More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Aturan Trapesium Rekursif - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Aturan Trapesium Rekursif - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Aturan Trapesium Rekursif

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda. Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf-paragraf. Jika sudah dirapikan, silakan hapus templat ini. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)

Aturan Trapesium Rekursif merupakan suatu metode pengintegralan dalam analisis numerik. Di dalam Kalkulus, integral tentu didefinisikan sebagai sebuah limit jumlah Riemann. Selanjutnya, menurut Teorema Dasar Kalkulus integral tersebut dapat dihitung dengan rumus,

∫ a b f ( x ) d x = F ( b ) − F ( a ) {\displaystyle \int _{a}^{b}f(x)\,dx=F(b)-F(a)} {\displaystyle \int _{a}^{b}f(x)\,dx=F(b)-F(a)}

Dengan F(x) adalah antiderivatif f(x) (yakni F’(x)=f(x)). Banyak integral tentu yang dapat dihitung dengan rumus tesebut, namun demikian, tidak sedikit integral tentu yang tidak dapat dihitung dengan rumus di atas, hal itu dikarenakan integran f(x)tidak mempunyai antiderivatif yang dapat dinyatakan dalam fungsi-fungsi elementer. Dalam hal ini perhitungan yang dapat dilakukan adalah secara numerik.

Integrasi numerik merupakan suatu alat utama yang digunakan para ilmuwan untuk mendapatkan nilai-nilai hampiran untuk integral tentu yang tidak dapat diselesaikan secara analitik. Dalam mendapatkan nilai-nilai hampiran integral tentu, digunakan banyak metode, salah satu metode yang dapat digunakan adalah Aturan Trapesium Rekursif. Berikut akan dijelaskan penghitungan integral tentu menggunakan Aturan Trapesium Rekursif.


Aturan Trapesium Rekursif

[sunting | sunting sumber]

Misalkan f {\displaystyle f} {\displaystyle f} adalah suatu fungsi yang terdefinisi pada [ a , b ] {\displaystyle [a,b]} {\displaystyle [a,b]} . Misalkan a = x 0 < x 1 < x 2 < . . . < x n {\displaystyle a=x_{0}<x_{1}<x_{2}<...<x_{n}} {\displaystyle a=x_{0}<x_{1}<x_{2}<...<x_{n}} suatu partisi sedemikian seihngga x k = x 0 + k h {\displaystyle x_{k}=x_{0}+kh} {\displaystyle x_{k}=x_{0}+kh} dengan h = ( b − a ) / n {\displaystyle h=(b-a)/n} {\displaystyle h=(b-a)/n} untuk k = 0 , 1 , 2 , 3 , . . . n {\displaystyle k=0,1,2,3,...n} {\displaystyle k=0,1,2,3,...n}. Perhatikan aturan trapesium untuk fungsi f {\displaystyle f} {\displaystyle f} terhadap partisi di atas (untuk keperluan pembahasan pada bagian ini, kita gunakan notasi kuadratur dengan menyertakan cacah dan lebar subinterval),

  T n ( f , h ) = h 2 ( f 0 + 2 f 1 + 2 f 2 + . . . . + 2 f n − 1 + f n ) {\displaystyle \ T_{n}(f,h)={\frac {h}{2}}(f_{0}+2f_{1}+2f_{2}+....+2f_{n-1}+f_{n})} {\displaystyle \ T_{n}(f,h)={\frac {h}{2}}(f_{0}+2f_{1}+2f_{2}+....+2f_{n-1}+f_{n})}

= h 2 ( f 0 + f n ) + h ( f 1 + f 2 + . . . . + f ( n − 1 ) ) {\displaystyle ={\frac {h}{2}}(f_{0}+f_{n})+h(f_{1}+f_{2}+....+f_{(}n-1))} {\displaystyle ={\frac {h}{2}}(f_{0}+f_{n})+h(f_{1}+f_{2}+....+f_{(}n-1))}
= h 2 ( f 0 + f n ) + h ∑ k = 1 n − 1 f k {\displaystyle ={\frac {h}{2}}(f_{0}+f_{n})+h\sum _{k=1}^{n-1}f_{k}} {\displaystyle ={\frac {h}{2}}(f_{0}+f_{n})+h\sum _{k=1}^{n-1}f_{k}}...................(1)

