More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Beruang sigung - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Beruang sigung - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Beruang sigung

  • Afrikaans
  • العربية
  • مصرى
  • Asturianu
  • Atikamekw
  • Авар
  • Kotava
  • Azərbaycanca
  • تۆرکجه
  • Башҡортса
  • Basa Bali
  • Беларуская
  • Беларуская (тарашкевіца)
  • Български
  • Brezhoneg
  • Català
  • Cebuano
  • ᏣᎳᎩ
  • Čeština
  • Чӑвашла
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Võro
  • Français
  • Nordfriisk
  • Frysk
  • Gaeilge
  • Galego
  • עברית
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Iñupiatun
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • ქართული
  • Taqbaylit
  • Қазақша
  • ಕನ್ನಡ
  • 한국어
  • Перем коми
  • Kurdî
  • Kernowek
  • Latina
  • Lëtzebuergesch
  • Lietuvių
  • Latviešu
  • Мокшень
  • Malagasy
  • Олык марий
  • Македонски
  • Монгол
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • Diné bizaad
  • Occitan
  • Polski
  • پنجابی
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Саха тыла
  • Davvisámegiella
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • Anarâškielâ
  • Shqip
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • Kiswahili
  • தமிழ்
  • ไทย
  • Tagalog
  • Türkçe
  • Татарча / tatarça
  • ئۇيغۇرچە / Uyghurche
  • Українська
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • Vepsän kel’
  • Tiếng Việt
  • West-Vlams
  • Winaray
  • 吴语
  • 中文
  • 粵語
  • IsiZulu
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Wikispesies
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
"Gulo" beralih ke halaman ini. Untuk enzim dan gen, lihat L-gulonolactone oxidase.
Artikel ini berisi tentang hewan. Untuk karakter X-Men, lihat Wolverine (karakter).

Beruang sigung[1], (Gulo gulo) atau juga dikenal sebagai Naghay atau Wolverine adalah anggota famili Mustelidae terbesar yang berhabitat di daratan. Hewan ini merupakan karnivor yang kuat dan biasanya hidup sendirian.[2] Ciri khas kekuatan serta agresivitas nagai telah dikenal luas, bahkan terdokumentasi mampu membunuh hewan yang berukuran tubuh jauh lebih besar dari tubuh mereka.

Nagai (Wolverine)
Status konservasi

Risiko Rendah  (IUCN 3.1)[3]
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Mammalia
Ordo:
Carnivora
Famili:
Mustelidae
Subfamili:
Mustelinae
Genus:
Gulo

Pallas, 1780
Spesies:
G. gulo
Nama binomial
Gulo gulo
(Linnaeus, 1758)
Subspesies

G. g. luscus
G. g. gulo

Persebaran nagai

Nagai umumnya mendiami wilayah-wilayah yang terisolasi, seperti hutan boreal di utara subartik, dan juga kawasan tundra alpin yang ada di belahan Bumi Utara. Populasinya paling banyak dapat ditemukan di wilayah utara Kanada, negara bagian Alaska di Amerika Serikat, serta negara-negara Nordik daratan Eropa dan juga di seluruh wilayah Rusia bagian barat dan Siberia. Pada abad ke-19, populasi mereka terus menyusut karena adanya perburuan dengan jebakan, berkurangnya area jelajah, dan juga kerusakan habitat. Sekarang nagai sudah sangat jarang terlihat di habitat alaminya yang berada di wilayah selatan, baik itu di Eropa maupun di wilayah selatan Amerika Utara.

Sejarah evolusi dan Taksonomi

[sunting | sunting sumber]

Klasifikasi

[sunting | sunting sumber]
Tengkorak nagai yang berasal dari kala Pleistosen di Jerman yang dipajang di Museum Sejarah Alam, Berlin
Spesimen nagai yang telah diawetkan di Museo Civico di Storia Naturale Giacomo Doria, Italia

Bukti genetik menunjukkan bahwa nagai berkerabat dekat dengan tayra dan amunin. Diperkirakan ketiga spesies tersebut berasal dari leluhur tunggal yang dulunya pernah mendiami kawasan Eurasia.[4]

Saat ini, nagai dibagi menjadi dua subspesies utama: jenis Dunia Lama, yang disebut Gulo gulo gulo, dan jenis Dunia Baru, yang dikenal dengan nama G. g. luscus. Beberapa pakar mencatat adanya lebih dari dua jenis, dengan empat subspesies lainnya yang ditemukan di Amerika termasuk subspesies yang terbatas penyebarannya di Pulau Vancouver yakni G. g. vancouvernis juga G. g. katschermakensis di Peninsula Kenai, Alaska. Namun, berdasarkan perspektif taksonomi, G. gulo sebagai takson holarktik memiliki dua subspesies utama yang diakui secara luas.[2][5]

Evolusi

[sunting | sunting sumber]

Riset genetika terkini memperlihatkan bahwa hampir semua nagai di Amerika Utara punya satu leluhur yang sama. Nenek moyang ini diperkirakan datang dari wilayah Beringia saat zaman es terakhir. Dari sana, mereka lalu menyebar dengan pesat. Akan tetapi, kesimpulan ini masih perlu dipastikan lebih lanjut dikarenakan sulitnya memperoleh sampel di wilayah selatan, tempat populasi nagai sangat sedikit.[5]

