More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Suku Osing - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Suku Osing - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Suku Osing

  • مصرى
  • Беларуская
  • Betawi
  • Banjar
  • Deutsch
  • English
  • Français
  • Jawa
  • Minangkabau
  • Bahasa Melayu
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Lihat sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Lihat sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Suku Osing" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Desember 2020)
Suku Osing
ꦭꦫꦺꦈꦱꦶꦁ
Lare Using
Lare Osing
Potret pengantin Osing dalam Kemanten (prosesi pernikahan) yang mengenakan pakaian adat tradisional Mupus Braen di Banyuwangi
Jumlah populasi
286.653[1]
Daerah dengan populasi signifikan
Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
Bahasa
Bahasa Osing, Bahasa Jawa, dan Bahasa Indonesia
Agama
Mayoritas
Islam
Minoritas
Kristen
Hindu
Kelompok etnik terkait
suku Jawa, suku Jawa Tengger, suku Bali

Suku Osing, juga disebut sebagai Laros (akronim dari Lare Osing)[2] atau Wong Blambangan, terkadang diucapkan Jawa Osing adalah sub-etnis Jawa yang berasal dari wilayah paling timur pulau Jawa (terutama di Banyuwangi), Jawa Timur. Mereka adalah penduduk asli Banyuwangi dan merupakan keturunan Kerajaan Blambangan. Orang Osing terutama mendiami bagian utara dan tengah Kabupaten Banyuwangi.

Orang Osing menggunakan bahasa Osing yang masih termasuk dialek dari bahasa Jawa. Walaupun termasuk sub-etnis Jawa, kebudayaan Osing berbeda dengan suku Jawa pada umumnya karena banyaknya pengaruh budaya dari suku Bali. Kata Osing sendiri berasal dari bahasa Bali tusing yang artinya tidak.

Bahasa

Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Suku Osing" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Desember 2020)

Suku Osing bertutur bahasa Osing yang merupakan turunan dari bahasa Jawa Pertengahan. Bahasa Osing masih termasuk dialek bahasa Jawa yang terpisah jauh dengan dialek Jawa lainnya dan masih banyak menggunakan kosakata dari bahasa Jawa Kuno dan bahasa Jawa Pertengahan serta masih mempertahankan pengucapan konsonan k di akhir suku kata secara jelas dan tegas sekalipun menggunakan vokal o dan bukan vokal a. Kendati demikian, bahasa Osing menggunakan diftongisasi khusus (perubahan vokal i menjadi ai dan vokal u menjadi au) yang tidak ditemui di dialek Jawa manapun. Selain itu, terdapat juga pengaruh bahasa Bali, seperti kata sing (tidak) dan bojog (monyet).

Kepercayaan

Pada awal terbentuknya masyarakat Osing kepercayaan utama suku Osing adalah Hindu-Buddha seperti halnya Majapahit. Namun berkembangnya kerajaan Islam di Pantura menyebabkan agama Islam dengan cepat menyebar di kalangan suku Osing. Berkembangnya Islam dan masuknya pengaruh luar lain di dalam masyarakat Osing juga dipengaruhi oleh usaha VOC dalam menguasai daerah Blambangan. Masyarakat Osing mempunyai tradisi puputan, seperti halnya masyarakat Bali. Puputan adalah perang terakhir hingga darah penghabisan sebagai usaha terakhir mempertahankan diri terhadap serangan musuh yang lebih besar dan kuat. Tradisi ini pernah menyulut peperangan besar yang disebut Puputan Bayu pada tahun 1771 M.

Demografi

Tiga generasi perempuan suku Using di Banyuwangi, Jawa Timur (foto k. 1910–1930)

Suku Osing menempati beberapa kecamatan di kabupaten Banyuwangi bagian Utara, tengah dan bagian timur, mayoritas berada di Kecamatan Songgon, Kecamatan Rogojampi, Kecamatan Blimbingsari, Kecamatan Singojuruh, Kecamatan Kabat, Kecamatan Licin, Kecamatan Giri, Kecamatan Glagah dan sebagian berada di Kecamatan Banyuwangi, Kecamatan Genteng, Kecamatan Muncar, Kecamatan Kalipuro dan Kecamatan Sempu yang berbaur dengan komunitas suku yang lain seperti Suku Madura & Suku Bali. Ada juga sekelompok kecil yang berada di Kecamatan Srono, Kecamatan Cluring dan Kecamatan Gambiran yang berbaur dengan orang Jawa Mataraman.[butuh rujukan]

