More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Bambu runcing - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bambu runcing - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bambu runcing

  • Basa Bali
  • English
  • فارسی
  • 日本語
  • 한국어
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bambu runcing

Bambu runcing seperti yang digunakan oleh beberapa pejuang revolusi Indonesia. Koleksi di Museum Monumen Yogya Kembali.
Jenis Tombak
Negara asal Jawa, Indonesia
Sejarah pemakaian
Digunakan oleh Suku Jawa
Pada perang Revolusi Nasional Indonesia
Spesifikasi
Panjang Kira-kira 2 m (6 ft 7 in)

Tipe gagang Bambu
Foto yang menampilkan para napi di Surabaya membawa bambu runcing, pada tanggal 10 November 1945.

Bambu runcing atau prìng lancìp (yang secara harfiah berarti "Bambu Berduri") adalah tombak tradisional yang terbuat dari bambu yang diasah.

Pada saat ini lambang bambu runcing banyak digunakan oleh berbagai daerah di Indonesia untuk melambangkan keberanian dan pengorbanan dalam meraih kemerdekaan.

Salah satu tokohnya yaitu Subchi dari Parakan, Temanggung yang dikenal dengan gelar Jenderal Bambu Runcing. Ia sebagai penasihat Barisan Muslimin Temanggung (BMT) yang kemudian dikenal menjadi Barisan Bambu Runcing (BBR).

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Pencetus gerakan perjuangan dengan senjata bambu runcing, dalam pengertian sebagai senjata perjuangan yang bersifat massal dan nasional, sampai saat ini memang belumlah sangat jelas. Senjata Bambu Runcing pernah di pakai latihan ketentaraan Seinendan pada zaman Jepang. Tetapi khusus penggunaan senjata Bambu Runcing dengan doa dan pengisian tenaga dalam, memang hal ini secara tegas dapat dikatakan di mulai dari Parakan, Temanggung. Siapa para kiai yang terlibat ada beragam pandangan. Namun semua merujuk kepada tokoh penting di Parakan yakni K.H. Subchi dan K.H.R Sumo Gunardo, dan para kiai lain di Parakan dan Temanggung seperti K.H. M Ali (pengasuh pesantren tertua di Parakan), K.H. Abdurrahman, K.H. Nawawi, K.H. Istakhori dan kelanjutannya juga KH. Mandzur dari Temanggung dan berbagai kiai di NU Temangggung, khususnya MWC Parakan.

Senjata Bambu Runcing digunakan sebagai alat perjuangan. Berangkat dari ketiadaan dan kekurangan peralatan perang yang tersedia, sementara perjuangan harus dilanjutkan terutama setelah Indonesia merdeka. Musuh Indonesia setelah proklamasi menjadi sangat banyak dan dengan kekuatan besar. Jepang yang masih bercokol, Belanda yang ingin menguasai lagi dan Sekutu yang juga akan menjajah menggantikan Jepang dan Belanda. Maka praktis, keperluan persenjataan yang di butuhkan. Bambu Runcing dan peralatan tradisional lain menjadi alternatif, murah dan bersifat massal. Kekuatan doa menjadi faktor utama kekuatan alat-alat tradisional tersebut.

Ternyata dalam realitas sejarah, perjuangan dengan menggunakan senjata bambu runcing, terjadi pada hampir semua medan perang. Laskar-laskar rakyat BKR, AMRI, Hizbullah, Sabilillah dan sebagainya yang terlibat pada pertempuran di berbagai peristiwa, menggunakan senjata Bambu Runcing sebagai senjata utama, sebelum mereka mampu merebut senjata musuh.

Peninggalan-peninggalan sejarah Bambu Runcing khusus yang berhubungan dengan Bambu Runcing Parakan bisa dilacak ke tempat, atau para kiai yang pernah terlibat dalam berbagai peristiwa Bambu Runcing. Sampai sekarang Rumah KH. Subkhi masih berdiri dan berbagai peninggalannya, Rumah KH. R Sumo Gunardo masih adan juga beberapa peninggalanya, ada yang di Museum Monjali (Monumen Jogja Kembali), Pondok Pesantren KH. M. Ali sampai sekarang masih berdiri dan terus berkembang. Bekas kantor BMT dan pusat penyepuhan walaupun telah berubah, tetapi jejak-jejaknya masih ada. Dan khusus sumur yang sering di ambil airnya untuk penyepuhan Bambu Runcing juga masih ada. Khusus di Temanggung bahkan tempat Kiai Mandzur di kenal dengan Mujahidin, sampai sekarang menjadi pusat kegiatan Tarekat.