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Nama "nagai" berasal dari kata nàghay (nama spesies ini di habitat alaminya). Kata ini diserap dari bahasa Tutchone Selatan, sebuah bahasa yang dituturkan di selatan Yukon, Kanada.[6]

Karakteristik fisik

[sunting | sunting sumber]
Tengkorak nagai
Kerangka nagai

Secara anatomi, fisik nagai berbentuk memanjang dan posisi tubuh cenderung rendah ke permukaan tanah. Hewan ini mempunyai tungkai yang kokoh, kepala bundar yang lebar, dengan mata berukuran kecil serta telinga pendek berbentuk lingkaran. Karakteristik fisik nagai mirip dengan "Pekania pennanti" namun dengan ukuran tubuh yang lebih besar. Walaupun anggota tubuhnya relatif pendek, ukuran telapak kakinya yang besar dengan lima jari, cakar yang menyerupai crampon, serta gaya berjalan plantigrade (menggunakan seluruh telapak kaki) memungkinkan mereka memanjat tebing curam, pepohonan, dan puncak bersalju tanpa hambatan yang berarti.[7]

Ukuran tubuh nagai dewasa dapat setara dengan anjing berukuran sedang. Panjang tubuhnya berkisar 65 hingga 109 cm; tinggi bahunya mencapai 36 hingga 45 cm; dan panjang ekornya berkisar 17 hingga 26 cm.[8][9][10][11][12] Untuk jantannya, berat badannya berada di antara 11 kg, sedangkan untuk betina biasanya bobotnya berkisar antara 8 hingga 12 kg. Dalam literatur dari Uni Soviet pernah disebutkan tentang nagai jantan yang sangat besar yang beratnya bisa mencapai 32 kg. Namun, dalam buku Mammals of the Soviet Union, hal ini dianggap tidak masuk akal.[13][14][15]

Rata-rata ukuran tubuh nagai jantan lebih besar dari betinanya dengan rincian 10–15% lebih panjang dan 30–40% lebih berat. Beberapa sumber menuliskan bahwa nagai yang mendiami kawasan Eurasia memiliki ukuran lebih besar dibandingkan dengan nagai dari Amerika Utara dengan bobot tubuh dapat menyentuh angka 20 kg. Akan tetapi, bisa jadi hal ini hanya berlaku pada wilayah tertentu seperti Siberia sebab informasi mengenai nagai dari Fennoskandia menunjukkan bahwa rata-rata nagai di sana memiliki ukuran yang sama dengan nagai yang mendiami Amerika.[14][16][17][18][19] Sebagai keluarga Mustelidae darat yang terbesar; ukuran mereka hanya tertandingi oleh kerabatnya yang hidup di laut, yaitu berang-berang laut, berang-berang raksasa yang mendiami Lembah Amazon, serta berang-berang tak bercakar Afrika yang semi-akuatik. Sementara teledu madu kadang bisa seberat nagai, khususnya saat musim gugur tiba, ketika berat badan mereka cenderung bertambah.

Nagai memiliki bulu yang tebal, hitam, serta mempunyai minyak yang sangat hidrofobik (tahan terhadap air), membuatnya tak mudah membeku. Karena karakter itu, bulu mereka menjadi populer di kalangan pemburu dan penjebak untuk dijadikan lapisan jaket dan parka saat menghadapi dinginnya cuaca Arktik. Di bagian wajah nagai pada beberapa individu terdapat corak yang unik berwarna silver muda dan juga ada garis yang samar berwarna kekuningan yang membentang menyilang dari bahu nagai hingga sepanjang sisi tubuh, melintasi bagian belakang tepat di atas ekornya dengan rincian panjang 25-35 cm. Beberapa individu nagai juga mempunyai bercak putih yang sangat jelas pada tenggorokan atau dada mereka.[7]

Seperti halnya banyak anggota keluarga Mustelidae lainnya, nagai punya kelenjar anal (kelenjar bau pada area dubur) yang sangat kuat, berfungsi sebagai tanda wilayah serta sebagai sinyal seksual atau daya tarik bagi pasangan saat masa kawin. Aroma tajam yang dihasilkan itu membuat nagai mendapat julukan "beruang sigung" dan "kucing menjijikan". Penelitian terhadap sekresi dari kelenjar anal enam individu mengungkapkan kompleksitas dan variasi dalam kandungannya. Secara keseluruhan, ditemukan 123 senyawa. Setiap individu memiliki jumlah senyawa yang berbeda, berkisar antara 45 hingga 71. Dari semua sampel yang dieksplorasi dan diekstraksi, hanya enam senyawa yang teridentifikasi, yaitu asam 3-metilbutanoat, asam 2-metilnutanoat, asam fenilasetat, alfa-tikoferol, kolesterol, dan satu senyawa yang mungkin adalah asam 2-metikaldonat. Sementara itu, senyawa thietan dan ditiolan, yang punya aroma menyengat yang terdapat dalam kelenjar anal beberapa jenis Mustelinae seperti feret, mink, cerpelai, dan ermin (Mustela spp.) juga zorila (Ictonyx spp.) tak teramati pada nagai. Susunan kelenjar anal pada nagai sendiri menunjukkan kemiripan dengan dua spesies Mustelinae dari genus Martes yaitu amunin batu dan amunin tusam.[20]

