Barbara Ball
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. (Maret 2025) |
Barbara Ball MRCS, LRCP, OBE (13 Juni 1924 – 13 Maret 2011) adalah seorang dokter, politikus, dan aktivis sosial asal Bermuda. Ia dikenal sebagai wanita pertama yang berpraktik sebagai dokter di Bermuda dan melayani pasien dari berbagai ras, sebuah tindakan yang jarang terjadi pada tahun 1950-an. Pada masa ketika segregasi rasial masih diterapkan dengan ketat, Ball menentang norma sosial tersebut dan aktif memperjuangkan hak-hak sipil bagi warga kulit hitam Bermuda. Selain itu, ia juga menjadi anggota Parlemen Bermuda dan mewakili pekerja kulit hitam melalui keterlibatannya di Serikat Pekerja Bermuda (Bermuda Industrial Union/BIU). Pada tahun 1963, dalam pertemuan PBB tentang kolonialisme, ia mengangkat isu diskriminasi terhadap pekerja kulit hitam di Bermuda. Sebagai penghargaan atas kontribusinya, ia dianugerahi gelar Officer of the Order of the British Empire (OBE) pada tahun 2000.
Kehidupan awal
Ball lahir pada 13 Juni 1924 di Bermuda dari pasangan Jessie Alice (née Clap) dan Carlton Ball. Ibunya adalah warga asli Bermuda, sementara ayahnya, seorang tukang kayu asal Inggris, datang ke Bermuda untuk bekerja di Prospect Garrison. Ia memiliki seorang adik laki-laki bernama Walter, yang kemudian dikenal sebagai penjual koran terkenal di Bermuda. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah di Bermuda High School for Girls, Ball mendapatkan beasiswa pemerintah untuk melanjutkan studi kedokteran di Universitas Liverpool, Inggris.[1][2] Ia mulai kuliah pada tahun 1942 dan juga belajar judo selama di sana. Tujuh tahun kemudian, ia berhasil meraih gelar medisnya.[1][3]
Karier
Ball memulai kariernya sebagai dokter di Inggris dan bekerja selama lima tahun di berbagai rumah sakit di Liverpool dan Westmorland.[2] Pada tahun 1954, ia kembali ke Bermuda dan bergabung dengan praktik medis yang sudah ada,[1] Bermuda Medical Associates (BMA). Meskipun bukan wanita pertama yang menempuh pendidikan dokter, ia adalah wanita pertama yang lahir di Bermuda dan berpraktik sebagai dokter. Ball dikenal karena melayani pasien dari berbagai ras tanpa diskriminasi, sebuah tindakan yang membuatnya dikucilkan oleh rekan-rekan di BMA. Akibatnya, ia keluar dari praktik tersebut dan membuka klinik sendiri di Cedar Avenue, menyewa ruang dari Katedral Katolik St. Theresa.[4]
Selain berpraktik sebagai dokter, Ball juga mengajar judo di malam hari. Namun, ia mendapat peringatan dari pihak kepolisian karena mengajar warga kulit hitam. Untuk mengatasi hal ini, ia mendirikan klub judo sendiri,[1] yang menjadi salah satu pusat olahraga pertama di Bermuda yang terbuka untuk semua ras.
