More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Batu koral - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Batu koral - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Batu koral

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Contoh batu koral di Pantai Wiyoni, Lamu, Kenya

Batu koral adalah jenis batuan sedimen yang terbentuk dari sisa-sisa karang dan organisme laut lainnya yang telah mengalami proses litifikasi atau pemadatan dalam jangka waktu geologis. Batu ini merupakan hasil dari akumulasi dan sementasi kalsium karbonat (CaCO₃), terutama dari kerangka hewan laut seperti karang dan moluska.

Asal dan Proses Pembentukan

[sunting | sunting sumber]

Batu koral terbentuk di lingkungan laut dangkal yang kaya akan kehidupan biota laut. Ketika organisme seperti koral, moluska, dan foraminifera mati, kerangka mereka yang terdiri dari kalsium karbonat mengendap di dasar laut. Seiring waktu, endapan ini terkompaksi dan menjadi batuan sedimen.

Batu koral sering ditemukan di kawasan tropis dan subtropis, terutama di sekitar terumbu karang. Wilayah-wilayah pesisir seperti Karibia, Pasifik Selatan, dan Asia Tenggara menjadi lokasi utama ditemukannya batu ini dalam jumlah besar.

Ciri dan Komposisi

[sunting | sunting sumber]

Secara umum, batu koral memiliki warna terang seperti putih hingga krem. Teksturnya bisa berpori dan ringan, tergantung dari tingkat sementasi dan ukuran butirnya. Komponen utama dari batu koral adalah aragonit dan kalsit, dua bentuk kristalin dari kalsium karbonat.

Kegunaan

[sunting | sunting sumber]

Batu koral banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, antara lain:

  • Sebagai bahan bangunan tradisional di wilayah pesisir[1]
  • Untuk hiasan taman dan lanskap
  • Dalam bidang konservasi lingkungan sebagai substrat buatan untuk restorasi terumbu karang
  • Dalam bentuk batu kecil (kerikil) untuk dekorasi akuarium dan media filter air

Dampak Lingkungan

[sunting | sunting sumber]

Eksploitasi batu koral secara berlebihan dapat merusak ekosistem laut, terutama terumbu karang yang menjadi habitat bagi berbagai spesies laut. Aktivitas penambangan dapat menyebabkan erosi, hilangnya habitat, serta menurunnya keanekaragaman hayati pesisir.[2]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Karang
  • Terumbu karang
  • Batuan sedimen
  • Kalsium karbonat

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Blanchon, Paul (2012). Reef Limestone and Coral Rock in Construction. Geological Society.
  2. ^ Birkeland, Charles, ed. (2015). "Human-induced stress on coral reefs". Coral Reefs in the Anthropocene. Springer. hlm. 1–19.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Artikel Coral rock di Wikipedia Bahasa Inggris
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Batu_koral&oldid=27371878"
Kategori:
  • Batuan
  • Batuan sedimen
  • Karang
  • Lingkungan pesisir

Best Rank
More Recommended Articles