Cheng teng
![]() | Artikel ini membutuhkan lebih banyak pranala ke artikel lain untuk meningkatkan kualitasnya. (Juni 2025) |
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan. (Juni 2025) |
Cheng teng (Hanzi: 清汤; Pinyin: qīng tāng) adalah hidangan penutup bercita rasa manis khas Tiongkok Selatan, khususnya dari daerah Guangdong dan suku Teochew. Nama cheng teng berarti "sup jernih" karena kuahnya yang bening. Hidangan ini pada awalnya lebih sering disajikan hangat sebagai tonik kesehatan, namun di Asia Tenggara berkembang menjadi hidangan dingin yang menyegarkan, terutama pada cuaca panas.[1]
Bahan dan cara pembuatan
Hidangan ini biasanya berisi berbagai bahan seperti kelengkeng kering, biji teratai, barley, kacang ginkgo, buah kundur, jujube, leci, dan sagu mutiara.[2] Dalam perkembangannya, beberapa resep modern juga menambahkan agar-agar, cincau, atau rumput laut untuk memberi variasi tekstur.
Penyajian
Selain sebagai hidangan penutup, cheng teng juga dikenal dalam tradisi pengobatan Tionghoa. Beberapa bahan yang digunakan diyakini memiliki manfaat kesehatan, misalnya biji teratai yang dipercaya menenangkan pikiran, barley yang baik untuk pencernaan, serta bunga kekwa (krisan) yang kadang ditambahkan untuk memberikan efek menyejukkan tubuh. Berdasarkan konsep kuliner Tionghoa, cheng teng digolongkan sebagai makanan cooling yang membantu menyeimbangkan yin dan yang dalam tubuh.
Cheng teng memiliki variasi regional. Di Singapura, hidangan ini populer dijual di hawker centre dengan tambahan es serut atau es batu, sering kali menggunakan buah kundur kristal (candied winter melon). Di Malaysia, beberapa versi menambahkan gula melaka untuk memberikan rasa karamel. Di Indonesia, hidangan ini lebih jarang ditemukan dan umumnya hadir di restoran Peranakan atau rumah makan Teochew.
Selain fungsi kuliner, cheng teng juga memiliki peran budaya sebagai makanan keluarga yang kerap disajikan pada musim panas maupun saat perayaan. Di Singapura, hidangan ini dianggap sebagai salah satu heritage food yang mencerminkan perpaduan budaya Tionghoa dan Peranakan.
Lihat juga
Referensi
- ^ "Dingin-dingin Manis, Cheng Teng Kaya Khasiat". detikfood. Diakses tanggal 2025-06-23.
- ^ "Cheng Teng, Dingin Menyejukkan". detikfood. Diakses tanggal 2025-06-23.