Pada tahun 1959, selama aksi boikot teater di Bermuda, Ball secara terbuka mendukung perjuangan warga kulit hitam untuk kesetaraan.[3] Ia menyadari bahwa banyak pasien kulit hitam mengalami kesulitan membayar layanan kesehatan, dan menurutnya akses terhadap perawatan medis tidak boleh bergantung pada kemampuan finansial seseorang. Pada tahun berikutnya, dalam sebuah pertemuan publik, ia menyuarakan dukungan terhadap penghapusan persyaratan kepemilikan properti sebagai syarat untuk memilih, serta menyerukan hak pilih universal bagi semua orang dewasa yang berusia 21 tahun ke atas. Pandangannya yang radikal tentang distribusi kekayaan secara lebih merata menyebabkan ketegangan dengan gerejanya, sehingga ia berpindah dari Anglikanisme ke Katolik.[1]
Aktivisme dan politik
Ball bergabung dengan Serikat Pekerja Bermuda (BIU) pada tahun 1961,[1] sebuah organisasi yang didirikan untuk membela hak-hak pekerja kelas bawah, yang sebagian besar adalah warga kulit hitam.[4] Setahun kemudian, ia menjadi Sekretaris Jenderal BIU.[3] Pada tahun 1963, bersama Walton Brown, ia menghadiri pertemuan subkomite PBB tentang kolonialisme, di mana ia menyoroti ketidakadilan rasial di Bermuda dan menyerukan hak menentukan nasib sendiri bagi warga kulit hitam. Namun, perwakilan Inggris menolak gagasan tersebut.[5]
Keterlibatan Ball dengan BIU membuatnya tidak disukai oleh sebagian besar warga kulit putih yang menganggapnya sebagai "pengkhianat ras".[4] Pada tahun 1964, ia kehilangan hak untuk merawat pasien di Rumah Sakit King Edward VII Memorial dan diberhentikan dari posisinya sebagai pemimpin paduan suara serta organis di Gereja St. Michael di Paget.[1][3][6] Setahun kemudian, ia menghadapi ancaman hukuman penjara karena perannya dalam pemogokan pekerja di Perusahaan Listrik Bermuda (BELCO).[1] Namun, ia berhasil menghindari penangkapan dengan keahliannya dalam judo. Ia diadili bersama enam pemimpin mogok lainnya, dan meskipun empat di antaranya dinyatakan bersalah, Ball dibebaskan dari semua tuduhan.[5]
Di bawah kepemimpinan Ball, BIU memperluas jangkauan keanggotaannya, merekrut pekerja konstruksi dan perhotelan. Setelah persidangannya, jumlah anggota serikat meningkat, menjadikan BIU sebagai serikat pekerja terbesar di Bermuda.[5] Pada tahun 1968 dan 1972, Ball terpilih sebagai anggota House of Assembly Bermuda melalui Partai Buruh Progresif (Progressive Labour Party/PLP). Pemilu tahun 1968 merupakan pemilu pertama yang diselenggarakan setelah pemberlakuan hak pilih universal di Bermuda.[4] Ball mengundurkan diri sebagai Sekretaris Jenderal BIU pada tahun 1974 tetapi tetap aktif dalam negosiasi upah dan tunjangan pekerja hingga tahun 2005. Sebagai bentuk pengakuan atas jasanya, ia dianugerahi gelar Officer of the Order of the British Empire (OBE) pada tahun 2000.[7]
Wafat dan warisan
Ball meninggal pada 13 Maret 2011 di Sylvia Richardson Care Facility di St. George's, Bermuda.[8] Pemakamannya diadakan pada 19 Maret 2011 di Pemakaman St. Paul's Anglican, Paget, dan dihadiri oleh banyak tokoh politik serta aktivis serikat pekerja.[9] Meskipun dikenal sebagai dokter pionir, warisan utamanya adalah perjuangannya dalam membela hak-hak sipil warga kulit hitam Bermuda. Untuk menghormati jasanya, pemerintah mendirikan Beasiswa Kesehatan Masyarakat Dr. Barbara Ball. Ottiwell Simmons, yang bekerja bersamanya di BIU, menerbitkan biografi tentang kehidupannya berjudul Our Lady of Labour pada tahun 2010.[2]
Referensi
- ^ a b c d e f g h "Woman of Conscience - The Bermudian". web.archive.org. 2017-11-14. Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ a b c "Bermuda Books, Correspondence and Reports". web.archive.org. 2017-06-06. Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ a b c d "Bermuda Dr Barbara Ball Trade Union Pioneer : Bernews.com". web.archive.org. 2017-03-23. Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ a b c d Alexander, Robert J.; Parker, Eldon M. (2004-10-30). A History of Organized Labor in the English-Speaking West Indies (dalam bahasa Inggris). Bloomsbury Academic. ISBN 978-0-275-97743-6.
- ^ a b c Swan, Q. (2009-12-21). Black Power in Bermuda: The Struggle for Decolonization (dalam bahasa Inggris). Springer. ISBN 978-0-230-10218-7.
- ^ "Barbara Ball was shunned by whites for helping blacks - Bermuda Sun". web.archive.org. 2016-05-19. Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ "PLP statement on the death of Dr. Barbara Ball - Bermuda Sun". web.archive.org. 2016-06-06. Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ "Union trailblazer dead at 86 - Bermuda Sun". web.archive.org. 2016-05-24. Diakses tanggal 2025-03-21.
- ^ "Dr. Barbara Ball Laid to Rest | Bernews.com". web.archive.org. 2011-09-20. Diakses tanggal 2025-03-21.