Layaknya hewan lainnya dari keluarga mustelidae, nagai punya geraham atas yang unik. Gigi ini dapat diputar sampai sudut 90 derajat ke arah dalam mulut. Kemampuan tersebut sangat berguna bagi nagai saat mereka mencabik atau mengoyak daging buruan maupun bangkai yang membeku dan mengeras.[21][22]

Dibandingkan dengan mamalia karnivora lainnya, nagai ternyata memiliki kekuatan tekan (daya tahan) tulang trabekular (trabecula) terkuat per satuan volume di kondilus mandibula (Condyloid process), mencapai 940,8 Newton. Setelah nagai, citah menyusul dengan angka 784,4 Newton, kemudian fenaluk (Fossa fosana) mencatatkan 714,4 Newton, berlanjut ke teledu madu (Mellivora capensis) sebesar 710,8 Newton, dan terakhir kinkajou (Potos flavus) dengan 693,2 Newton.[23]

Agihan dan habitat

[sunting | sunting sumber]
Seekor nagai di atas bukit berbatu
Jejak kaki nagai di Gn. Forbes

Umumnya nagai tinggal di kawasan terpencil di arktik, hutan boreal, serta wilayah pegunungan alpin di bagian Utara Kanada, Alaska, Siberia, dan Fennoskandia; mereka juga termasuk hewan endemik Rusia Eropa, serta menghuni kawasan negara-negara Baltik, dan wilayah Rusia Timur Jauh, termasuk timur laut Tiongkok dan Mongolia.[24][25][26][27]

Fragmen maksila nagai dari zaman Pleistosen akhir ditemukan di situs Kaniv, Ukraina membuktikan bahwa mereka pernah mendiami daerah tersebut. Saat ini, mereka telah punah di sana, dan tidak jelas apakah pada masa lalu populasi mereka stabil atau hanya muncul untuk sementara waktu.[28]

Di pengujung Juli 2022, muncul sebuah foto yang mengklaim penampakan nagai di Latvia (meskipun keasliannya masih diperdebatkan karena kualitasnya kurang jernih); konon, pada abad ke-16 dan ke-17 populasi mereka cukup banyak, tapi kini, nagai tidak lagi mendiami daerah tersebut.[29]

Sebagian besar spesies Dunia Baru ditemukan di Kanada dan Alaska.[30] Namun, mereka juga pernah dicatat keberadaannya di Colorado,[31] wilayah barat daya Amerika Serikat seperti Arizona dan New Mexico, Midwest meliputi Indiana, Nebraska, Dakota Utara dan Selatan, Ohio, Minnesota, serta Wisconsin, New England termasuk Maine, New Hampshire, Vermont, dan Massachusetts, serta di New York[32] dan Pennsylvania..[33]

Di Sierra Nevada (AS) pada tahun 1995, ketika musim semi datang, nagai muncul di dekat Danau Winnemucca. Setahun kemudian, tepatnya di tahun 1996, makhluk ini juga teramati di Danau Toe Jam yang terletak di utara perbatasan Yosemite. Pada tahun 2008 dan 2009, mereka berhasil diabadikan dalam foto di area sekitar Danau Tahoe.[34][35][36][37] Menurut laporan yang diterbitkan oleh U. S Fish and Wildlife Service pada tahun 2014, nagai dapat dijumpai di North Cascades, Washington, serta di area pegunungan Rocky Utara yang meliputi Idaho, Montana, Oregon (Pegunungan Wallowa), dan Wyoming. Beberapa nagai juga diketahui telah bergerak kembali ke habitat asal mereka di Pegunungan Sierra Nevada, California, dan Pegunungan Rocky Selatan, Colorado, namun belum ada laporan mengenai populasi yang menetap dan berkembang biak di sana.[38] Pada tahun 2022, Taman dan Margasatwa Colorado mempertimbangkan rencana untuk mengintroduksi nagai ke negara bagian tersebut.[39]

Nagai juga ada di Utah tetapi sangat sulit untuk ditemukan, dengan hanya enam pengamatan yang terkonfirmasi sejak pengamatan pertama yang tercatat pada tahun 1979. Dari enam pengamatan yang tercatat, tiga di antaranya telah direkam dalam bentuk video.[40] Pada akhirnya, seekor nagai jantan berhasil ditangkap dan diberi tanda pada tahun 2022 sebelum dilepaskan lagi guna penelitian lebih lanjut tentang daya jelajahnya.[41][42]

Pada bulan Agustus 2020, Jawatan Taman Nasional (National Park Service) menginformasikan bahwa nagai kembali muncul untuk pertama kalinya di Gunung Rainier, Washington (negara bagian) setelah absen lebih dari seabad lamanya. Nagai yang terlihat itu berjenis kelamin betina dan sedang merawat dua anaknya.[43]

Pada tahun 2004, seorang pakar hewan liar dari Departemen Sumber Daya Alam Michigan memotret seekor nagai di Ubly, Michigan setelah sekian lama tak muncul dari awal abad ke-19.[44] Kemudian, nagai yang telah dipotret pada tahun 2004 tersebut ditemukan mati di Minden City Game Area yang terletak di Sanilac County, Michigan di tahun 2010.[45]

