More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

  • Afrikaans
  • አማርኛ
  • العربية
  • مصرى
  • অসমীয়া
  • Azərbaycanca
  • Basa Bali
  • Беларуская
  • Български
  • भोजपुरी
  • বাংলা
  • Bosanski
  • Català
  • کوردی
  • Čeština
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Gaeilge
  • Galego
  • עברית
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • Kreyòl ayisyen
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Արեւմտահայերէն
  • Jaku Iban
  • Igbo
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • ქართული
  • ភាសាខ្មែរ
  • 한국어
  • Latina
  • Lietuvių
  • Latviešu
  • Македонски
  • മലയാളം
  • Монгол
  • Moore
  • मराठी
  • Bahasa Melayu
  • नेपाली
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • Oromoo
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Polski
  • پنجابی
  • پښتو
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Simple English
  • Slovenščina
  • Soomaaliga
  • Shqip
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • Kiswahili
  • தமிழ்
  • తెలుగు
  • Тоҷикӣ
  • ไทย
  • Türkçe
  • Українська
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • Tiếng Việt
  • 吴语
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Sustainable Development Goals)
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Sustainable Development Goals
Misi"Selembar cetak biru untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk seluruh masyarakat dan dunia pada 2030."
Jenis proyekOrganisasi nirlaba
LokasiSeluruh dunia
PemilikDidukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa & dimiliki oleh masyarakat
PendiriPerserikatan Bangsa-Bangsa
Dimulai2015
Situs websdgs.un.org


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (bahasa Inggris: Sustainable Development Goals, disingkat SDGs atau Global Goals) adalah 17 tujuan global dengan 169 capaian yang terukur berdasarkan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk perdamaian dan kemakmuran manusia dan planet bumi sekarang dan masa depan.[1][2] Tujuan yang dicanangkan bersama oleh negara-negara pada resolusi PBB ini, diterbitkan pada tanggal 21 Oktober 2015 sebagai ambisi pembangunan bersama hingga tahun 2030.[1] Tujuan ini merupakan kelanjutan atau pengganti dari Tujuan Pembangunan Milenium yang ditandatangani oleh pemimpin-pemimpin dari 189 negara sebagai Deklarasi Milenium di markas besar PBB pada tahun 2000 dan tidak berlaku lagi sejak akhir 2015.

17 tujuan tersebut adalah: (1) Tanpa kemiskinan; (2) Tanpa kelaparan; (3) Kehidupan sehat dan sejahtera; (4) Pendidikan berkualitas; (5) Kesetaraan gender; (6) Air bersih dan sanitasi layak; (7) Energi bersih dan terjangkau; (8) Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; (9) Industri, inovasi, dan infrastruktur; (10) Berkurangnya kesenjangan; (11) Kota dan komunitas berkelanjutan; (12) Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; (13) Penanganan perubahan iklim; (14) Ekosistem laut; (15) Ekosistem daratan; (16) Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh; dan (17) Kemitraan untuk mencapai tujuan.[3]

Karena tujuannya luas dan saling bergantung, resolusi PBB yang diterbitkan pada tanggal 6 Juli 2017 telah membuat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan menjadi lebih dapat ditindaklanjuti. 17 tujuan ini dibuatkan target spesifik untuk masing-masing tujuannya. Dibuat juga indikator yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kemajuan menuju targetnya. Setiap target rata-rata memiliki 8-12 indikator.[4]

Ada beberapa alat yang disediakan untuk memantau dan memvisualisasikan kemajuan dalam proses menuju tujuan. Salah satu alat tersebut adalah publikasi online SDG Tracker, yang diluncurkan pada Juni 2018 dengan menyajikan data yang tersedia di semua indikator.[5] Pada Pandemi COVID-19 di 2020, 17 tujuan ini memperoleh dampak dan implikasi yang serius.[6]

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]
Diagram yang menunjukkan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (dalam bahasa Inggris). Diadopsi pada tanggal 25 September 2015 sebagai bagian dari Agenda 2030.

Agenda pembangunan berkelanjutan yang baru dibuat untuk menjawab tuntutan kepemimpinan dunia dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim dalam bentuk aksi nyata.[7] Konsep Tujuan Pembangunan Berkelanjutan lahir pada Konferensi Pembangunan Berkelanjutan PBB, Rio+20, pada 2012 dengan menetapkan rangkaian target yang bisa diaplikasikan secara universal serta dapat diukur dalam menyeimbangkan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan; (1) lingkungan, (2) sosial, dan (3) ekonomi.[7]

Agenda 2017 terdiri dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) atau Tujuan Global, yang akan menjadi tuntunan kebijakan dan pendanaan untuk 15 tahun ke depan (2030).[7]

Untuk mengubah tuntutan ini menjadi aksi nyata, para pemimpin dunia bertemu pada 25 September 2015, di Markas PBB di New York untuk memulai Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.

