More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Wayang wong - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Wayang wong - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Wayang wong

  • Basa Bali
  • English
  • हिन्दी
  • Jawa
  • Nederlands
  • Русский
  • Sunda
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
  • Switch to legacy parser
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Wayang orang)
Pementasan Wayang Orang
Pandawa dan Kresna dalam suatu adegan pagelaran wayang wong.
Gedung Sriwedari Surakarta, tempat pagelaran wayang wong
Pertunjukan wayang wong, sekitar tahun 1925.

Wayang wong (berasal dari bahasa Jawa: ꦮꦪꦁꦮꦺꦴꦁ, translit. wayang wong, har. 'wayang orang') adalah wayang yang dimainkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh dalam cerita wayang tersebut. Wayang sendiri merupakan mahakarya kelas dunia yang mengandung berbagai nilai, mulai dari falsafah hidup, etika, spiritualitas, dan musik (gendang gamelan).[1] Wayang wong diciptakan oleh Sri Susuhunan Hamangkurat I pada tahun 1731 di Kerajaan Mataram. Wayang wong merupakan jenis wayang yang mempergelarkan cerita yang diperankan oleh orang sebagai pemainnya dan semua gerakannya harus mengikuti pokok-pokok aturan seni tari. [2]

Tentang Wayang Wong

[sunting | sunting sumber]

Sesuai dengan nama sebutannya, wayang tersebut tidak lagi dipergelarkan dengan memainkan boneka-boneka wayang (wayang kulit yang biasanya terbuat dari bahan kulit kerbau ataupun yang lain), akan tetapi menampilkan manusia sebagai pengganti boneka wayang tersebut. Perbedaan utama antara wayang kulit dengan wayang wong yaitu wayang wong tidak menggunakan kelir, sehingga dalang tidak berperan sebagai single performer. [3] Pemeran wayang wong memakai pakaian sama seperti hiasan-hiasan yang dipakai pada wayang kulit. Supaya bentuk muka atau bangun muka mereka menyerupai wayang kulit (jika dilihat dari samping), sering kali pemain wayang wong ini diubah atau dihias mukanya dengan tambahan gambar maupun lukisan.

Cerita-cerita yang diangkat dalam wayang wong berbasis pada cerita kolosal yaitu Mahabharata dan Ramayana. Hal yang menarik dari pertunjukan wayang wong ini adalah adanya tari kolosal atau individu per pemain di setiap jeda cerita. Selain itu, wayang wong juga menampilkan tokoh Punakawan sebagai pencair suasana yang merupakan penggambaran keadaan kawulo alit atau masyarakat secara umum dan abdi dalem.

Perkembangan

[sunting | sunting sumber]

Seni pertunjukan wayang wong berkembang seiring menjadi bagian dari atraksi wisata. Wayang wong milenilal didesain agar bisa ditampilkan sebagai atraksi wisata bergengsi yang mampu memikat perhatian wisatawan di beberapa daerah, seperti Pulau Bali. Perkembangan pariwisata menjadi salah satu langkah untuk melakukan tata kelola kesenian wayang wong yang sinergis antara masyarakat dengan pihak pemerintah. Pertunjukan wayang wong yang masih ada saat ini, salah satunya adalah wayang wong Bharata (di kawasan Pasar Senen, Jakarta), Taman Mini Indonesia Indah, Taman Sriwedari Surakarta, Ngesti Pandowo di Taman Budaya Raden Saleh Semarang, dan lain-lain.

Wayang Wong di Bali

[sunting | sunting sumber]

Wayang Wong di Bali umumnya merupakan bentuk adaptasi dramatari kontemporer dari kisah Ramayana dan Mahabharata. Salah satu Wayang Wong di Bali masuk dalam Warisan Budaya Takbenda Dunia oleh UNESCO, yakni Wayang Wong Desa Tejakula, Kabupaten Buleleng. Diperkirakan telah ada sejak pertengahan abad ke-17, kesenian ini berawal dari petuah yang muncul saat orang kepercayaan Ida Bhatara di Pura Maksan Tejakula kerasukan dan menyampaikan permintaan agar Wayang Wong dipentaskan di pura tersebut serta di pura-pura lain di Desa Adat Tejakula. Para tokoh seni kemudian bersepakat menciptakan kesenian ini dengan peran penting dari dua seniman, I Gusti Ngurah Jelantik dan I Dewa Batan, yang membuat sekitar 175 topeng kayu menggambarkan tokoh-tokoh epos Ramayana seperti Rama, Laksamana, Sugriwa, Rahwana, dan lainnya. Topeng-topeng yang kini berusia sekitar 3,5 abad itu masih dijaga kesakralannya dan hanya digunakan oleh Sekaa Wayang Wong Tejakula saat piodalan tertentu, melalui prosesi khusus seperti bakti pamungkah. Pertunjukan Wayang Wong harus dimainkan berurutan sesuai alur Ramayana dan tidak boleh sembarangan dipentaskan. Namun, sejak era 1980-an, seniman Nyoman Tusan mencetuskan pembuatan topeng duplikat agar kesenian ini bisa ditampilkan di luar konteks sakral, sehingga Wayang Wong dapat dinikmati masyarakat luas dan dikenal hingga mancanegara.[4]

Galeri

[sunting | sunting sumber]
  • Punakawan dalam pertunjukan wayang wong
    Punakawan dalam pertunjukan wayang wong
  • Pemain wayang wong
    Pemain wayang wong

