More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Demam tifoid - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Demam tifoid - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Demam tifoid

  • Afrikaans
  • Alemannisch
  • العربية
  • مصرى
  • অসমীয়া
  • Asturianu
  • تۆرکجه
  • Беларуская
  • Български
  • বাংলা
  • Brezhoneg
  • Буряад
  • Català
  • کوردی
  • Čeština
  • Kaszëbsczi
  • Cymraeg
  • Dansk
  • Deutsch
  • Thuɔŋjäŋ
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Gaeilge
  • Galego
  • ગુજરાતી
  • Hausa
  • עברית
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Արեւմտահայերէն
  • Interlingua
  • Ido
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • ქართული
  • ಕನ್ನಡ
  • 한국어
  • Кыргызча
  • Latina
  • Lingála
  • Lietuvių
  • Latviešu
  • Minangkabau
  • മലയാളം
  • Монгол
  • मराठी
  • Bahasa Melayu
  • မြန်မာဘာသာ
  • नेपाली
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • ଓଡ଼ିଆ
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Naijá
  • Polski
  • پنجابی
  • Português
  • Română
  • Русский
  • سنڌي
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • සිංහල
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • Kiswahili
  • தமிழ்
  • తెలుగు
  • ไทย
  • Türkçe
  • Українська
  • اردو
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • Tiếng Việt
  • Winaray
  • 吴语
  • 中文
  • 文言
  • 閩南語 / Bân-lâm-gí
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Tifoid)
Untuk Tifus, lihat Penyakit Rickettsia.
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan untuk penjelasan ilmiah; bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis. Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat, berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.
Demam tifoid
Bintik-bintik merah pada dada pasien yang terjangkit demam tifoid karena Bakteri Salmonella Typhi
Informasi umum
SpesialisasiPenyakit menular Sunting ini di Wikidata

Demam tifoid,[1] atau typhoid[2] adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella Typhosa.[3] Penyakit ini dapat ditemukan di seluruh dunia, dan disebarkan melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh tinja.[4]

Gejala

[sunting | sunting sumber]

Setelah infeksi terjadi akan muncul satu atau beberapa gejala berikut ini:

  • demam tinggi dari 39° sampai 40 °C (103° sampai 104 °F) yang meningkat secara perlahan mulai sore hari hingga dini hari
  • tubuh menggigil
  • denyut jantung lemah (bradycardia)
  • badan lemah ("weakness")
  • sakit kepala yang hebat pada malam hari, terutama di belakang kepala
  • nyeri otot myalgia
  • kehilangan nafsu makan
  • konstipasi
  • sakit perut
  • pada kasus tertentu muncul penyebaran flek merah muda ("rose spots")

Penegakan diagnosis

[sunting | sunting sumber]

Penegakan diagnosis dapat dilakukan di Laboratorium Klinik menggunakan Widal Test, tetapi hasilnya tidak dapat diketahui segera, sehingga dokter telah memberikan anti-biotik kepada pasien berdasarkan gejala dan hasil Widal Test biasanya negatif, karena telah diberi anti-biotik sebelumnya.

Pencegahan

[sunting | sunting sumber]

Sanitasi dan kebersihan adalah penting untuk mencegah terjadinya penyakit tipus. Tipus tidak melibatkan hewan dan penularannya adalah dari manusia ke manusia. Tipus hanya berjangkit pada lingkungan di mana kotoran manusia dan air seni manusia dapat mencemari makanan dan minuman. Kehati-hatian penyiapan makanan dan mencuci tangan adalah hal yang penting untuk mencegah penyakit tipus.

Dua jenis vaksin tipus tersedia untuk mencegah penyakit tipus:[5] vaksin hidup yang diminum Ty21a (dijual dengan merek Vivotif oleh Crucell Switzerland AG) dan injeksi typhoid polysaccharide vaccine (dijual dengan merek Typhim Vi oleh Sanofi Pasteur dan 'Typherix oleh GlaxoSmithKline). Kedua jenis vaksin tersebut efektif melindungi antara 50 hingga 80% mereka yang telah divaksinasi dan direkomendasikan bagi pelancong yang akan berkunjung ke daerah endemik. Penguat/pengulangan vaksin direkomendasikan setiap 5 tahun sekali bagi vaksin oral dan setiap dua tahun sekali untuk vaksin injeksi. Di Indonesia biasanya hanya tersedia vaksin dalam bentuk injeksi. Dan jika sudah divaksin dan masih terkena biasanya ringan. Vaksinasi dianjurkan untuk dilakukan pada anak-anak dan dewasa sesuai jadwal imunisasi.

Perawatan

[sunting | sunting sumber]

Tifus dapat berakibat fatal, pemotongan usus atau bahkan kematian. Antibiotik, seperti ampicillin, kloramfenikol, trimethoprim-sulfamethoxazole, dan ciproloxacin sering digunakan untuk merawat demam tifoid. Yang perlu diperhatikan adalah bila suhu telah turun dan merasa segar, bukan berarti telah sembuh, karena usus masih tipis oleh karena itu makanannya harus bertahap mulai dari bubur saring, bubur, nasi lembek, dan baru nasi. Selain makanan yang harus dijaga adalah tidak boleh bekerja berat, sebelum benar-benar sembuh, karena usus dapat robek/terluka dan suhu badan naik kembali seperti semula, walaupun bakterinya telah tiada.

Bila tak terawat, demam tifoid dapat berlangsung selama tiga minggu sampai sebulan. Kematian terjadi antara 10% dan 30% dari kasus yang tidak terawat.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Penyakit Rickettsia, penyakit lain yang juga disebut "tifus".

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Demam Tifoid[pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Mengenali Demam Typhoid[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Awas Salmonella Diarsipkan 2008-06-26 di Wayback Machine. Koran Tempo.
  4. ^ Giannella RA (1996). "Salmonella". Baron's Medical Microbiology (Baron S et al, eds.) (Edisi 4th ed.). Univ of Texas Medical Branch. ISBN 0-9631172-1-1.
  5. ^ Fraser A, Goldberg E, Acosta CJ, Paul M, Leibovici L (2007). Fraser, Abigail (ed.). "Vaccines for preventing typhoid fever". Cochrane Database Syst Rev (3): CD001261. doi:10.1002/14651858.CD001261.pub2. PMID 17636661. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Umum
  • Integrated Authority File (Jerman)
Perpustakaan nasional
  • Prancis (data)
  • Amerika Serikat
  • Jepang
  • Republik Ceko
Lain-lain
  • National Archives (US)


Ikon rintisan

Artikel bertopik penyakit ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Demam_tifoid&oldid=27593389"
Kategori:
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Maret 2021
  • Galat CS1: teks tambahan: edisi
  • Penyakit bakterial
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list
  • Halaman yang menggunakan infobox kondisi medis dengan parameter yang tidak diketahui
  • Artikel Wikipedia dengan penanda GND
  • Artikel Wikipedia dengan penanda BNF
  • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NDL
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NKC
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NARA
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik penyakit
  • Semua artikel rintisan Juli 2025

Best Rank
More Recommended Articles