Perilaku dan ekologi

[sunting | sunting sumber]
Video seekor nagai di Kebun Binatang Korkeasaari di Helsinki

Mangsa dan makanan

[sunting | sunting sumber]
Nagai dengan mangsanya Finlandia

Nagai merupakan hewan pebangkai.[46] Artinya, bangkai adalah menu utama mereka, khususnya saat musim dingin dan pada awal musim semi. Mereka dapat mencari bangkai secara mandiri, mengonsumsi sisa-sisa bangkai dari predator lain (biasanya dari serigala), atau bahkan merampasnya dari pesaing lain. Mereka kerap membuntuti serigala dan kucing-kutub (lyinx) untuk mengais-ngais sisa makanan kedua hewan tersebut. Mereka terlihat rakus saat memakan makanannya entah itu mangsa hidup maupun yang sudah menjadi bangkai. Karena sifat itu, maka lahirlah julukan "glutton" untuk mereka. Istilah ini dijadikan juga nama ilmiah hewan in. Akan tetapi, gaya makan yang rakus itu diyakini sebagai cara adaptasi nagai terhadap kelangkaan makanan, khususnya saat musim dingin.[47]

Mereka juga termasuk hewan yang kuat dan cakap. Mangsa utamanya terdiri dari mamalia yang berukuran kecil hingga berukuran sedang. Kendatipun begitu, mereka juga dapat membunuh mangsa yang jauh lebih besar seperti rusa dewasa. Mangsa-mangsa nagai diantaranya ialah; landak, bajing, cipmunk (bajing belang), biwara, marmot, mole (tikus tanah), gofer (tikus pipi-kantong), kelinci, vole (tikus-padang), tikus (mice), tikus (rat), celurut, leming, karibu (rusa kutub), rusa roe, rusa ekor putih, rusa bagal, domba, kambing, cattle (sapi?), bison, moose (rusa besar),[48] dan elk.[49] Predator-predator yang berukuran lebih kecil dari mereka kadang dijadikan mangsa pula, di antaranya; amunin, mink, rubah, lynx eurasia,[50] cerpelai,[50] koyote dan anak serigala. Mereka juga tercatat pernah membunuh lynx kanada di Yukon.[51] Nagai juga kerap memburu mangsa hidup yang terbilang mudah tuk ditaklukkan atau ditangkap. Mangsa-mangsa itu ialah; hewan yang terkena perangkap, mamalia yang baru dilahirkan, dan rusa (termasuk elk dan moose dewasa) saat hewan-hewan tersebut berada dalam kondisi lemah akibat musim dingin atau tidak dapat bergerak karena tebalnya salju. Mereka juga punya suplemen makanan. suplemen-suplemen itu terdiri dari; telur burung (khususnya soang), akar-akaran, biji-bijian, larva-larva serangga, dan beri-berian. Meski tergolong hewan karnivor, nagai dewasa bukanlah ancaman nyata bagi elang emas. Kendatipun demikian, mereka pernah teramati memangsa anak elang emas yang berada dalam sarang di Taman Nasional dan Cagar Alam Denali.[52] Tercatat pula di Swedia Utara, nagai pernah membunuh seekor elang emas yang sedang mengerami telurnya. [53]

Nagai yang mendiami Dunia Lama (khususnya, Fennoskandia) berburu lebih aktif daripada kerabat mereka yang tinggal di Amerika Utara.[54] Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kurangnya predator pesaing di Eurasia yang memungkinkan nagai Eurasia berburu secara mandiri daripada menunggu hasil buruan hewan lain lalu mencoba merampasnya. Mereka sering memakan sisa-sisa bangkai buruan serigala yang membuat keterkaitan populasi sehingga naik turunnya populasi serigala dapat mempengaruhi populasi nagai juga.[55] Kadang-kadang mereka juga memakan materiel tumbuh-tumbuhan.[30]

Nagai sering menyimpan makanan di waktu-waktu ketika pasokan melimpah. Kebiasaan ini sangat penting bagi betina nagai yang sedang menyusui di musim dingin dan awal musim semi, ketika makanan mulai sulit ditemukan.[56]

Perkembangbiakan

[sunting | sunting sumber]

