Daster
Daster adalah pakaian terusan longgar yang umumnya dikenakan oleh perempuan sebagai busana rumahan. Pakaian ini biasanya terbuat dari bahan yang ringan dan sejuk seperti katun, rayon, atau batik, sehingga nyaman digunakan untuk beraktivitas di rumah.[1] Daster umumnya memiliki potongan sederhana dengan panjang yang bervariasi dari selutut hingga mata kaki, serta lengan pendek atau tanpa lengan.

Di Indonesia, daster identik dengan pakaian santai yang praktis dan nyaman. Seiring waktu, daster juga berkembang menjadi bagian dari tren mode dan dikenakan oleh berbagai kalangan.[2] Selain sebagai pakaian rumah, daster juga sering digunakan sebagai baju tidur atau pakaian santai saat bepergian ke tempat-tempat terdekat, seperti pasar atau toko. Meskipun sering dikaitkan dengan pakaian sehari-hari yang sederhana, kini banyak desain daster yang lebih modern dan modis, dengan berbagai motif, warna, serta tambahan detail seperti renda atau bordir.
Sejarah
Daster yang dikenal sebagai pakaian rumah bagi perempuan di Indonesia, memiliki sejarah panjang yang berakar dari Amerika Serikat pada abad ke-19. Awalnya dikenal sebagai duster, pakaian ini adalah jubah panjang berbahan ringan dengan potongan longgar, dirancang untuk melindungi pemakainya dari debu dan kotoran. Pada masa itu, para koboi dan pengendara mobil tanpa atap di Amerika Barat mengenakan duster untuk melindungi pakaian mereka dari debu dan cuaca ekstrem.[3]

Seiring waktu, duster mengalami evolusi dalam desain dan fungsi. Pada tahun 1950-an, pakaian ini didesain lebih sederhana dengan panjang selutut dan kancing depan, sehingga cocok digunakan sebagai luaran saat memasak atau membersihkan rumah. Pada abad ke-20, duster mendapatkan popularitas baru, terutama setelah muncul dalam beberapa film terkenal Amerika seperti "The Good, the Bad and the Ugly" (1966) dan "Once Upon a Time in the West" (1968), di mana para pemerannya mengenakan duster sebagai bagian dari kostum mereka.[3] Di Indonesia, daster telah berevolusi dengan berbagai model, mulai dari yang mencapai mata kaki hingga di atas lutut, menjadikannya pilihan populer bagi perempuan dari berbagai usia untuk kenyamanan sehari-hari di rumah.[4]
Referensi
- ^ "5 Alasan Daster Disebut Sebagai Pakaian Terbaik". Tempo. 20 Juni 2023 | 14.49 WIB. Diakses tanggal 2025-03-22.
- ^ Primus, Josephus (2023-02-15). "Asal Mula Daster, Kini Bukan Sekadar Pakaian Lusuh Ibu Rumah Tangga". Kompas. Diakses tanggal 2025-03-22.
- ^ a b Talla, Anita (2024-04-16). "Mengintip Sejarah Daster! Ternyata Dulunya Dipakai Koboi Lho!". RRI. Diakses tanggal 2025-03-22.
- ^ Tobing, Mangaranap (2024-10-31). "Sejarah Baju Daster dan Perkembangannya dalam Budaya Indonesia". RRI. Diakses tanggal 2025-03-22.