Bahasa Tionghoa sebagai bahasa kedua atau asing
 | Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. (September 2025) |
Bahasa Tionghoa sebagai bahasa kedua atau asing adalah ketika penutur non-jati mempelajari berbagai ragam bahasa Tionghoa. Meningkatnya minat terhadap Tiongkok dari pihak luar telah mendorong minat yang sama terhadap kajian bahasa Mandarin (salah satu bahasa Tionghoa) sebagai bahasa asing, bahasa resmi di Tiongkok Daratan, Taiwan, dan Singapura. Sebenarnya pengajaran bahasa Mandarin, baik di dalam maupun di luar Tiongkok, bukanlah kejadian baru. Dunia Barat mulai mempelajari berbagai ragam bahasa Tionghoa pada abad ke-16. Di Tiongkok, bahasa Mandarin menjadi bahasa resmi pada awal abad ke-20. Mandarin juga merupakan bahasa resmi Singapura sejak merdeka.
Pada tahun 2010, 750.000 orang (670.000 dari luar negeri) mengikuti Ujian Kemampuan Bahasa Tionghoa.[1] Sebagai perbandingan, pada tahun 2005, 117.660 penutur non-jati mengikuti ujian tersebut, meningkat 26,52% dari tahun 2004.[2] Dari tahun 2000 hingga 2004, jumlah siswa di Inggris, Wales, dan Irlandia Utara yang mengikuti Advanced Level meningkat sebesar 57%.[3] Sebuah sekolah swasta mandiri di Britania Raya menjadikan bahasa Mandarin sebagai salah satu mata pelajaran wajib pada tahun 2006.[4] Pelajaran bahasa Mandarin juga meningkat di Amerika Serikat. Lembaga AS-Tiongkok di USC mengutip sebuah laporan bahwa 51.582 siswa mempelajari bahasa tersebut di perguruan tinggi dan universitas di Amerika Serikat. Meskipun jauh tertinggal dari lebih dari 800.000 pelajar yang belajar bahasa Spanyol, jumlah tersebut tiga kali lebih tinggi dibandingkan tahun 1986. Laporan lembaga tersebut mencakup grafik dan rincian tentang ketenaran bahasa-bahasa lain.[5]
Pada tahun 2008, Tiongkok telah membantu 60.000 guru memajukan bahasa Tionghoa secara internasional, dan diperkirakan 40 juta orang mempelajari bahasa Tiongkok sebagai bahasa kedua di seluruh dunia.[6]
Selain bahasa Mandarin, bahasa Kanton juga diajarkan secara luas sebagai bahasa asing. Kanton merupakan bahasa resmi di Hong Kong dan Makau serta secara umum telah menjadi bahasa yang dipakai di antara sebagian besar masyarakat Tionghoa Perantauan. Sejumlah universitas di luar Hong Kong dan Makau juga menawarkan bahasa Kanton di jurusan Sastra Bahasa Tionghoa mereka, terutama di Britania dan Amerika Utara.[7] Bahasa Hokkien Taiwan diajarkan di Program Bahasa Tionghoa Internasional,[8] Lembaga Bahasa Taipei,[9] dan lembaga pendidikan lainnya.
Rujukan
Catatan kaki
- ^ Liu lili (27 June 2011). "Chinese language proficiency test becoming popular in Mexico". Diarsipkan dari asli tanggal June 29, 2011. Diakses tanggal 12 September 2013.
- ^ (dalam bahasa Mandarin) "汉语水平考试中心：2005年外国考生总人数近12万",[1] Xinhua News Agency, January 16, 2006.
- ^ "Get Ahead, Learn Mandarin". Diarsipkan dari asli tanggal 16 November 2006.
- ^ "How hard is it to learn Chinese?". BBC. 17 January 2006. Diakses tanggal 12 September 2013.
- ^ Dube, Clayton (31 July 2009). "Chinese language study is rising fast". Diakses tanggal 12 September 2013.
- ^ York, Geoffrey (2 January 2009). "Papua New Guinea and China's New Empire". globeandmail.com. CTVglobemedia Publishing Inc. Diarsipkan dari asli tanggal 16 January 2009. Diakses tanggal 3 July 2018.
- ^ "Chinese University of Hong Kong". Diakses tanggal 12 September 2013.
- ^ "621A(T) 台語一 Taiwanese I". ICLP@NTU (Taiwan) 臺大國際華語研習所. Diakses tanggal 25 July 2019.
This is an introductory textbook to Taiwanese language, which is suitable for those of intermediate to advanced Mandarin competency. It brings together 24 lessons containing introduction to pronunciation, vocabulary, sentence patterns and daily conversation in a variety of topics such as classroom language, self-introduction, numbers, time, sports, entertainments, etc.
- ^ "TLI Textbooks中文自編教材". Taipei Language Institute. Diakses tanggal 25 July 2019.
Taiwanese Textbooks台語教材介紹 生活台語 生活台語(實驗課程) 圖畫故事
Pustaka lanjutan
- Chen, Chung-yu. "Mandarin Chinese as a Heritage Language: A Case Study of U.S.-born Taiwanese" (master's thesis in applied linguistics). University of California, 2013.
- Li, Qingxin (2006). Maritime Silk Road. Diterjemahkan oleh William W. Wang. China Intercontinental Press. ISBN 978-7-5085-0932-7.
- Yue-Hashimoto, Anne Oi-Kan (1972). Studies in Yue Dialects 1: Phonology of Cantonese. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-08442-0.
- Wu, Hsu-pai. "Teachers’ Perspectives on Chinese Culture Integration and Culturally Relevant Pedagogy in Teaching Chinese as a Heritage Language: A Multiple-Case Study" (Archive) (PhD thesis). University of Texas. May 2011.