Nagai merupakan hewan ovulator terinduksi (hewan) induced ovulator (Artinya betina nagai baru akan melepaskan sel telur apabila ada rangsangan tertentu, biasanya setelah kawin. Tak seperti manusia yang ovulasinya terjadi secara rutin).[57] Umumnya nagai jantan nagai yang dominan punya pasangan seumur hidup lebih dari satu, yakni dua atau tiga. Nagai jantan dominan ini akan mengunjungi betina-betinanya secara berkala. Sementara itu, pejantan lainnya yang kalah dalam persaingan mencari pasangan terpaksa harus hidup sendirian tanpa betina.[58] Musim kawin nagai terjadi pada musim panas, tetapi penempelan embrio (blastokista) di uterus tertunda hingga awal musim dingin, sehingga perkembangan janin juga tertunda. Nagai betina sering kali tidak akan menghasilkan anak jika terjadi kelangkaan makanan. Masa gestasi mereka berkisar 30-50 hari, dan umumnya mereka melahirkan dua atau tiga ekor anak (disebut "kit") saat musim semi. Anakan nagai tumbuh dengan cepat, ukuran tubuh mereka akan sama dengan ukuran individu dewasa dalam waktu satu tahun saja. Umur rata-rata nagai yang berada di penangkaran berkisar 15 hingga 17 tahun, sedangkan umur rata-rata nagai yang hidup bebas di alam liar lebih pendek, yakni hanya 8 hingga 10 tahun saja.[59]:676 Pejantan nagai akan mengunjungi anak-anaknya hingga para nagai betina berhenti menyapih mereka pada usia 10 minggu. Usai berumur sekitar 6 bulan, anakan nagai tersebut akan berjalan bersama-sama ayahnya (nagai pejantan) untuk sementara waktu.[58]

Interaksi antarpesies

[sunting | sunting sumber]

Predator besar seperti serigala, beruang hitam amerika, beruang cokelat, dan puma dapat memangsa individu nagai yang sudah dewasa, sementara predator yang lebih kecil seperti elang emas hanya mampu membunuh individu nagai yang masih muda dan kurang berpengalaman.[60] Serigala adalah ancaman utama bagi nagai di alam liar. Diduga kuat kehadiran serigala adalah pemicu kepergian nagai dari wilayahnya.[61] Meski nagai mempunyai tubuh yang relatif kecil, tapi mereka dibekali rahang yang kuat, cakar yang tajam dan kulit yang tebal[62] membuatnya sangat kuat tak sepadan ukuran tubuhnya sama kebanyakan Mustelidae lainnya. Mereka bahkan mampu menghadapi pemangsa yang bobotnya jauh lebih besar seperti beruang serta predator yang berkawanan seperti serigala.[63] Namun, musuh utama mereka yang paling berbahaya sampai saat ini adalah serigala abu-abu. Banyak kematian nagai di Amerika Utara dan Eurasia disebabkan oleh serigala tersebut.[64][65][66][67] Di Amerika Utara, predator lainnya yang lebih jarang menyerang nagai adalah puma.[68] Ada pula laporan mengenai upaya seekor nagai untuk mencuri mangsa dari seekor beruang hitam amerika, yang berakhir tragis bagi nagai tersebut.[69] Terdapat sejumlah laporan mengenai beruang cokelat yang menyerang dan membunuh nagai. Meskipun pada beberapa lokasi seperti Taman Nasional Denali beruang tersebut dapat diusir oleh nagai, tampaknya nagai berusaha untuk menjauh dari pertemuan dengan beruang grizzly, sama halnya dengan mereka menghindari area yang dimasuki oleh serigala yang mulai memburu mereka.[70][71]

Urin sebagai penanda wilayah

[sunting | sunting sumber]

Nagai memakai urin dari tubuhnya untuk menandai wilayahnya. Analisis hedspeis (Headspace analysis) dari gas yang dihasilkan oleh penguapan urin nagai berhasil menemukan 19 tipe senyawa kimia yang diduga berfungsi sebagai penanda bau (semiokimia). Senyawa utama yang teridentifikasi terdiri dari kelompok keton seperti 2-heptanon, 4-heptanon, dan 4-nonanon, serta kelompok monoterpen seperti alfa-pinen, beta-pinen, limonena, linalool, dan geraniol. Pada mamalia lainnya, pelepasan monoterpen melalui urin jarang terjadi. Diduga, monoterpen tersebut berasal dari jarum pohon pinus dan tanaman serupa yang terdapat dalam kotoran nagai.[72]