Tujuan ini diformulasikan sejak 19 Juli 2014 dan diajukan pada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa oleh Kelompok Kerja Terbuka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Dalam proposal ini terdapat 17 tujuan dengan 169 capaian yang meliputi masalah masalah pembangunan yang berkelanjutan. Termasuk di dalamnya adalah pengentasan kemiskinan dan kelaparan, perbaikan kesehatan, dan pendidikan, pembangunan kota yang lebih berkelanjutan, mengatasi perubahan iklim, serta melindungi hutan dan laut.[8]

Prinsip utama

[sunting | sunting sumber]

Prinsip utama dalam SDGs adalah "Leave no one behind" (Tidak meninggalkan satu orang pun). Dari prinsip tersebut, setidaknya SDGs dapat menjawab dua hal yaitu:

  • Keadilan Prosedural yaitu sejauh mana seluruh pihak terutama yang selama ini tertinggal dapat terlibat dalam keseluruhan proses pembangunan.
  • Keadilan Subtansial yaitu sejauh mana kebijakan dan program pembangunan dapat atau mampu menjawab persoalan-persoalan masyarakat terutama kelompok tertinggal.

Tujuan

[sunting | sunting sumber]

Padaa bulan Agustus 2015, 193 negara menyepakati 17 tujuan berikut ini:[3]

Tujuan 1 - Tanpa kemiskinan (No poverty)
Pengentasan segala bentuk kemiskinan di semua tempat.[9][10]
Tujuan 2 - Tanpa kelaparan (Zero hunger)
yang berkelanjutan.[11]
Tujuan 3 - Kehidupan sehat dan sejahtera (Good health and well-being)
Menggalakkan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia.[12]
Tujuan 4 - Pendidikan berkualitas (Quality education)
Memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan inklusif serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang [13]
Tujuan 5 - Kesetaraan gender (Gender equality)
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan.[14]
Tujuan 6 - Air bersih dan sanitasi layak (Clean Water and Sanitation)
Menjamin akses atas air dan sanitasi untuk semua.[15]
Tujuan 7 - Energi bersih dan terjangkau (Affordable and Clean Energy)
Memastikan akses pada energi yang terjangkau, bisa diandalkan, berkelanjutan dan modern untuk semua.[16]
Tujuan 8 - Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Works and Economic Grow)


Penerapan di Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Untuk mempercepat tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), pemerintah Indonesia mengimplementasikan strategi yang dikenal dengan sebutan "Tiga Mesin Ekonomi." Strategi ini meliputi penguatan ekonomi tradisional, pengembangan sektor-sektor ekonomi baru, serta penerapan prinsip-prinsip ekonomi Pancasila.[17]

Mesin pertama mencakup penguatan ekonomi konvensional. Pemerintah berfokus pada sektor-sektor yang telah berkembang dengan melakukan pembangunan infrastruktur, reformasi struktural, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Infrastruktur menjadi elemen kunci dalam mendukung aktivitas ekonomi, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, dan sarana transportasi umum yang tidak hanya meningkatkan mobilitas, tetapi juga membuka akses ekonomi ke wilayah yang sebelumnya tertinggal. Proyek-proyek ini juga membantu mengurangi ketimpangan antarwilayah serta memperkuat konektivitas nasional.

Mesin kedua adalah pengembangan ekonomi baru. Pemerintah menitikberatkan pada sektor-sektor strategis seperti hilirisasi industri, transformasi digital, pengembangan bioteknologi, dan peralihan ke energi bersih. Upaya hilirisasi di bidang pertambangan dan perkebunan meningkatkan nilai tambah produk lokal sebelum diekspor, memperkuat daya saing nasional. Sementara itu, pengembangan energi terbarukan—seperti tenaga surya, angin, dan air—bertujuan mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mempercepat transisi menuju ekonomi yang berkelanjutan.

