Bulu serti
![]() | Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|

Bulu serti atau bulu serette adalah salah satu aksesoris tradisional yang menjadi bagian dari pakaian adat Lampung. Ikat pinggang ini umumnya terbuat dari kain beludru yang dihiasi bundaran berwarna emas dengan jumlah antara tujuh hingga sembilan buah. Keberadaan bulu serti tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap estetis, melainkan juga memiliki nilai simbolis yang penting dalam struktur budaya masyarakat Lampung.[1]
Pakaian adat Lampung
Pakaian adat Lampung secara umum terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu Pepadun dan Saibatin. Kedua jenis pakaian adat tersebut digunakan dalam upacara adat, pernikahan, maupun acara kebudayaan lainnya. Pada pakaian adat Pepadun, bulu serti menjadi salah satu pelengkap busana yang digunakan baik oleh laki-laki maupun perempuan. Demikian pula pada pakaian adat Saibatin, aksesoris ini tetap dipakai dengan fungsi dan tampilan yang tidak jauh berbeda. Dengan demikian, bulu serti menempati posisi penting sebagai bagian integral dari busana adat Lampung.
Fungsi
Secara fungsional, bulu serti memiliki kegunaan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki, ikat pinggang ini berfungsi untuk mengikat pakaian adat agar tetap rapi. Selain itu, bulu serti juga dapat digunakan sebagai tempat menyelipkan keris atau senjata tradisional lainnya, yang menandakan kesiapan sekaligus simbol kejantanan pemakainya. Sementara itu, pada perempuan, bulu serti biasanya diberi tambahan hiasan berupa bunga kuningan. Hiasan ini menambah keindahan sekaligus menunjukkan keanggunan dalam berpakaian adat.
Makna simbolis
Selain fungsi praktis, bulu serti juga mengandung makna simbolis. Keberadaan bundaran emas pada bulu serti melambangkan status sosial seseorang dalam masyarakat Lampung. Semakin indah dan lengkap hiasan pada bulu serti, semakin tinggi pula kedudukan sosial pemakainya. Dengan demikian, bulu serti tidak hanya dilihat sebagai ikat pinggang, tetapi juga sebagai penanda identitas sosial dan budaya. Nilai simbolis ini menjadikan bulu serti tetap dipertahankan dalam tradisi hingga kini.
Pelestarian
Di tengah perkembangan zaman, penggunaan bulu serti masih dapat dijumpai pada berbagai acara adat dan perayaan budaya di Lampung. Pemerintah daerah dan komunitas budaya turut berupaya melestarikan keberadaan bulu serti sebagai warisan budaya. Upaya tersebut diwujudkan melalui pagelaran seni, festival, maupun pengenalan busana adat kepada generasi muda. Dengan adanya pelestarian ini, bulu serti tidak hanya dipandang sebagai aksesoris, tetapi juga sebagai identitas budaya masyarakat Lampung yang patut dijaga keberlanjutannya.
Referensi
- ^ "Etnomatematika pada Pakaian Adat Lampung". JURNAL E-DuMath. 7 (1): 73. 2021.