More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Bulang taji - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bulang taji - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bulang taji

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan. (September 2025)
Bulang Taji dari puak Pubian Telu Suku (Lampung Pepadun)

Bulang Taji merupakan salah satu aksesori perhiasan tradisional dalam pakaian adat Lampung, khususnya pada busana pengantin adat Pepadun. Aksesori ini berfungsi sebagai hiasan pada Siger Pepadun, mahkota tradisional yang dikenakan mempelai wanita. Siger tersebut biasanya dibuat dari logam emas, kuningan, perak, atau tembaga yang disepuh dengan warna emas sehingga tampak berkilau. Pada bagian mahkota, selain dihiasi dengan bunga cempaka dan seraja bulan, Bulang Taji juga menjadi elemen penting yang memperindah tampilan pengantin. Keberadaan Bulang Taji termasuk dalam dua puluh kosakata aksesori pakaian adat Lampung Pepadun yang masing-masing memiliki makna filosofis mendalam [1]

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Secara etimologis, kata bulang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki beberapa arti. Istilah ini dapat merujuk pada kain yang dililitkan di kepala, perhiasan dari emas yang dipakai pengantin pada bagian kepala, atau tali pengikat taji, yakni alat tajam yang dipasang di kaki ayam sabungan. Sementara itu, kata taji mengacu pada senjata runcing yang ditempelkan pada ayam aduan untuk memperkuat serangan. Dengan demikian, istilah Bulang Taji dalam konteks budaya Lampung dapat dipahami sebagai perhiasan yang menyerupai atau melambangkan ketajaman dan kekuatan sebagaimana taji ayam sabung.

Fungsi dan Penggunaan

[sunting | sunting sumber]

Dalam adat Pepadun, Bulang Taji berfungsi lebih dari sekadar hiasan. Sebagai bagian dari perlengkapan Siger, perhiasan ini memberikan kesan anggun dan megah pada pengantin wanita, sekaligus menunjukkan status sosial keluarga. Pakaian adat Pepadun dikenal sarat dengan makna simbolis, dan setiap aksesori yang dikenakan memiliki fungsi tertentu. Bulang Taji, dalam hal ini, menjadi simbol penting yang menegaskan nilai kepemimpinan, kekuatan, dan keteguhan hati. Oleh karena itu, pemakaiannya tidak hanya terkait aspek estetis, tetapi juga mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat Lampung.

Makna Simbolis

[sunting | sunting sumber]

Bulang Taji memiliki makna yang erat dengan nilai keberanian, ketegasan, serta ketangguhan dalam menghadapi tantangan hidup. Dalam budaya Pepadun, simbol ini juga berkaitan dengan sistem kepemimpinan adat yang dikenal melalui prosesi cakak pepadun, yaitu pelantikan seorang Penyimbang sebagai keturunan raja Lampung [2] . Nama taji yang diambil dari senjata ayam sabungan menggambarkan ketajaman berpikir dan keberanian dalam mengambil keputusan. Dengan demikian, Bulang Taji tidak hanya mempercantik pengantin, tetapi juga menyampaikan pesan filosofis tentang kepemimpinan dan tanggung jawab dalam menjalani kehidupan berumah tangga.

Identitas Budaya

[sunting | sunting sumber]

Selain fungsi estetis dan simbolis, Bulang Taji turut merepresentasikan identitas budaya masyarakat Lampung. Aksesori ini menjadi penanda bahwa masyarakat Lampung, khususnya dalam adat Pepadun, menjunjung tinggi karakter tegas, berani, serta berpegang teguh pada nilai adat istiadat. Keberadaan Bulang Taji hingga kini menunjukkan bagaimana warisan budaya masih dipertahankan sebagai bagian dari tradisi pernikahan adat. Dengan demikian, perhiasan ini tidak hanya bernilai artistik, tetapi juga memperkuat eksistensi budaya Lampung di tengah perkembangan zaman.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
Artikel ini tidak memiliki konten kategori. Bantulah dengan menambah kategori yang sesuai sehingga artikel ini terkategori dengan artikel lain yang sejenis.
  1. ^ "KAJI AN MAKNA PADA AKSESORI PAKAI AN ADAT LAMPUNG PEPADUN". Sirok Bastra. 6 (2): 139–150. 2018. doi:10.37671/sb.v6i2.137.
  2. ^ Cathrin, Wikandaru, Indah, Bursan, Shely, Reno, Astrid Veranita, Rinaldi (2021). "NILAI-NILAI FILOSOSFIS TRADISI BEGAWI CAKAK PEPADUN LAMPUNG". Patra Widya: Seri Penerbitan Penelitian Sejarah dan Budaya. 22 (2): 97–118. doi:10.52829/pw.321. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bulang_taji&oldid=27875646"
Kategori:
  • Artikel yang tidak memiliki kategori September 2025
  • Aksesori busana
  • Budaya Lampung
Kategori tersembunyi:
  • Artikel tak bertuan sejak September 2025
  • Semua artikel tak bertuan
  • Artikel dengan parameter tanggal yang tidak valid pada templat
  • Semua artikel yang tidak terkategori
  • Galat CS1: tanpa nama
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list

Best Rank
More Recommended Articles