Mesin ketiga adalah penguatan ekonomi berbasis nilai-nilai Pancasila, yang menitikberatkan pada perlindungan sosial dan inklusi ekonomi. Melalui program-program seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako, pemerintah berupaya menjaga daya beli masyarakat miskin serta memperkuat ketahanan ekonomi kelompok rentan. Program padat karya berbasis upah juga menjadi sarana pemberdayaan masyarakat pedesaan sekaligus mendukung pembangunan infrastruktur lokal.

Pilar pembangunan sosial dalam SDGs menjadi sangat krusial dalam mewujudkan kesejahteraan yang merata. Pemerintah telah menggulirkan berbagai program perlindungan sosial untuk memastikan stabilitas ekonomi kelompok masyarakat rentan. Salah satu langkah efektif adalah pemberian bantuan tunai langsung yang terbukti mampu menjaga konsumsi masyarakat di tengah ketidakpastian global yang berdampak pada negara-negara berkembang.Selain itu, program Kredit Usaha Rakyat (KUR) mendorong pertumbuhan UMKM yang menjadi fondasi perekonomian nasional. KUR memberikan akses permodalan yang lebih inklusif, mendorong inovasi, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperkuat semangat kewirausahaan, terutama bagi masyarakat pedesaan dan kelompok menengah ke bawah.

Langkah lain yang signifikan adalah pelaksanaan program Perhutanan Sosial dan Reforma Agraria yang memberikan hak akses dan pengelolaan lahan kepada masyarakat kecil. Inisiatif ini berperan besar dalam mengurangi ketimpangan ekonomi, khususnya di wilayah pedesaan, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pemanfaatan produktif atas lahan yang dikelola. Program ini menjadi bagian dari upaya untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan dari tingkat akar rumput.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b (Inggris) Resolusi PBB 21 Oktober 2015
  2. ^ "UNDP-Kompas Gelar Diskusi Panel tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan". Diarsipkan dari asli tanggal 2016-08-15. Diakses tanggal 2016-06-07.
  3. ^ a b "The Global Goals For Sustainable Development". Global Goals. Diakses tanggal 2 September 2015.
  4. ^ "File:A RES 71 313 E.pdf - Wikipedia" (PDF). commons.wikimedia.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-11.
  5. ^ "Measuring progress towards the Sustainable Development Goals - SDG Tracker". Our World in Data (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-11.
  6. ^ daccess-ods.un.org https://daccess-ods.un.org/access.nsf/Get?OpenAgent&DS=E/2020/57&Lang=E. Diakses tanggal 2022-09-11.
  7. ^ a b c "UNDP Indonesia: Agenda pembangunan berkelanjutan yang baru". Diarsipkan dari asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2017-01-28.
  8. ^ (Inggris) Siaran Pers - Majelis Umum PBB proposal mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. 19 Juli 2014
  9. ^ "Tujuan 1: Tanpa Kemiskinan". Diarsipkan dari asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2017-01-28.
  10. ^ Fact Sheet: Agenda ICPD yang Belum Terselesaikan dalam Konteks TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan)
  11. ^ "Tujuan 2: Tanpa Kelaparan". Diarsipkan dari asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2017-01-28.
  12. ^ "Tujuan 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera". Diarsipkan dari asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2017-01-28.
  13. ^ "Tujuan 4: Pendidikan berkualitas". Diarsipkan dari asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2017-01-28.
  14. ^ "Tujuan 5: Kesetaraan gender". Diarsipkan dari asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2017-01-28.
  15. ^ "Tujuan 6: Air bersih dan sanitasi layak". Diarsipkan dari asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2017-01-28.
  16. ^ "Tujuan 7 - Energi bersih dan terjangkau". Diarsipkan dari asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2017-01-28.
  17. ^ "Indonesia.go.id - Indonesia di Jalan Menuju SDGs 2030: Tantangan dan Komitmen Pembangunan Berkelanjutan". indonesia.go.id. Diakses tanggal 2025-05-04.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Diarsipkan 2021-02-14 di Wayback Machine.
  • Sustainable Development Goals - United Nations
  • l
  • b
  • s
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 1
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 3
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 4
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 5
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 6
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 7
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 8
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 9
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 10
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 11
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 12
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 13
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 14
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 15
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 16
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 17
  • Australia
  • Ghana
  • India
  • Indonesia
  • Iran
  • Libanon
  • Nigeria
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tujuan_Pembangunan_Berkelanjutan&oldid=27227800"
Kategori:
  • Galat CS1: judul hilang
  • Galat CS1: pranala mentah
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
  • Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles