Suez (perusahaan, 1997–2008)
![]() | |
Jenis perusahaan | Société anonyme |
---|---|
Industri | Air, pengolahan limbah, energi |
Nasib | Penggabungan dengan Gaz de France |
Penerus | Engie Suez Environnement |
Didirikan | 1997 |
Ditutup | 22 Juli 2008 |
Kantor pusat | Tour CB21, Paris, Prancis |
Tokoh kunci | Jay Woods, CEO |
Jasa | Pengolahan air, pembangkitan listrik, pengolahan limbah, pemulihan sumber daya, dan daur ulang |
Pendapatan | ![]() |
Karyawan | ~88.775 (2018) |
Situs web | SUEZ global website |
![]() ![]() |
Suez S.A., dikenal mulai tahun 1997 hingga 2001 sebagai Suez-Lyonnaise des eaux, dulu adalah sebuah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di 8th arrondissement of Paris, Prancis[1] dengan bisnis di bidang penyediaan air, listrik, dan gas alam, serta pengolahan limbah. Suez adalah hasil penggabungan antara Compagnie de Suez dan Lyonnaise des Eaux pada tahun 1997. Pada awal dekade 2000-an, Suez juga memiliki sejumlah aset media dan telekomunikasi, tetapi kemudian didivestasi. Menurut Masons Water Yearbook tahun 2004/5, Suez melayani 117,4 juta orang di seluruh dunia. Perusahaan ini bergabung dengan Gaz de France pada tanggal 22 Juli 2008 untuk membentuk GDF Suez[2] (kini Engie). Bisnis air dan limbah dari GDF Suez kemudian dijadikan modal untuk mendirikan Suez Environnement.[2]
Sejarah
Suez adalah salah satu perusahaan multinasional tertua di dunia yang masih eksis hingga saat ini. Pendahulu tertua dari Suez adalah Algemeene Nederlandsche Maatschappij ter begunstiging van de volksvlijt yang didirikan pada tahun 1822 oleh Raja William I dari Belanda. Nama 'Suez' berasal dari Compagnie universelle du canal maritime de Suez yang didirikan untuk membangun Terusan Suez pada pertengahan abad ke-19.
Penggabungan dengan Gaz de France
Pada tanggal 25 Februari 2006, Perdana Menteri Prancis Dominique de Villepin mengumumkan penggabungan antara Suez dan Gaz de France, dengan tujuan untuk membentuk perusahaan LNG terbesar di dunia.[3] Pendapatan dari GDF adalah sekitar 22,4 miliar euro pada tahun 2005, sementara pendapatan dari Suez adalah 41,5 miliar pada tahun yang sama. Serikat pekerja CGT pun menyebut penggabungan tersebut sebagai "privatisasi terselubung."[4]
Pada tanggal 3 September 2007, GDF dan Suez mengumumkan kesepakatan penggabungan, dengan 22 lembar saham Suez akan ditukar dengan 21 lembar saham GDF, karena Suez akan digabung ke dalam GDF. Pemerintah Prancis pun memegang 35% saham GDF Suez.[5] Sebagai bagian dari persyaratan yang diberikan oleh Komisi Eropa atas penggabungan tersebut, pada tanggal 29 Mei 2008, Suez menjual Distrigas ke Eni dengan harga €2,7 miliar.[6] Pada tanggal 22 Juli 2008, GDF Suez resmi beroperasi.[2]
Anak usaha besar
Kini menjadi bagian dari Engie
- Suez Energy International – energi
- Electrabel – listrik di Eropa (awalnya di Belgia)
- Tractebel – konsultansi teknik internasional
- Cofely – manajemen fasilitas
Kini menjadi bagian dari SUEZ
- Sita — pengolahan limbah
- Suez Environnement — air dan limbah
- Degrémont — rekayasa pengolahan limbah dan air
- United Water — air di Amerika Serikat dan Adelaide, Australia
- Grupo Agbar — air dan limbah
- Purite - pemurnian air
- GE Water and Process Technologies-Ionics-Ecolochem-ZENON-Osmonics
- Driplex Water Engineering
- Driplex Water Engineering International
Referensi
- ^ "Disclaimer." Suez. Retrieved on 7 July 2010.
- ^ a b c Patel, Tara (22 July 2008). "GDF Suez Shares Fall in Debut Following Merger". Bloomberg. Diakses tanggal 2008-07-22.
- ^ http://www.lemonde.fr/web/article/0,1-0@2-3234,36-745348,0.html (subscription)
- ^ "GDF-Suez petits arrangements avec la vérité". humanite.fr. Diarsipkan dari asli tanggal 2006-06-24. Diakses tanggal 2006-09-25.
- ^ "Suez, Gaz De France Agree To New Merger Deal". RTT News. 2007-09-04. Diarsipkan dari asli tanggal 2008-03-30. Diakses tanggal 2007-09-04.
- ^ "Key moments in GDF Suez combination". Forbes. Associated Press. 16 July 2008. Diakses tanggal 2008-07-22. [pranala nonaktif]