Jika lebar setiap subinterval diperkecil separonya, maka didapat

  T 2 n ( f , h 2 ) = h 4 ( f 0 + f 2 n ) + h 2 ∑ k = 1 2 n − 1 f k {\displaystyle \ T_{2n}(f,{\frac {h}{2}})={\frac {h}{4}}(f_{0}+f_{2n})+{\frac {h}{2}}\sum _{k=1}^{2n-1}f_{k}} {\displaystyle \ T_{2n}(f,{\frac {h}{2}})={\frac {h}{4}}(f_{0}+f_{2n})+{\frac {h}{2}}\sum _{k=1}^{2n-1}f_{k}}

= h 4 ( f 0 + f 2 n ) + h 2 ∑ j = 1 n − 1 f 2 j + h 2 ∑ j = 1 n f 2 j − 1 {\displaystyle ={\frac {h}{4}}(f_{0}+f_{2n})+{\frac {h}{2}}\sum _{j=1}^{n-1}f_{2j}+{\frac {h}{2}}\sum _{j=1}^{n}f_{2j-1}} {\displaystyle ={\frac {h}{4}}(f_{0}+f_{2n})+{\frac {h}{2}}\sum _{j=1}^{n-1}f_{2j}+{\frac {h}{2}}\sum _{j=1}^{n}f_{2j-1}}...................(2)

  T 2 n ( f , h 2 ) = T n ( f , h 2 + h 2 ∑ j = 1 n f 2 j − 1 {\displaystyle \ T_{2n}(f,{\frac {h}{2}})={\frac {T_{n}(f,h}{2}}+{\frac {h}{2}}\sum _{j=1}^{n}f_{2j-1}} {\displaystyle \ T_{2n}(f,{\frac {h}{2}})={\frac {T_{n}(f,h}{2}}+{\frac {h}{2}}\sum _{j=1}^{n}f_{2j-1}}...................(3)

Pada (1) berlaku f k = f ( x 0 + k h ) {\displaystyle f_{k}=f(x_{0}+kh)} {\displaystyle f_{k}=f(x_{0}+kh)}, sedangkan pada (2) berlaku f k = f ( x 0 + k h / 2 {\displaystyle f_{k}=f(x_{0}+kh/2} {\displaystyle f_{k}=f(x_{0}+kh/2}, sehingga f 2 k {\displaystyle f_{2k}} {\displaystyle f_{2k}}, pada (2) sama dengan f k {\displaystyle f_{k}} {\displaystyle f_{k}} pada (1). Rumus (3) disebut rumus trapesium rekursif. Rumus ini memungkinkan penggunaan aturan trapesium majemuk secara efisien, tanpa harus menghitung ulang nilai-nilai fungsi di beberapa absis yang sudah dihitung sebelumnya. Untuk h = ( b − a ) {\displaystyle h=(b-a)} {\displaystyle h=(b-a)}, dan n = 1 , 2 , 4 , 8 , 16....... {\displaystyle n=1,2,4,8,16.......} {\displaystyle n=1,2,4,8,16.......} atau n = 2 0 , 2 1 , 2 2 , 2 3 , 2 4 , . . . . . . , 2 k . . . . . . {\displaystyle n=2^{0},2^{1},2^{2},2^{3},2^{4},......,2^{k}......} {\displaystyle n=2^{0},2^{1},2^{2},2^{3},2^{4},......,2^{k}......} Kita akan mendapatkan barisan aturan trapesium T 0 , T 1 , T 2 , T 3 , . . . . . T k , . . . . {\displaystyle T_{0},T_{1},T_{2},T_{3},.....T_{k},....} {\displaystyle T_{0},T_{1},T_{2},T_{3},.....T_{k},....} dengan, T 0 = T 1 ( f , h ) = h 2 ( f ( a ) + f ( b ) ) {\displaystyle T_{0}=T_{1}(f,h)={\frac {h}{2}}(f(a)+f(b))} {\displaystyle T_{0}=T_{1}(f,h)={\frac {h}{2}}(f(a)+f(b))} dan, T k = T 2 k ( f , h 2 k ) {\displaystyle T_{k}=T_{2^{k}}(f,{\frac {h}{2^{k}}})} {\displaystyle T_{k}=T_{2^{k}}(f,{\frac {h}{2^{k}}})}, k=1,2,3,... yang memenuhi hubungan T k + 1 = T k 2 + h 2 k + 1 ∑ j = 1 2 k f 2 j − 1 {\displaystyle T_{k+1}={\frac {T_{k}}{2}}+{\frac {h}{2^{k+1}}}\sum _{j=1}^{2^{k}}f_{2j-1}} {\displaystyle T_{k+1}={\frac {T_{k}}{2}}+{\frac {h}{2^{k+1}}}\sum _{j=1}^{2^{k}}f_{2j-1}}, dengan f 1 = f ( a + i ( h 2 k + 1 ) {\displaystyle f_{1}=f(a+i({\frac {h}{2^{k+1}}})} {\displaystyle f_{1}=f(a+i({\frac {h}{2^{k+1}}})}............... (4)

