More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Pulau Dompak - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pulau Dompak - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pulau Dompak

  • Cebuano
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pulau Dompak adalah sebuah pulau yang terletak di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Letak pulau ini berada di arah selatan dari pusat kota dan dihubungkan dengan dua jembatan dengan daratan utama Kota Tanjungpinang di Pulau Bintan. Pulau ini memiliki luas tanah 995 Ha. Pulau ini merupakan pusat pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Pulau dompak ini memiliki cerita mengenai asal usul nama Dompak dan terdapat dua versi penamaan. Versi pertama menyatakan sebelum kemerdekaan, pada masa Kerajaan Riau Lingga, Kampung Dompak Lama merupakan tempat persembunyian perompak. Para perompak ini berasal dari sejumlah etnis, yakni Tioanghoa, Bugis, Melayu, Thailand dan ada juga yang berasal dari Jawa. Ketua perompak berasal dari etnis Tionghoa dan yang bertugas menyediakan peralatan dalam merompak. Wilayah perompakan mereka berada di perairan Selat Malaka, termasuk beraksi merampok di daerah kini yang masuk wilayah Malaysia, Singapura dan Bintan.[1]

Setiap selesai merompak (merampok), mereka beristirahat di sebuah kampung yaitu Dompak Seberang. Kampung itu belum punya nama, tetapi telah bermukim sejumlah orang Tionghoa (Cina). Kampung yang jadi lokasi tempat peristirahatan dan persembunyian itu diberi nama Kampung Lompak oleh Orang Tionghoa. Nama itu mengandung pengertian kampung para perompak. Namun, aktivitas mereka ditempat ini tak bisa bertahan lama karena ditentang pihak Kerajaan Riau Lingga dan mereka dibasmi. Setelah itu, oleh Orang Melayu yang bermukim disana, nama Kampung Lompak diubah menjadi Kampung Dompak yang mana artinya tetap sama yaitu kampung perompak.

Versi kedua menyebutkan di wilayah Dompak Seberang tepatnya di Kampung Dompak Lama adalah tempat persembunyian sekaligus tempat peristirahatan para perompak. Mereka adalah kumpulan rang Tionghoa dan sedangkan penduduk aslinya adalah orang Melayu Kepulau Riau. Para perompak yang berada di daerah ini tidak menetap dan mereka tak mengganggu penduduk daerah itu dan sekitarnya. Namun penduduk asli selalu mewaspadai kehadiran mereka. Saat mereka datang dari jauh, maka akan terdengar suara gongnya. Apabila mendengar gong itu, gadis-gadis Melayu penduduk asli langsung masuk ke dalam rumah.

Lokasi persembembunyian para perompak itu berada di hutan kayu bakau. Pada suatu hari, saat pimpinan perompak sedang tertidur, tiba-tiba dadanya ditimpa buah kayu bakau. Dia meraung kesakitan dan membuat anak buahnya heran. Pimpinan perompak tersebut merasakan firasat jelek. Kejadian ini pertanda kehadiran mereka tak disukai penduduk asli kampung itu. Tidak lama kemudain, Kepala perompak meninggal dunia. Anak buahnya memilih pergi dari kampung itu. Sebelum pergi, mereka memberikan informasi kepada penduduk kampung. Daerah ini takkan mereka tempati lagi. Penduduk asli pun timbul gagasan atau ide untuk memberi nama kampung mereka, Kampung Dompak artinya kampung para perompak.

Penduduk asli Dompak adalah orang Melayu yang berasal dari Penyengat dan pulau-pulau di sekitar Pulau Bintan. Daerah pertama yang dihuni adalah kampung lama. Kampung ini jauh terisolir, maka penduduknya pindah ke kampung Dompak Lama. Dalam perkembangannya, penduduk juga pindah dan menyebar ke Tanjung Siambang, Dompak Seberang (Dompak Laut), dan Sei Jang (Dompak Daratan). Di Dompak Lama dan Dompak Seberang, penduduk Melayu berbaur dengan orang Bugis, Buton, Flores dan Tionghoa.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Tyas, Widi (21 Maret 2020). "SEJARAH dan Asal Mula Nama Pulau Dompak Tanjungpinang, Dulu Persembunyian Para Perompak". Tribun Batam. Diakses tanggal 24 February 2022.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Daftar pulau di Provinsi Kepulauan Riau

Lokasi

[sunting | sunting sumber]

di wikimapia

  • l
  • b
  • s
Pulau di Kepulauan Riau
Kabupaten Bintan
  • Pulau Batu Berhanti
  • Pulau Bintan
  • Pulau Sentut
Kabupaten Karimun
  • Kepulauan Karimun
  • Pulau Karimun Kecil
  • Pulau Iyu Kecil
  • Pulau Kundur
Kabupaten Kepulauan Anambas
  • Kepulauan Anambas
  • Pulau Damar
  • Pulau Mangkai
  • Pulau Siantan
  • Pulau Tokong Belayar
  • Pulau Tokong Malang Biru
Kabupaten Lingga
  • Pulau Lingga
  • Pulau Singkep
Kabupaten Natuna
  • Pulau Kepala
  • Kepulauan Natuna Besar
  • Kepulauan Natuna Selatan
  • Kepulauan Tambelan
  • Pulau Bunguran
  • Pulau Laut
  • Pulau Sebetul
  • Pulau Sekatung
  • Pulau Semiun
  • Pulau Senua
  • Pulau Subi Kecil
  • Pulau Tokong Nanas
  • Pulau Tokongboro
Kota Batam
  • Pulau Batam
  • Pulau Abang
  • Pulau Belakang Padang, Batam
  • Pulau Bulan
  • Pulau Galang
  • Pulau Mubut
  • Pulau Nipa
  • Pulau Nongsa
  • Pulau Pelampong
  • Pulau Rempang
  • Pulau Sambu
Kota Tanjungpinang
  • Pulau Penyengat
  • Pulau Dompak
Lihat juga: Daftar pulau di Sumatera dan Indonesia
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulau_Dompak&oldid=26190488"
Kategori:
  • Pulau di Indonesia
  • Kota Tanjung Pinang
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter kosong tidak dikenal

Best Rank
More Recommended Articles