Catatan

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "beruang » beruang sigung". KBBI. Diakses tanggal 16 Juli 2025.
  2. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama iucn status 11 November 2021
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama iucn
  4. ^ Koepfli, Klaus-Peter; Deere, KA; Slater, GJ; Begg, C; Begg, K; Grassman, L; Lucherini, M; Veron, G; Wayne, RK (February 2008). "Multigene phylogeny of the Mustelidae: Resolving relationships, tempo and biogeographic history of a mammalian adaptive radiation". BMC Biology. 6: 10. doi:10.1186/1741-7007-6-10. PMC 2276185. PMID 18275614.
  5. ^ a b Tomasik, Eric & Cook, Joseph A. (2005). "Mitochondrial phylogeography and conservation genetics of wolverine (gulo gulo) of Northwestern North America". Journal of Mammalogy. 86 (2): 386–396. CiteSeerX 10.1.1.385.2735. doi:10.1644/BER-121.1. S2CID 14887344.
  6. ^ Southern Tutchone Noun Dictionary, Volumes I–III (PDF) (dalam bahasa Inggris) (Edisi First draft). Yukon Native Language Centre. 22 Februari 2002. hlm. 340. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 30 Juni 2025. Diakses tanggal 30 Juni 2025.
  7. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama lcie-coe-ne-115
  8. ^ "Gulo gulo" (PDF). Mammalian Species. The American Society of Mammalogists. 1995. doi:10.1644/0.499.1. S2CID 253916056. Diakses tanggal 16 August 2021.
  9. ^ Burton, Maurice; Burton, Robert (1970). The international wildlife encyclopedia. Marshall Cavendish. hlm. 2959–. ISBN 978-0-7614-7266-7. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 31 December 2013. Diakses tanggal 16 September 2011.
  10. ^ "The Northern Wolverine Project" (PDF). Env.gov.bc.ca. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 20 August 2021. Diakses tanggal 20 August 2021.
  11. ^ "Gulo gulo — USDA Forest Service". Diakses tanggal 20 August 2021.
  12. ^ Zigouris, J.; Schaefer, J.A.; Fortin, C.; Kyle, C.J. (2013). "Phylogeography and post-glacial recolonization in wolverines (Gulo gulo) from across their circumpolar distribution". PLOS ONE. 8 (12): e83837. Bibcode:2013PLoSO...883837Z. doi:10.1371/journal.pone.0083837. PMC 3875487. PMID 24386287.
  13. ^ "Mammals of the Soviet Union". 1988. Diakses tanggal 16 September 2021.
  14. ^ a b Holbrow, W. C. (1976). The biology, mythology, distribution, and management of the wolverine (Gulo gulo) in western Canada. The University of Manitoba (Masters Thesis).
  15. ^ Krott, P. (1959). Demon of the North. A.A. Knopf, New York. 260pp. (Translated from German).
  16. ^ Weedle, F. (1968). The wolverine: the problems of a wilderness outcast. Defenders of Wildlife News 43: 156–168.
  17. ^ Pulliainen, E. (1968). Breeding biology of the wolverine (Gulo gulo L.) in Finland. In Annales Zoologici Fennici (Vol. 5, No. 4, pp. 338–344). Finnish Zoological and Botanical Publishing Board.
  18. ^ Järvenpää, J., & Norberg, H. (2011). Carnivore Nature Guide. European Agricultural Fund for Rural Development.
  19. ^ Wiig, Ø. (1989). Craniometric variation in Norwegian wolverines Gulo gulo L. Zoological Journal of the Linnean Society, 95(3), 177–204.
  20. ^ Wood, William F.; Terwilliger, Miranda N.; Copeland, Jeffrey P. (2005). "Volatile compounds from anal glands of the wolverine, Gulo gulo". J. Chemical Ecology. 31 (9): 2111–2117. Bibcode:2005JCEco..31.2111W. doi:10.1007/s10886-005-6080-9. PMID 16132215. S2CID 6072649.
  21. ^ Pratt, Philip. "Dentition of the Wolverine". The Wolverine Foundation, Inc. Diarsipkan dari asli tanggal 27 May 2008. Diakses tanggal 1 July 2007.
  22. ^ Taylor, Ken (1994). "Wolverine". Wildlife Notebook Series. Alaska Department of Fish & Game. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 6 December 2006. Diakses tanggal 21 January 2007.
  23. ^ Wysocki, M. A.; Tseng, Z. J. (2018). "Allometry predicts trabecular bone structural properties in the carnivoran jaw joint". PLOS ONE (dalam bahasa Inggris). 13 (8): e0202824. Bibcode:2018PLoSO..1302824W. doi:10.1371/journal.pone.0202824. ISSN 1932-6203. PMC 6108490. PMID 30142221.
  24. ^ "Wolverine | Size, Habitat, & Facts | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). 2024-05-10. Diakses tanggal 2024-05-12.
  25. ^ "The Wolverine Foundation | Wolverine Distribution". The Wolverine Foundation (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2024-05-12.
  26. ^ LIU Xu, MA Ming, XU Fujun, XIONG Jiawu, Zhu Shibing, CUI Shaopeng, JIANG Zhigang, ZHANG Tong, GUO Hong, ERBOLAT Tuoliuhan. A preliminary study of wolverine in Altay, Xinjiang[J]. ACTA THERIOLOGICA SINICA, 2018, 38(5): 519–524.
  27. ^ "Wolverine, facts and information". National Geographic (dalam bahasa Inggris). 2023-12-29. Diakses tanggal 2024-05-12.
  28. ^ Marciszak, Adrian; Kovalchuk, Oleksandr (July 2011). "The wolverine Gulo gulo Linnaeus, 1758 from the Late Pleistocene site at Kaniv: a short review of the history of the species in the Ukraine". researchgate.net. Diakses tanggal October 5, 2021.
