Tumbuhan runjung

Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus. Cari sumber: "Tumbuhan runjung" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR (April 2025)

Tetumbuhan runjung atau konifer (Pinophyta atau Coniferae) adalah sekelompok tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) yang memiliki runjung ("cone") sebagai organ pembawa biji. Kelompok ini sekarang ditempatkan sebagai divisio tersendiri setelah diketahui bahwa pemisahan Gymnospermae dan Angiospermae secara kladistik adalah polifiletik.^[1] Contoh tumbuhan runjung antara lain aras, cemara-douglas, perau, cemara perak, arar, damar, lorik, tusam, hemlok, kayu merah, separ, melur, sempilor, jamuju dan tampinur.

Tumbuhan runjung (Pinophyta) Rentang waktu: Karbon – Sekarang PreЄ Є O S D C P T J K Pg N
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:	Plantae
Klad:	Tracheophyta
Klad:	Gymnospermae
Divisi:	Pinophyta
Kelas:	Pinopsida
Subkelas, ordo, dan famili
Cupressidae Araucariales Araucariaceae Podocarpaceae Cupressales Sciadopityaceae Cupressaceae Taxaceae Pinidae Pinales Pinaceae Gnetidae (secara tradisional tidak termasuk namun termasuk secara kladistik) Ephedraceae Welwitschiaceae Gnetaceae Cheirolepidiaceae (punah) Palissyales (punah) Voltziales (punah)

Kurang lebih ada 550 spesies anggotanya, dengan bentuk berupa semak, perdu, atau pohon. Kebanyakan anggotanya memiliki tajuk berbentuk kerucut dan memiliki daun yang memanjang (lanset) atau berbentuk jarum (sehingga dikenal juga sebagai tumbuhan berdaun jarum). Bentuk daun semacam ini dianggap sebagai adaptasi terhadap habitat hampir semua anggotanya yang banyak dijumpai di wilayah bersuhu relatif sejuk, seperti sekeliling kutub (circumpolar) atau di dataran tinggi. Pohon Pinus juga termasuk ke dalam jenis tumbuhan Pinophyta dengan genus terbesar dengan jumlah sekitar 20 spesies yang masih tersebar di seluruh Belahan Bumi Utara ^[2]

Tumbuhan runjung kebanyakan tersebar di daerah yang memiliki iklim sedang. Bentuk daun runjung yang sempit sangat adaptif dengan suhu yang rendah yang menjadi ciri khas daerah tersebut.

Di daerah tropika hanya beberapa jenis yang tumbuh di alam dan secara alami menyukai daerah pegunungan yang sejuk. Di Indonesia terdapat beberapa perwakilannya, seperti tusam sumatra (Pinus merkusii), sejumlah Araucariaceae seperti damar (Agathis alba)dan damar laki-laki (Araucaria cunninghamii), serta beberapa Podocarpus.

Tumbuhan runjung, terutama Abies (cemara), Cedrus, Chamaecyparis lawoniana (cemara Lawson), Cupressus, juniper, Picea, Pinus, Taxus, Thuja (cedar) telah menjadi subjek seleksi untuk tujuan hiasan. Tanaman dengan kebiasaan pertumbuhan, ukuran, dan warna yang tidak biasa diperbanyak dan ditanam di taman dan kebun di seluruh dunia.

Kayu lunak yang berasal dari tumbuhan runjung memiliki nilai ekonomi yang besar yang berperan dalam 45% produksi kayu tahunan dunia. Kegunaan lain dari kayu ini termasuk untuk produksi kertas^[3] dan plastik dari pulp kayu yang diolah secara kimia. Beberapa tumbuhan runjung juga menyediakan makanan seperti kacang pinus dan buah juniper yang digunakan untuk perasa pada gin.

• 
  Strobili (runjung) pembawa serbuk sari (sel kelamin jantan)
• 
  Runjung betina tahap sangat muda
• 
  Runjung betina muda siap membesar
• 
  Dua tahap perkembangan runjung betina
• 
  Runjung betina yang hampir masak.
• 
  Runjung Pinus mugo yang telah masak.

1. ^ Silalahi, Marinan. (2014). Bahan Ajar Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia. 20.
2. ^ Plomion, Christophe; Bousquet, Jean; Kole, Chittaranjan, ed. (2011-08-10). Genetics, Genomics and Breeding of Conifers (dalam bahasa Inggris) (Edisi 0). CRC Press. doi:10.1201/b11075. ISBN 978-1-4398-7649-7.
3. ^ "Coniferous Wood - an overview | ScienceDirect Topics". www.sciencedirect.com. Diakses tanggal 2024-12-14.