More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. DDT - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
DDT - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

DDT

  • Afrikaans
  • العربية
  • Azərbaycanca
  • تۆرکجه
  • Български
  • বাংলা
  • Bosanski
  • Català
  • Čeština
  • Cymraeg
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Gaeilge
  • Galego
  • עברית
  • हिन्दी
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Ido
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • Қазақша
  • 한국어
  • Latina
  • ລາວ
  • Lietuvių
  • Македонски
  • മലയാളം
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Polski
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Sardu
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • සිංහල
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • Soomaaliga
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • தமிழ்
  • ไทย
  • Türkçe
  • Українська
  • اردو
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • Tiếng Việt
  • Winaray
  • 吴语
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
DDT
Chemical structure of DDT
Nama
Nama IUPAC
1,1,1-Trichloro-2,2-bis(4-chlorophenyl)ethane
Penanda
Nomor CAS
  • 50-29-3 YaY
Model 3D (JSmol)
  • Gambar interaktif
3DMet {{{3DMet}}}
ChEBI
  • CHEBI:16130 YaY
ChEMBL
  • ChEMBL416898 N
ChemSpider
  • 2928 YaY
Nomor EC
KEGG
  • D07367 YaY
PubChem CID
  • 3036
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
  • CIW5S16655 YaY
CompTox Dashboard (EPA)
  • DTXSID4020375 Sunting ini di Wikidata
InChI
  • InChI=1S/C14H9Cl5/c15-11-5-1-9(2-6-11)13(14(17,18)19)10-3-7-12(16)8-4-10/h1-8,13H YaY
    Key: YVGGHNCTFXOJCH-UHFFFAOYSA-N YaY
  • InChI=1/C14H9Cl5/c15-11-5-1-9(2-6-11)13(14(17,18)19)10-3-7-12(16)8-4-10/h1-8,13H
    Key: YVGGHNCTFXOJCH-UHFFFAOYAJ
SMILES
  • Clc1ccc(cc1)C(c2ccc(Cl)cc2)C(Cl)(Cl)Cl
Sifat
Rumus kimia
C14H9Cl5
Massa molar 354,48 g·mol−1
Densitas 0.99 g/cm³[1]
Titik lebur 1.085 °C (1.985 °F; 1.358 K)
Titik didih 260 °C (500 °F; 533 K)
Bahaya
Klasifikasi UE (DSD) (usang)
Beracun T Beracun bagi lingkungan N
Frasa-R R25 R40 R48/25 R50/53
Frasa-S (S1/2) S22 S36/37 S45 S60 S61
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC):
LD50 (dosis median)
113 mg/kg (rat)
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
N verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

DDT (singkatan dari diklorodifeniltrikloroetana, Bahasa Inggris: dichlorodiphenyltrichloroethane) adalah senyawa kimia organoklorida berbentuk kristalin yang tidak berwarna, tidak memiliki rasa, dan hampir tidak berbau.[2] Awalnya ia dikembangkan sebagai insektisida dan terkenal akan dampak lingkungannya. DDT pertama kali disintesis oleh ahli kimia Austria Othmar Zeidler di tahun 1874, dan kemampuan DDT sebagai insektisida ditemukan oleh ahli kimia Swiss Paul Hermann Müller di tahun 1939. DDT digunakan pada masa Perang Dunia II untuk membatasi penyebaran penyakit malaria dan Rickettsia yang disebarkan oleh serangga kepada tentara dan masyarakat umum. Müller dianugerahi Penghargaan Nobel Fisiologi atau Kedokteran tahun 1948 atas jasanya tersebut.[3]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Ahli Kimia Swiss Paul Hermann Müller dalam 1948 mendapatkan penghargaan nobel atas penemuan DDT yang ampuh melawan serangga.[4] Penggunaan DDT berkembang pesat setelah perang dunia kedua, tetapi konsekuensi ekologis belum begitu dirasakan.[5] Tahun 1950, ilmuan telah mempelajari bahwa DDT akan tetap bertahan dalam lingkungan dan ditransportasi oleh air menuju area yang lebih jauh dari tempat.[5]

Dampak

[sunting | sunting sumber]

Dampak yang pertama kali dirasakan pada tahun 1950 adalah penurunan populasi burung pelikan, elang tiram, dan elang, burung-burung tersebut merupakan puncak dari jaring-jaring makanan.[5] Setelah diteliti, ternyata DDT dapat menurunkan jumlah kalsium pada cangkang telur.[5] Ketika burung tersebut mengerami telur, telur tersebut pecah karena tidak mampu menahan bobot inang.[5] Sehingga pada tahun 1971, DDT dilarang dari Amerika Serikat.[5]

Penggunaan saat ini

[sunting | sunting sumber]

Hingga saat ini DDT masih digunakan untuk mengendalikan nyamuk yang menyebarkan malaria dan penyakit lainnya, tetapi jumlahnya sudah semakin berkurang dengan adanya alternatif seperti penggunaan kawat nyamuk.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Toxicological Profile: for DDT, DDE, and DDE. Agency for Toxic Substances and Disease Registry, September 2002.
  2. ^ DDT and its derivatives, Environmental Health Criteria monograph No. 009, Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia, 1979, ISBN 92-4-154069-9
  3. ^ NobelPrize.org: The Nobel Prize in Physiology of Medicine 1948, accessed July 26, 2007.
  4. ^ (Inggris) Nobelprize.org. 1979. The nobel prize in physiology or medicine 1948 [terhubung berkala]. http://www.nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/1948/ [29 Mei 2014]
  5. ^ a b c d e f g (Inggris) Reece et al. 2011. Campbell Biology. Ed ke-9. New York: Springer.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=DDT&oldid=26792338"
Kategori:
  • Pestisida
  • Kontroversi lingkungan
  • Insektisida organoklorida
  • Malaria
  • Dampak pestisida terhadap lingkungan
  • Pengganggu endokrin
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Halaman yang menggunakan Chembox dengan parameter tidak dikenali
  • Articles with changed EBI identifier
  • Chembox having DSD data
  • Articles containing unverified chemical infoboxes
  • Chembox image size set

Best Rank
More Recommended Articles