Perjuangan bersenjata yang melibatkan senjata Bambu Runcing oleh berbagai lasykar rakyat dalam perjuangan kemerdekaan sangat jelas dan nyata. Bahkan selama masa setelah Proklamasi Kemerdekaan dengan musuh utama Jepang, Belanda dan Sekutu, di mana pada saat itu bangsa Indonesia belum memiliki cukup senjata, maka Bambu Runcing menjadi senjata massal rakyat Indonesia. Kepemilikan senjata modern oleh rakyat, setelah mampu merebut dari senjata musuh terutama dari Jepang yang telah menyerah.

Galeri

[sunting | sunting sumber]
  • Barisan yang membawa bambu runcing, Bondowoso, 1949
    Barisan yang membawa bambu runcing, Bondowoso, 1949
  • Tugu bambu runcing di Indramayu
    Tugu bambu runcing di Indramayu
  • Tugu bambu runcing di Kuranji, Padang.
    Tugu bambu runcing di Kuranji, Padang.
  • Tugu bambu runcing di Surabaya
    Tugu bambu runcing di Surabaya
  • Lambang Bekasi, terdapat simbolisasi bambu runcing
    Lambang Bekasi, terdapat simbolisasi bambu runcing

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Barisan Bambu Runcing
  • l
  • b
  • s
Senjata tradisional, pelindung, dan senjata berbasis bubuk mesiu wilayah Indonesia
Senjata tradisional
Pedang
  • Alamang
  • Amanremu
  • Balatu
  • Gari
  • Kampilan
  • Keris bahari
  • Langgai Tinggang
  • Mandau
  • Niabor
  • Pandat
  • Parang Nabur
  • Parang bungkul
  • Pedang Luwuk
  • Piso Halasan
  • Piso Sanalenggam
  • Rudus
  • Sikin Panyang
  • Sundang
  • Surik
Belati & pisau
  • Badik
  • Keris
  • Kujang
  • Palitai
  • Peurawot
  • Pisau raut
  • Pisuwe
  • Rencong
  • Sewar
  • Si Euli
Perimbas & parang
  • Blakas
  • Bedog
  • Golok
  • Golok Rembau
  • Jimpul
  • Kabeala
  • Kudi
  • Parang
  • Parang Chandong
  • Parang Latok
  • Wedung
Senjata hantam
  • Cabang
  • Gada
  • Indan
Senjata galah atau tombak
  • Arbir
  • Bambu runcing
  • Serampang
Senjata lentur
  • Cambuk
Senjata lainnya
  • Celurit
  • Kerambit
  • Salukat
  • Sumpitan
  • Tolor
  • Bedog cepot
Keris display
Meriam perunggu isian belakang dan garuda kayu
Peurise teumaga
Senjata berbasis Mesiu
Senjata api
  • Arquebus Jawa
  • Bedil
  • Bedil tombak
  • Istinggar
  • Pemuras
  • Terakul
Meriam
  • Cetbang
  • Ekor lotong
  • Lantaka
  • Lela
  • Meriam kecil miniatur
Dari nama
  • Anak Makassar
  • Bujang Timpang Berang
  • Meriam Ki Amuk
  • Meriam Lada Sicupak
  • Meriam Si Jagur
Pelindung dan pakaian
Perisai
  • Baluse
  • Kanta
  • Klebit Bok
  • Kurabit
  • Peurise Awe
  • Peurise Teumaga
  • Salawaku
Zirah
  • Baju empurau
  • Baju lamina
  • Baju rantai
  • Baru lema'a
  • Baru Öröba
  • Karambalangan
  • Kawaca
  • Siping-siping
Helm
  • Katapu
  • Paseki
  • Takula tofao
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bambu_runcing&oldid=26906115"
Kategori:
  • Bambu runcing
  • Senjata tajam
  • Senjata tradisional Indonesia
  • Perang Kemerdekaan Indonesia
  • Parakan, Temanggung

Best Rank
More Recommended Articles