More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Tuanku Lintau - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tuanku Lintau - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tuanku Lintau

  • English
  • Madhurâ
  • Minangkabau
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Tuanku Pasaman)
Rumah Tuanku Lintau

Tuanku Lintau atau Tuanku Pasaman (lahir di Tapi Selo, Lintau Buo Utara, Tanah Datar tahun 1750 – meninggal di Pelalawan, Riau tahun 1832) adalah salah seorang panglima Kaum Padri dalam Perang Padri, yang berkedudukan di Lintau.

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Belum banyak diketahui data mengenai tokoh ini. Menurut catatan Belanda, Tuanku Lintau bernama asli Saidi Muning, anak dari Datuk Sinaro.[1] Sang ayah adalah seorang pedagang gambir. Ia dikirim ayahnya ke Pasaman untuk belajar Islam. Di sana, ia mengajar ilmu kebatinan dan memiliki surau sendiri sehingga akhirnya terkenal sebagai Tuanku Pasaman.

Salah seorang muridnya yang terkenal yakni Syekh Bustami.[2]

Perang Padri

[sunting | sunting sumber]

Tuanku Lintau memiliki hubungan kekerabatan dengan penguasa Pagaruyung, sehingga dengan kedekatan ini, ia memimpin pertemuan Kaum Padri dengan Raja Adat Yamtuan Nan Bakumih.[3][4] Dalam pertemuan itu, Yamtuan Nan Bakumih menyatakan dukungannya terhadap gerakan Padri. Dari situ, Tuanku Lintau terus memperluas pengaruhnya hingga ke wilayah Tanah Datar lainnya, termasuk Lintau kampung halamannya.

Sejumlah nagari akhirnya tunduk pada Kaum Padri. Peralawanan baru muncul di Tanjuang Barulak. Kerabat dari pangeran Pagaruyung meminta Tuanku Lintau untuk meninggalkan nagari tersebut. Untuk menyelesaikan persoalan, Tuanku Lintau mengadakan perundingan dengan para pembesar kerajaan dan penghulu di Koto Tangah pada 1809 (versi lain 1815), yang berakhir tanpa kata sepakat. Catatan Belanda menulis, Tuanku Lintau lantas memerintahkan pembunuhan terhadap Yang Dipertuan Raja Naro, Yang Dipertuan Raja Talang. serta seorang anak dari Sultan Arifin Muningsyah.[4]

Rujukan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Radjab, Muhamad (1964). Perang Paderi di Sumatera Barat, 1803-1838 (dalam bahasa Melayu). Balai Pustaka.
  2. ^ Beberapa ulama di Sumatera Barat. Pemerintah Propinsi Sumatera Barat, Dinas Pariwisata Seni dan Budaya, UPTD Museum Adityawarman. 2008.
  3. ^ Nain, Sjafnir Aboe, (2004), Memorie Tuanku Imam Bonjol (MTIB), transl., Padang: PPIM.
  4. ^ a b Amran, Rusli (1981). Sumatera Barat hingga Plakat Panjang. Penerbit Sinar Harapan.

Artikel bertopik biografi Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tuanku_Lintau&oldid=26941252"
Kategori:
  • Tokoh Islam Indonesia
  • Ulama Minangkabau
  • Ninik Mamak Minangkabau
  • Tokoh dari Tanah Datar
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • CS1 sumber berbahasa Melayu (ms)
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan biografi
  • Rintisan biografi Indonesia
  • Semua artikel rintisan Februari 2025
  • Semua tokoh Indonesia
  • Rintisan biografi Indonesia Februari 2025

Best Rank
More Recommended Articles