Langkah-langkah Aturan Trapesium Rekursif

[sunting | sunting sumber]

Dalam menghitung hampiran ∫ a b f ( x ) d x {\displaystyle \int _{a}^{b}f(x)\,dx} {\displaystyle \int _{a}^{b}f(x)\,dx}dengan aturan trapesium rekursif, kita lakukan langkah-langkah sebagai berikut;


h = b − a {\displaystyle h=b-a} {\displaystyle h=b-a}

T 0 = h 2 ( f ( a ) + f ( b ) ) {\displaystyle T_{0}={\frac {h}{2}}(f(a)+f(b))} {\displaystyle T_{0}={\frac {h}{2}}(f(a)+f(b))}

T 1 = T 0 2 + h 2 f 1 {\displaystyle T_{1}={\frac {T_{0}}{2}}+{\frac {h}{2}}f_{1}} {\displaystyle T_{1}={\frac {T_{0}}{2}}+{\frac {h}{2}}f_{1}}

T 2 = T 1 2 + h 4 ( f 1 + f 3 ) {\displaystyle T_{2}={\frac {T_{1}}{2}}+{\frac {h}{4}}(f_{1}+f_{3})} {\displaystyle T_{2}={\frac {T_{1}}{2}}+{\frac {h}{4}}(f_{1}+f_{3})}

T 3 = T 2 2 + h 8 ( f 1 + f 3 + f 5 ) {\displaystyle T_{3}={\frac {T_{2}}{2}}+{\frac {h}{8}}(f_{1}+f_{3}+f_{5})} {\displaystyle T_{3}={\frac {T_{2}}{2}}+{\frac {h}{8}}(f_{1}+f_{3}+f_{5})} . . . dst

Contoh Penghitungan Integral Menggunakan MATLAB

[sunting | sunting sumber]

Misalkan kita akan menghitung integral ∫ 1 5 f ( x ) d x {\displaystyle \int _{1}^{5}f(x)\,dx} {\displaystyle \int _{1}^{5}f(x)\,dx},dengan menggunakan Aturan Trapesium Rekursif. Untuk lebih memudahkan penghitungan dalam MATLAB, telebih dahulu kita buat fungsi dalam M file, berikut fungsinya


function Tn=trapesiumrekursif(f,n,a,b)

h=b-a;

if n==0, Tn=h*(f(a)+f(b))/2;

else if n>0,

      index=[1:2:2^n-1];
      x=a+h*index/(2^n);
      F=f(x);
      Jf=sum(F);
      Tn=trapesiumrekursif(f,n-1,a,b)/2+Jf*h/(2^n);
   end

end


Kita simpan fungsi ini dalam file trapesiumrekursi.m untuk menghitung integral yang dimaksud, kita tinggal memasukan fungsinya dalam command window MATLAB, berikut caranya;

>> f=inline(‘exp(x)’)

kemudian akan munncul hasil sebagai berikut

f =

    Inline function:
    f(x) = exp(x)

selanjutnya kita panggil fungsi fungsi trapesiumrekursif,

>> T=[];

>> for n=0:10,

Tn=trapesiumrekursif(f,n,1,5);

T=[T;n Tn];

end

Selanjutnya kita tampilkan nilai T

>> T

kemudian akan muncul hasil sebagai berikut,

T =

        0  302.2629
   1.0000  191.3025
   2.0000  157.6385
   3.0000  148.7176
   4.0000  146.4529
   5.0000  145.8845
   6.0000  145.7423
   7.0000  145.7067
   8.0000  145.6978
   9.0000  145.6956
  10.0000  145.6951

Maksud dari tabel penghitungan MATLAB di atas adalah, kolom pertama menyatakan nilai-nilai n, dan kolom kedua menyatakan Tn.

Daftar Pustaka

[sunting | sunting sumber]

Sahid. 2005. Pengantar Komputasi Numerik dengan MATLAB. ANDI, Yogyakarta

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aturan_Trapesium_Rekursif&oldid=18392938"
Kategori:
  • Persamaan diferensial
  • Persamaan matematika
  • Persamaan
Kategori tersembunyi:
  • Semua halaman yang perlu dirapikan
  • Artikel yang belum dirapikan Mei 2021

Best Rank
More Recommended Articles