Abrar
Artikel ini sebagian besar atau seluruhnya berasal dari satu sumber. |
Abrar | |
---|---|
![]() Foto Bupati Pesisir Selatan ke-11 | |
Bupati Pesisir Selatan | |
Masa jabatan 1972–1980 | |
![]() Pendahulu Agoesman Rj. I Basa Pengganti Ismil Ismael Lengah ![]() | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Nagari Maek, Lima Puluh Kota, Hindia Belanda | 15 Juli 1932
Meninggal | 10 Juni 1990 Padang, Sumatera Barat | (umur 57)
Suami/istri | Nurma Jambi |
Anak | 3 |
Orang tua | Shalehah (ibu) Rusli (ayah) |
Almamater | (Drs.) |
Pekerjaan | Pegawai negeri sipil |
Profesi | birokrat |
![]() ![]() |
Abrar (15 Juli 1932 – 10 Juni 1999) adalah birokat Indonesia yang pernah menjabat sebagai Bupati Pesisir Selatan periode 1972–1980.[1]
Kehidupan awal
Kehidupan masa kecilnya diwarnai oleh kebersamaan dengan saudara kandungnya, Siti, dan saudara seibunya, Samsul Bahri. Akar keluarga yang kuat dan sederhana ini menjadi landasan kokoh bagi perkembangan kepribadian dan semangat pengabdian Abrar di kemudian hari[1].
Pendidikan
Perjalanan pendidikan Abrar dimulai di Sekolah Dasar Maek, lalu melanjutkan pendidikan ke SMP 1 Payakumbuh dan di SMA Yogyakarta. Puncak pendidikan formalnya diraih di Universitas Gajah Mada dengan menyelesaikan Sarjana Ilmu Sosial Politik[1].
Karier
Karier Abrar diawali sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kalimantan Barat. Dedikasinya yang baik membawanya kembali ke tanah kelahirannya, Sumatera Barat, sebagai PNS di Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Barat. Jenjang kariernya terus menanjak dan dipercayakan sebagai Direktur APDN Bukittinggi, sebuah institusi penting dalam mencetak kader-kader pemerintahan daerah. Sebelum mengemban tugas yang lebih tinggi, ia sempat kembali bertugas sebagai asisten di Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Barat, memperkaya pengalaman birokrasinya[1].
Abrar diangkat menjadi Bupati Kabupaten Pesisir Selatan dari tahun 1972 hingga 1980. Selama delapan tahun memimpin Pesisir Selatan, Abrar tentu menghadapi berbagai dinamika pembangunan dan tantangan sosial. Setelah mengakhiri masa baktinya sebagai bupati, Drs. Abrar kembali mengemban amanah di tingkat provinsi, menjabat sebagai Kepala BKPMD Provinsi Sumatera Barat dan kemudian sebagai Pembantu Gubernur Wilayah I Provinsi Sumatera Barat. Kepercayaan yang terus diberikan kepadanya menunjukkan kompetensi dan dedikasinya dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan[1].
Abrar kembali dipercaya menjabat sebagai Kepala Inspektorat Provinsi Sumatera Barat dan Kepala Kantor BP7 Provinsi Sumatera Barat. Kedua posisi ini menuntut ketelitian, kejujuran, dan komitmen yang tinggi dalam menjaga tata kelola pemerintahan yang baik dan mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila. Kiprahnya di berbagai posisi strategis di pemerintahan Provinsi Sumatera Barat menunjukkan loyalitas dan pengabdiannya yang tak kenal lelah bagi kemajuan daerahnya[1].
Keluarga
Abrar menikah dengan Nurma Djambi pada tanggal 26 November 1961 dan dikaruniai kehadiran 3 orang putri yaitu Maria Endo Mahata, Nora Endo Mahata, Putri Golon Endo Mahata. Abrar menghembuskan napas terakhir di Kota Padang pada tanggal 10 Juni 1999. Jenazahnya dikebumikan di Pemakaman Umum Tunggul Hitam Padang[1].
Referensi
- ^ a b c d e f g Efendi, Feni (15 Maret 2025). Pajacombo: Ensiklopedia Tokoh-tokoh dari Luhak Limo Puluah. Payakumbuh: Penerbit Fahmi Karya. hlm. 102. ISBN 978-623-8646-79-1.