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Ketoprak
  • Langendriyan
  • Ludruk
  • Wayang golek
  • Wayang kulit

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ↑ Prakoso, Paholo Iman. "Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi Harmoni Alam Dan Budaya: Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan Melalui Tri Hita Karana Di D". scholar.googleusercontent.com. Diakses tanggal 2025-10-01.
  2. ↑ Msi, Dr Ni Made Ruastiti, S. ST; M.Hum, Dr I. Komang Sudirga, S. Kar; M.Si, Dr I. Gede Yudarta (2021). Wayang Wong Milenial: Inovasi Seni Pertunjukan pada Era Digital. Jejak Pustaka. ISBN 978-623-5700-00-7. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  3. ↑ Rahman, Mohd Kipli Abdul (2012). Sinkritisme dalam Wayang Wong Johor (Penerbit USM) (dalam bahasa Melayu). Penerbit USM. ISBN 978-983-861-772-7.
  4. ↑ "Yuk Mengenal Kebudayaan Wayang Wong di Desa Tejakula Bali | Dinas Sosial". dinsos.bulelengkab.go.id. Diakses tanggal 2025-10-26.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Media tentang Wayang wong di Wikimedia Commons
  • l
  • b
  • s
Wayang
Wayang kulit
  • Wayang purwa
  • Wayang madya
  • Wayang gedog
  • Wayang Yogyakarta
  • Wayang dupara
  • Wayang Cirebon
  • Wayang wahyu
  • Wayang suluh
  • Wayang kancil
  • Wayang calonarang
  • Wayang krucil
  • Wayang Sasak
  • Wayang Banjar
  • Wayang parwa
  • Wayang arja
  • Wayang gambuh
  • Wayang cupak
Wayang kayu
  • Wayang Ajen
  • Wayang cepak
  • Wayang Gantung
  • Wayang golek
  • Wayang klithik
  • purwa
  • Wayang menak
  • Wayang potehi
  • Wayang thengul
  • Wayang timplong
Wayang bambu
  • Wayang bambu
  • Wayang bambu Osing
  • Wayang golek langkung
Wayang wong
  • Wayang Carita
  • Topeng Cirebon
  • Wayang gung
  • Ketoprak
  • Ludruk
  • Sriwedari
  • Wayang topeng
  • Wayang Topeng Malang
Lain-lain
  • Wayang sadat (gedog)
  • Wayang beber
  • Gremeng
  • Remeng
  • Wayang siam
  • Wayang suket
  • Wayang wahyu
  • Wayang Suluh
  • Wayang revolusi
  • tokoh
  • Portal
Museum wayang
  • Jakarta
  • Yogyakarta: Kekayon & Sonobudoyo
  • Bantul
  • Banyumas
  • Cirebon
  • Jombang
  • Magelang
  • Malang
  • Mojokerto
  • Purbalingga
  • Wonogiri
  • Gianyar
  • Singapura
Seni terkait
  • Gamelan
  • Pathet
  • Sinden
  • Dalang
  • Pedalangan
  • Lakon
  • Catur
  • kriya
  • Panakawan
  • Suluk
  • Sabet
  • Tancepan
  • Pakeliran
  • Keprak
  • listrik
  • Cempurit
  • Gapit
Sastra terkait
  • Mahabharata
  • Bharatayuddha
  • Ramayana (Kakawin, Ramakien & Hikayat)
  • Arjunawiwāha
  • Arjunawijaya
  • Baratayuddha
  • Bomantaka
  • Kresnayana
  • Pustaka (Serat)
Organisasi terkait
  • Pepadi
  • Indra Swara
  • Sriwedari
  • Hari Wayang
  • Dalang
  • Ngesti Pandowo
  • Arja
  • CenkBlonk
Versi daerah
  • Bali
  • Bandung
  • Banjar
  • Banyumas
  • Betawi
  • Cina
  • Cirebon
  • Pantura
  • Ponorogo
  • Wonosobo
  • Yogyakarta
  • Lombok
  • Palembang
  • Malaysia
  • Thailand
Dengan bahasa
  • Bali
  • Banjar
  • Cina
  • Indonesia
  • Jawa
  • Sasak(Lombok)
  • Malaysia
  • Sunda
  • Thailand
Sumber cerita
  • Epos India
  • Cerita Panji (Jawa)
  • Cerita Islam
  • Cerita Katolik
  • Cerita dari Cina
  • Cerita lokal/rakyat
  • Cerita modern
  • Kontemporer
Fungsi
  • Seni/hiburan: wayang kulit, golek, orang
  • Orientasi budaya: Jawa, Hindu kuno, Islami, Kristiani, KongHuCu
  • Pendidikan/sosial: cerita anak, penerangan, kontemporer, sejarah
Warisan budaya dunia/UNESCO dan Indonesia: Wayang (tokoh & lakon) · Musik · Tari · Lagu · Busana · Masakan · Arsitektur · Batik · Keris · Angklung · Candi


Ikon rintisan

Artikel bertopik wayang ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wayang_wong&oldid=28164521"
Kategori:
  • Wayang
  • Seni di Indonesia
  • Budaya Jawa
  • Kesenian Jawa
Kategori tersembunyi:
  • Artikel mengandung bahasa Jawa
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list
  • CS1 sumber berbahasa Melayu (ms)
  • Pranala kategori Commons ada di Wikidata
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik wayang
  • Semua artikel rintisan Oktober 2025

Best Rank
More Recommended Articles