Suku Osing dianggap sebagai penduduk asli di wilayah Kabupaten Banyuwangi.[3] Anggapan ini oleh beberapa kalangan dan hasil penelitian. Suku Osing sendiri menyebut Kabupaten Banyuwangi sebagai Tanah Blambangan, sebuah wilayah di ujung paling timur pulau Jawa. Suku ini menyebar di desa-desa pertanian subur di bagian tengah dan timur Banyuwangi yang secara administratif meliputi wilayah yang berada di Kecamatan Rogojampi, Blimbingsari, Kabat, Licin, Sempu, Singojuruh, Songgon, Cluring, Srono, Banyuwangi mereka telah bercampur dengan penduduk non-Osing, yang terdiri dari migran asal Madura, Jawa Timur bagian barat dan Jawa Tengah, termasuk Yogyakarta. Orang Osing menyebut mereka dengan sebutan "Wong Osing" dengan "Tanah Blambangan".

Profesi

Profesi utama suku Osing adalah mayoritas petani, dengan sebagian lainya adalah pedagang, TKI, nelayan, buruh dan pegawai di bidang formal seperti karyawan, guru dan pegawai pemda.

Stratifikasi sosial

Suku Osing berbeda dengan Suku Bali dalam hal stratifikasi sosial. Suku Osing tidak mengenal kasta sama dengan suku Jawa umumnya yang juga sudah tidak mengenal kasta, hal ini banyak dipengaruhi oleh agama Islam yang dianut oleh sebagian besar penduduknya.

Seni

Penari Gandrung

Kesenian suku Osing sangat unik dan banyak mengandung unsur mistik karena dari segi budaya merupakan perpaduan dari Suku Jawa dan Suku Bali. Kesenian utamanya antara lain Gandrung Banyuwangi, Patrol, Seblang, Angklung, Tari Barong, Kuntulan, Kendang Kempul, Janger, Jaranan, Jaran Kincak, Angklung Caruk dan Jedor.

Kesenian lain yang masih dipelihara adalah tembang dolanan, khususnya oleh kalangan anak usia sekolah. Contohnya adalah Jamuran dan Ojo Rame-Rame. Sesuai dengan sebutannya, tembang-tembang yang pada umumnya bersyair pendek ini digunakan mengiringi permainan anak-anak. Selain menambah keceriaan anak saat bermain berkelompok, tembang dolanan dapat berfungsi mengajarkan nilai-nilai positif sejak dini. Tembang Jamuran, misalnya, mengajarkan tentang gotong-royong dan Ojo Rame-Rame mengajarkan patriotisme.[4]

Galeri

  • Interior rumah tradisional Osing
    Interior rumah tradisional Osing
  • Motif gajah oling di rumah tradisional Osing
    Motif gajah oling di rumah tradisional Osing
  • Kesenian angklung paglak
    Kesenian angklung paglak
  • Batik Osing Banyuwangi
    Batik Osing Banyuwangi

Lihat pula

  • Bahasa Osing
  • Aksara Pegon
  • Suku Jawa
  • Suku Bali

Referensi

  1. ^ Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2010. Badan Pusat Statistik. 2011. ISBN 9789790644175.
  2. ^ Harjawiyana, Haryana; Supriya, Theodorus (2001). Kamus unggah-ungguh basa Jawa. Kanisius. ISBN 978-979-672-991-3.
  3. ^ Sukandar, dkk. (Desember 2016). Profil Desa Pesisir Provinsi Jawa Timur Volume 2 (Selatan Jawa Timur) (PDF). Surabaya: Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur. hlm. 3. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  4. ^ Nurhidayatullah, MT, Sukatman, Wuryaningrum, R. 2013. Tembang Dolanan Dalam Masyarakat Osing Kabupaten Banyuwangi (Kajian Etnografi). Skripsi. Universitas Jember. [1]

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Osing people.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suku_Osing&oldid=27817834"
Kategori:
  • Artikel yang membutuhkan referensi tambahan Desember 2020
  • Kelompok etnik di Indonesia
  • Suku bangsa di Jawa Timur
Kategori tersembunyi:
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Articles with invalid date parameter in template
  • Semua artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Artikel mengandung bahasa Jawa
  • Artikel mengandung aksara non-Indonesia
  • "Related ethnic groups" needing confirmation
  • Semua artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Pranala kategori Commons ada di Wikidata

Best Rank
More Recommended Articles