Suku Benyamin
Suku Benyamin adalah salah satu dari dua belas suku Israel yang berasal dari keturunan langsung dua belas anak Yakub, atau yang juga dikenal sebagai Israel. Dalam Alkitab, Benyamin adalah anak bungsu Yakub dari istrinya Rahel, yang meninggal saat melahirkan dia (Kejadian 35:16–18). Nama "Benyamin" berarti "anak tangan kanan" atau "anak selatan", dan menjadi simbol dari kedekatan emosional Yakub terhadap anak terakhirnya ini.

Meskipun secara jumlah mereka termasuk suku yang lebih kecil, Suku Benyamin memegang peranan penting dalam sejarah bangsa Israel, baik secara geografis, politik, maupun rohani. Wilayah mereka berada di antara Suku Yehuda dan Suku Efraim, yang menjadikan mereka berada di lokasi strategis, termasuk mencakup sebagian wilayah kota Yerusalem. Dalam banyak kisah Alkitab, suku ini digambarkan sebagai kelompok yang tangguh dan memiliki reputasi sebagai prajurit-prajurit yang perkasa dan ahli dalam peperangan, terutama dalam menggunakan tangan kiri—suatu ciri khas yang unik (Hakim-hakim 20:16).
Salah satu tokoh paling terkenal dari Suku Benyamin adalah Raja Saul, raja pertama Israel, yang diurapi oleh nabi Samuel. Selain itu, dalam Perjanjian Baru, Rasul Paulus (dahulu bernama Saulus), tokoh utama dalam penyebaran Kekristenan awal, juga berasal dari suku ini (Filipi 3:5), memperlihatkan bahwa peran Suku Benyamin meluas tidak hanya dalam sejarah bangsa Israel, tetapi juga dalam perkembangan iman Kristen.
Namun, sejarah suku ini juga tidak lepas dari kontroversi dan tragedi. Salah satu peristiwa paling kelam adalah Perang Suku Benyamin yang tercatat dalam Kitab Hakim-hakim, di mana mereka hampir punah akibat konflik internal dengan suku-suku Israel lainnya. Namun dari sisa yang tersisa, suku ini bangkit kembali dan tetap memainkan peran penting dalam perjalanan bangsa Israel.
Wilayah
Menurut Alkitab, setelah selesainya penaklukkan Kanaan oleh Suku Israel sekitar 1200 SM,[1] Yosua menatapkan tanah atas kedua belas suku. Untuk Suku Benyamin, dia menetapkan wilayah antara tanah Suku Efraim di utara dan Suku Yehuda di selatan, dengan Sungai Yordan sebagai batas timur. Di wilayahnya, terdapat banyak kota-kota bersejarah penting seperti Betel, Gibea, dan bahkan bukit utara Yerusalem.[2] Namun, pernah pada masa nabiah Debora, Betel dianggap sebagai bagian tanah Suku Efraim. (Hakim-hakim 4:5)
- Batas pada sisi utara bagi mereka mulai dari sungai Yordan; kemudian batas itu naik ke lereng gunung di sebelah utara Yerikho, naik ke barat ke pegunungan, dan menuju ke padang gurun Bet-Awen. Dari sana batas itu terus ke Lus, ke selatan, ke arah lereng gunung dekat Lus, itulah Betel; kemudian batas itu turun ke Atarot-Adar di pegunungan yang di sebelah selatan Bet-Horon Hilir. Kemudian batas itu melengkung, lalu membelok dari pegunungan yang di seberang Bet-Horon di sebelah selatan menuju ke sisi barat daya, dan berakhir di Kiryat-Baal, itulah Kiryat-Yearim, suatu kota bani Yehuda. Itulah sisi barat.
- Sisi selatan mulai dari ujung Kiryat-Yearim, kemudian batas itu menuju ke barat, dan menuju pula ke mata air Me-Neftoah. Selanjutnya batas itu turun ke ujung pegunungan yang di tentangan lebak Ben-Hinom, di sebelah utara lembah orang Refaim; kemudian turun ke lebak Hinom, sepanjang lereng gunung Yebus, ke selatan, kemudian turun ke En-Rogel. Kemudian melengkung ke utara, menuju ke En-Semes dan menuju pula ke Gelilot di seberang pendakian Adumim, turun ke batu Bohan bin Ruben, terus ke lereng gunung di seberang Bet-Araba ke utara, dan turun ke Araba-Yordan. Kemudian batas itu terus ke lereng gunung dekat Bet-Hogla ke utara dan batas itu berakhir ke teluk utara Laut Asin, ke muara sungai Yordan di sebelah selatan. Itulah batas selatan.
- Batas timur: Sungai Yordan.
Kota-kota suku bani Benyamin menurut kaum-kaum mereka ialah:
- Yerikho, Bet-Hogla, Emek-Kezis, Bet-Araba, Zemaraim, Betel, Haawim, Para, Ofra, Kefar-Haamonai, Ofni dan Geba; dua belas kota dengan desa-desanya.
- Gibeon, Rama, Beerot, Mizpa, Kefira, Moza, Rekem, Yirpeel, Tarala, Zela, Elef dan Yebus, ialah Yerusalem, Gibeat dan Kiryat; empat belas kota dengan desa-desanya.
Batas pada sisi utara bagi mereka mulai dari sungai Yordan; kemudian batas itu naik ke lereng gunung di sebelah utara Yerikho, naik ke barat ke pegunungan, dan menuju ke padang gurun Bet-Awen.[2]
Wasiat Yakub
Kejadian 49:27: "Benyamin adalah seperti serigala yang menerkam; pada waktu pagi ia memakan mangsanya dan pada waktu petang ia membagi-bagi rampasannya."
Berkat Musa
Ulangan 33:12: Tentang Benyamin ia berkata: "Kekasih TUHAN yang diam pada-Nya dengan tenteram! TUHAN melindungi dia setiap waktu dan diam di antara lereng-lereng gunungnya."
Sejarah
Sekitar dua puluh tahun setelah pecahnya Kerajaan Israel Bersatu, Abia, raja kedua Kerajaan Yehuda, mengalahkan Yerobeam dari Kerajaan Israel Utara dan merebut kembali kota-kota seperti Betel, Yesana dan Efron, dengan desa-desa di sekitarnya.[3] Efron diyakini merupakan kota Ofra yang juga ditetapkan bagi Suku Benyamin oleh Yosua.[4]
Orang-orang terkenal dari suku ini
- Saul, raja pertama Israel.
- Paulus, rasul dan penulis sebagian surat-surat di Alkitab Perjanjian Baru
- Baudouin I dari Yerusalem, raja Yerusalem.
- Mordekhai, Kitab Ester 2 :5.
- Baudouin IV dari Yerusalem, raja Yerusalem (raja kusta)