  29. ^ "Mednieki Matīšu pagastā sastapušies ar neparastu, iepriekš neredzētu dzīvnieku". Jauns.lv. 25 July 2022. Diakses tanggal 25 Jul 2022.
  30. ^ a b Rickert, Eve (28 June 2007). "The perils of secrecy". High Country News. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 28 September 2007.
  31. ^ Wilson, Spencer (2023-08-24). "Wolverines could be next up for reintroduction in Colorado". CBS News (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2023-08-25.
  32. ^ "Extirpated and Rare Species of New York State" (PDF). Esf.edu. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 8 February 2022. Diakses tanggal 2022-03-04.
  33. ^ "Wolverine – Gulo gulo | Wildlife Journal Junior". Nhpbs.org. Diakses tanggal 2022-02-28.
  34. ^ Knudson, Tom (5 April 2008). "Sighting prompts California to expand search for elusive wolverine". Sacramento Bee. Diarsipkan dari asli tanggal 18 July 2008.
  35. ^ Griffith, Martin (22 March 2009). "A year later, wolverine spotted again in Sierra". San Francisco Chronicle. Diarsipkan dari asli tanggal 26 April 2009.
  36. ^ Wolverine Sighting on SPI Land near Truckee Diarsipkan 6 February 2011 di Wayback Machine.. yubanet.com. 18 March 2009
  37. ^ "Scientists capture rare images of wolverine in Sierra Nevada | U.S. News | US News". Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 13 September 2017. Diakses tanggal 12 July 2017.
  38. ^ "Endangered Species – Mountain Prairie Region – WOLVERINE". U.S. Fish & Wildlife Service. August 25, 2014. Diarsipkan dari asli tanggal July 6, 2017.
  39. ^ Blevins, Jason (7 March 2022). "Colorado Parks and Wildlife is dusting off a plan to reintroduce wolverines". The Colorado Sun. Diakses tanggal 21 March 2022.
  40. ^ Williams, Carter; July 2, KSL com | Updated-; July 1, 2021 at 11:04 a m | Posted-; P.m, 2021 at 6:07. "Rare wolverine sighting in Layton may be same animal spotted in May". www.ksl.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-05. Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
  41. ^ Williams, Carter. "'A once-in-a-lifetime experience' Utah biologists catch wolverine 43 years after 1st sighting" (dalam bahasa Inggris). www.ksl.com. Diakses tanggal 2022-03-14.
  42. ^ Madani, Doha (15 March 2022). "Rare wolverine captured in Utah is 'once-in-a-lifetime' find for researchers". NBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-03-19.
  43. ^ "Wolverines Return to Mount Rainier National Park After More Than 100 Years". nps.gov. National Park Service. 20 August 2020. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 24 August 2020. Diakses tanggal 25 August 2020.
  44. ^ Runk, David (25 February 2004). "First Michigan wolverine spotted in 200 years". NBC News. Associated Press. Diarsipkan dari asli tanggal 1 February 2016. Diakses tanggal 2023-02-07.
  45. ^ Mattson, Kyle (18 January 2016). "No, Michigan's first wolverine in 200 years was not just spotted". mlive (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 1 July 2018. Diakses tanggal 2023-02-07.
  46. ^ Van Dijk, J., Gustavsen, L., Mysterud, A., May, R., Flagstad, Ø., Brøseth, H., ... and Landa, A. (2008). "Diet shift of a facultative scavenger, the wolverine, following recolonization of wolves". Journal of Animal Ecology. 77 (6): 1183–1190. Bibcode:2008JAnEc..77.1183V. doi:10.1111/j.1365-2656.2008.01445.x. PMID 18657209. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  47. ^ Wolverine Gulo gulo Diarsipkan 4 June 2012 di Wayback Machine., eNature.com
  48. ^ Scrafford, Matthew A.; Boyce, Mark S. (2018). "Temporal patterns of wolverine (Gulo gulo luscus) foraging in the boreal forest". Journal of Mammalogy. 99 (3): 693–701. doi:10.1093/jmammal/gyy030.
  49. ^ Bret Weinstein; Liz Ballenger; Matthew Sygo (1999). "Gulo gulo". Animal Diversity Web. University of Michigan Museum of Zoology. Diarsipkan dari asli tanggal 15 October 2013. Diakses tanggal 2023-02-07.
  50. ^ a b Heptner, V.G. and Sludskii, A.A. (1992). Humans are apparently exempt. Mammals of the Soviet Union. Volume II Part 2 Carnivora: Hyenas and Cats. New Delhi: Amerind Publishing, p. 625
  51. ^ Rockwood, Larry L (2015). Introduction to Population Ecology. Wiley. hlm. 273–. ISBN 978-1-118-94755-5. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 5 May 2016.
  52. ^ Petersen, M. R., D. N. Weir, and M. H. Dick. 1991. Birds of the Kilbuck and Ahklun Mountain Region, Alaska. U.S. Department of the Interior, Fish & Wildlife Service, North American Fauna 76, Washington, D.C.
  53. ^ Bjärvall, A. and R. Franzén. 1986. Wolverine killed Golden Eagle. Fauna Och Flora 81:205-206.
  54. ^ "World Wildlife Fund–Sweden: 1st International Symposium on Wolverine Research and Management" (PDF). Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 20 June 2007. Diakses tanggal 4 March 2022.
  55. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama gr
