More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Babad Tanah Pacitan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Babad Tanah Pacitan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Babad Tanah Pacitan

  • Jawa
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan. (Desember 2022)


Babad Tanah Pacitan adalah karya sastra Jawa yang memuat sejarah kota Pacitan, Jawa bagian timur. Teks ini ditulis oleh Mas Sadriya Wiyana yang berisi[1] bahwa:

Nama Pacitan berasal dari kata “Pace” atau buah mengkudu (bahasa Jawa: Bentis) yang dapat memberikan kesehatan dan kekuatan. Bersumber pada cerita legenda mengenai perang Mangkubumen atau Perang Palihan Nagari (1746–1755), pada saat Pangeran Mangkubumi (putra Amangkurat IV raja Kasunanan Kartasura) berperang melawan VOC dan mengungsi sampai di daerah Pacitan. Dalam pelarian diri ke dalam hutan itu kondisi tubuh Pangeran Mangkubumi sangat lemah, dan berkat pertolongan abdinya yang bernama Setraketipa yang memberikan buah pace masak, maka kekuatan Mangkubumi bisa pulih kembali. Sehingga setelah sehat Mangkubumi berhasil merebut dan mendapatkan kekuasaan di bagian barat Kartasura dan kemudian menjadi raja pertama di Kesultanan Yogyakarta dengan gelar Sri Sultan Hamengkubuwana I pada tahun 1755 (berdasarkan perjanjian Giyanti). Karena jasanya ini Setraketipa kemudian diangkat menjadi Tumenggung atau bupati di Pacitan pada tahun 1757 dengan sebutan Raden Tumenggung Setrowidjojo I. Pada tahun 1812 Setrowidjojo I digantikan oleh putranya Setrowidjojo II (RM Lantjoer) dan kemudian oleh menantunya (Mas Ngabehi Jayaniman atau Mas Ngabehi Pancagama atau Mas Tumenggung Jagakarya I atau Kyai Kanjeng Jimat).[butuh rujukan]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Serat Wulang reh
  • Serat Wedhatama
  • Serat Centhini
  • Serat Kalatidha

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Tokoh Pendiri Kota Pacitan
  • Kota Pacitan

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Sejarah Raden Tumenggung Setrowidjojo I (1757–1812) dan II (1812- ), disalin oleh R. Imam Soejono (arsip bulik Sumini, Tulakan, Pacitan).


Ikon rintisan

Artikel bertopik sastra ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Babad_Tanah_Pacitan&oldid=22497216"
Kategori:
  • Budaya Jawa
  • Sastra Indonesia
  • Babad
Kategori tersembunyi:
  • Artikel tak bertuan sejak Desember 2022
  • Semua artikel tak bertuan
  • Semua artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik sastra
  • Semua artikel rintisan Desember 2022

Best Rank
More Recommended Articles