | sunting sumber]

Terdapat berbagai macam cara menentukan batas-batas kepemilikan petuanan darat. Namun, di antara semuanya, yang paling sering digunakan adalah ketika seseorang membersihkan lahan untuk dijadikan perumahan dan perkebunan, lahan tersebut menjadi petuanannya. Untuk tanah negeri yang umumnya meliputi hutan dan lahan berburu, masyarakat negeri setempat meletakkan patok di tiap penjuru yang dapat dicapai dari pusat negeri yang akan menjadi batas petuanan negeri.[3]

Batas petuanan laut ditentukan dengan menarik dua garis lurus dari dua titik ujung negeri yang berbatasan dengan laut ke laut lepas. Berakhirnya penarikan garis tersebut biasanya yang bermacam-macam. Di Kei Besar misalnya, batas penarikan garis perbatasan berakhir di titik di mana orang yang berlayar pada siang hari tidak dapat melihat garis pantai negerinya lagi.[3]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]

Catatan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Di Kepulauan Lease, tanah soa juga disebut sebagai tanah dati atau tanah pusaka.[3]

Rujukan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bartels 2017, hlm. 155.
  2. ^ a b Brosius, Tsing & Zerner 2005, hlm. 366.
  3. ^ a b c d e f Brosius, Tsing & Zerner 2005, hlm. 367.
  4. ^ Brosius, Tsing & Zerner 2005, hlm. 368.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Bartels, Dieter (2017) [1994]. Di Bawah Naungan Gunung Nunusaku: Muslim-Kristen Hidup Berdampingan di Maluku Tengah. Vol. Jilid I: Kebudayaan. Diterjemahkan oleh Rijoly, Frans. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978-602-424-150-6. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • Brosius, J. Peter; Tsing, Anna Lowenhaupt; Zerner, Charles (2005). Communities and Conservation: Histories and Politics of Community-Based Natural Resource Management (dalam bahasa Inggris). Lanham: AltaMira Press. ISBN 978-0-7591-0506-5. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • l
  • b
  • s
Topik Maluku 
Sejarah
  • Uli
    • Lima
    • Siwa
  • Portugis
    • Perjanjian Saragosa
  • Kegubernuran VOC
    • Ambon
    • Banda
  • Perang Ambon
    • I
    • II
    • III
    • IV
    • V
    • VI
  • Pembantaian Amboyna
  • Perang Huamual
  • Invasi Maluku
  • Kegubernuran Maluku
  • Perang Pattimura
  • Republik Maluku Selatan
    • Perebutan Benteng Victoria
    • Invasi Ambon
Geografi
  • Danau
  • Gunung
  • Kepulauan
  • Pulau
  • Sungai
Pemerintahan
  • Dewan perwakilan rakyat daerah
    • Anggota petahana
  • Gubernur
  • Ibu kota
  • Kepolisian daerah
  • Pengadilan tinggi
  • Wakil gubernur
Pembagian administratif
  • Negeri
  • Negeri administratif
  • Kabupaten/kota
  • Kecamatan dan kelurahan
  • Kepala dan wakil kepala daerah
Kabupaten dan kota
  • Kabupaten: Buru
  • Buru Selatan
  • Kepulauan Aru
  • Kepulauan Tanimbar
  • Maluku Barat Daya
  • Maluku Tengah
  • Maluku Tenggara
  • Seram Bagian Barat
  • Seram Bagian Timur
  • Kota: Ambon
  • Tual
Ekonomi
  • Energi
  • Kabupaten dan kota menurut PDRB
  • Komunikasi
  • Pariwisata
  • Penyediaan air dan sanitasi
  • Pertanian, kehutanan, dan perikanan
  • Pertambangan
  • Transportasi
Masyarakat
Kependudukan
  • Agama
  • Bahasa
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Suku bangsa
    • Orang Maluku
    • Diaspora
Budaya
  • Aroha
  • Arumbae
  • Baileo
  • Batu pemali
  • Fam
  • Matakau
  • Pela
  • Pertuanan
  • Poso
  • Raja
  • Sasi
  • Teun
  • Kategori
  • Portal
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Petuanan_(Maluku)&oldid=27430629"
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Galat CS1: nilai parameter tidak valid
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • CS1: volume bernilai panjang
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)

Best Rank
More Recommended Articles