  56. ^ "Climate change could melt wolverines' snowy refrigerators". Live Science. 13 July 2012. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 29 July 2015. Diakses tanggal 22 October 2015.
  57. ^ Mead, Rodney A.; Bowles, Mark; Starypan, Greg; Jones, Mike (1993-01-01). "Evidence for pseudopregnancy and induced ovulation in captive wolverines (Gulo gulo)". Zoo Biology (dalam bahasa Inggris). 12 (4): 353–358. doi:10.1002/zoo.1430120405. ISSN 1098-2361.
  58. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Raloff
  59. ^ Copeland, Jeffrey P.; Whitman, Jackson S. (2003). "Wolverine (Gulo gulo)". Dalam Feldhamer, George A.; Thompson, Bruce C.; Chapman, Joseph A. (ed.). Wild Mammals of North America: Biology, Management, and Conservation. Johns Hopkins University Press. hlm. 672–681. ISBN 978-0-8018-7416-1.
  60. ^ Hornocker, M.G., Messick, J.P. & Melquist, W.E. 1981. "The wolverine in northwestern Montana". Canadian Journal of Zoology, 59: 1286–1301.
  61. ^ "Gulo gulo – The American Society of Mammalogists" (PDF). smith.edu. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 17 June 2012. Diakses tanggal 23 September 2011.
  62. ^ "World Biomes: Wolverine". Blueplanetbiomes.org. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 23 September 2010. Diakses tanggal 4 October 2010.
  63. ^ "Wolverine – Montana Fish, Wildlife & Parks". Montana Outdoors. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 28 September 2013.
  64. ^ Burkholder, B. L. (1962). "Observations concerning wolverine". Journal of Mammalogy. 43 (2): 263–264. doi:10.2307/1377101. JSTOR 1377101.
  65. ^ Boles, B. K. (1977). Predation by wolves on wolverines. Canadian Field-Naturalist, 91(1), 68–69.
  66. ^ Palomares, F.; Caro, T. M. (1999). "Interspecific killing among mammalian carnivores" (PDF). The American Naturalist. 153 (5): 492–508. Bibcode:1999ANat..153..492P. doi:10.1086/303189. hdl:10261/51387. PMID 29578790. S2CID 4343007.
  67. ^ White, K. S., Golden, H. N., Hundertmark, K. J., & Lee, G. R. (2002). Predation by Wolves, Canis lupus, on Wolverines, Gulo gulo, and an American Marten, Martes americana, in Alaska. Canadian Field-Naturalist, 116(1), 132–134.
  68. ^ White River National Forest (N.F.), Land and Resource Management Plan: Environmental Impact Statement. 2002. hlm. 36.
  69. ^ "When Predators Attack (Each Other): Researchers Document First-known Killing of a Wolverine by a Black Bear in Yellowstone" (Press release). Science Daily. 6 May 2003. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 20 February 2007. Diakses tanggal 16 January 2007.
  70. ^ Krebs, John; Lofroth, Eric; Copeland, Jeffrey; Banci, Vivian; Cooley, Dorothy; Golden, Howard; Magoun, Audrey; Mulders, Robert; Shults, Brad (2004). "Synthesis of Survival Rates and Causes of Mortality in North American Wolverines". Journal of Wildlife Management. 68 (3): 493–502. doi:10.2193/0022-541X(2004)068[0493:SOSRAC]2.0.CO;2. JSTOR 3803381. S2CID 85682054.
  71. ^ Murie, A. (2012). The grizzlies of Mount McKinley. University of Washington Press.
  72. ^ Wood, William F.; Copeland, Jeffrey P.; Yates, Richard E.; Horsey, Iman K.; McGreevy, Lynne R. (2009). "Potential semiochemicals in urine from free ranging wolverines (Gulo gulo Pallas, 1780)". Biochemical Systematics and Ecology. 37 (5): 574–578. Bibcode:2009BioSE..37..574W. doi:10.1016/j.bse.2009.09.007.
Pengidentifikasi takson
Gulo gulo
  • Wikidata: Q14334
  • Wikispecies: Gulo gulo
  • ADW: Gulo
  • BOLD: 12534
  • EoL: 328585
  • EPPO: GULOGU
  • EUNIS: 1418
  • Fauna Europaea: 305303
  • Fauna Europaea (new): a9f57cbd-bad8-4d56-9206-1dfe37288646
  • FEIS: gugu
  • Fossilworks: 46742
  • GBIF: 5219073
  • iNaturalist: 41852
  • IRMNG: 11034499
  • ITIS: 180551
  • IUCN: 9561
  • MSW: 14001166
  • NBN: NHMSYS0000376737
  • NCBI: 48420
  • SeaLifeBase: 69197
  • TSA: 7792
  • WoRMS: 1460001
  • Xeno-canto: Gulo-gulo
Mustela gulo
  • Wikidata: Q122171595
  • GBIF: 7527474
  • ZooBank: 26AEBF4A-FCB4-40F3-A27E-85B0C04340CA
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beruang_sigung&oldid=27731511"
Kategori:
  • Spesies berisiko rendah
  • Animals described in 1758
  • Arctic land animals
  • Mamalia Arktik
  • Holarctic fauna
  • Mamalia Asia
  • Mamalia Kanada
  • Mamalia Eropa
  • Mamalia Amerika Serikat
  • Megafauna Eurasia
  • Megafauna Amerika Utara
  • Megafauna Asia Utara
  • Mustelinae
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan kesalahan referensi
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: URL pengarsipan
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • CS1 sumber berbahasa American English (en-us)
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list
  • Articles with hatnote templates targeting a nonexistent page
  • Articles with redirect hatnotes needing review
  • Artikel dengan format mikro 'spesies'
  • Semua regnum animalia
  • Semua filum chordata
  • Semua kelas mammalia
  • Taxonbar dengan kombinasi asli ditambahkan secara otomatis
  • Taxonbar dengan 20–24 ID takson

Best Rank
More Recommended Articles