More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Dibyo Widodo - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dibyo Widodo - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dibyo Widodo

  • Jawa
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
  • Switch to legacy parser
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dibyo Widodo
Kepala Staf Angkatan Kepolisian ke-13
Masa jabatan
15 Maret 1996 – 28 Juni 1998
PresidenSoeharto
B. J. Habibie
Sebelum
Pendahulu
Banurusman Astrosemitro
Pengganti
Roesmanhadi
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1946-05-26)26 Mei 1946
Purwokerto, Jawa Tengah
Meninggal15 Maret 2012(2012-03-15) (umur 65)
Singapura Singapura
KebangsaanIndonesia
AlmamaterAKABRI (1968)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang Kepolisian Republik Indonesia
Masa dinas1968 - 1998
Pangkat Jenderal Polisi
SatuanBrigade Mobil
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Jenderal Polisi (Purn.) Dr. Drs. Dibyo Widodo (26 Mei 1946 – 15 Maret 2012) adalah perwira tinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Kepolisian (Kapolri) antara 1996 dan 1998. Di masa kepemimpinannya digelar pemekaran Polda di 27 Provinsi, pemilihan umum 1997 dan terjadi kerusuhan Mei 1998 yang berujung pada pengunduran diri Presiden Soeharto dan peralihan kekuasaan kepada wakilnya, B. J. Habibie.

Profil

[sunting | sunting sumber]

Jenderal Dibyo Widodo lahir di Purwokerto dari pasangan Soekardi dan Toerniati Sukardi. Ia merupakan anak pertama. Ia mengenyam bangku pendidikan hingga SMA pada tahun 1965 dan melanjutkan ke Akademi Kepolisian. Ia menikah dengan Dewi Purnomo Aryanti dan memiliki 3 anak serta 9 cucu.[1]

Karier

[sunting | sunting sumber]

Dibyo Widodo memulai kariernya di kepolisian sejak tanggal 1 Desember 1968 dengan pangkat Inspektur Polisi tingkat II. Mengawali tugas sebagai Perwira Operasi di Komres 1012 Surabaya, kemudian mempersunting Dewi Poernomo Aryanti sebagai isterinya, pasangan tersebut kini dikarunia tiga orang anak, satu diantaranya seorang puteri. Sebagai sosok yang menyusuri kariernya mulai dari jenjang bawah, putra pertama pasangan Drs Soekardi dan Toerniati Sukardi ini pernah menduduki 32 jabatan sebelum sampai puncak kariernya sebagai Kapolri. Hal ini dilalui dengan ketekunan menapaki berbagai jenjang pendidikan maupun kursus dan penataran. Pendidikan umumnya sendiri adalah sampai tingkat SMA pada tahun 1965 yang kemudian dilanjutkan dengan pendidikan di AKABRI Bagian Kepolisian (1968), Bakaloreat PTIK (1972), Doktoral PTIK (1975), Sesko ABRI Bagpol (1981), Lemhannas (1993).

Penyandang brevet Para Brimob Polri, Selam Polri, Selam Angkatan Laut, dan Pandu Udara dari Kopassus Angkatan Darat ini, punya komitmen untuk meningkatkan operasional kepolisian dalam memberantas kejahatan dengan tetap memperhatikan garis-garis kebijakan pendahulunya. Catatan prestasi operasionalnya cukup menonjol ketika bertugas di Operasi Seroja Timor Timur, tetapi sebenarnya lonjakan kariernya tercatat setelah menyelesaikan tugas sebagai Kapolres Deli Serdang tahun 1986 dan kemudian diangkat sebagai ADC Presiden RI[2] sampai tahun 1992. Berturut-turut setelah itu ia menjabat sebagai Irpolda Sumut, Wakapolda Nusa Tenggara, Wakapolda Metro Jaya, Kapolda Metro Jaya clan kemudian Kapolri.

Semasa menjabat Kapolda Metro Jaya banyak langkah-langkah taktis dilakukan maupun tindakan tegas yang acapkali membuat berdebar anak buahnya karena sikapnya yang menindak segala bentuk penyimpangan di lingkungan Polri maupun dalam menghadapi gangguan kamtibmas di ibu kota tak segan-segan bertindak keras tanpa pandang bulu. Untuk melayani dengan cepat segala keluhan masyarakat muncullah gagasan pembentukan satuan Unit Reaksi Cepat atau lebih dikenal dengan singkatan URC, dimana setiap ada laporan dari masyarakat, dalam tempo singkat satuan Polri segera tiba di tempat kejadian.

Satuan khusus ini didukung oleh kendaraan roda empat dan roda dua dengan anggota yang terlatih dan handal sehingga mampu menjadi tulang punggung kesatuan Polri dalam mengantisipasi setiap gangguan kamtibmas sehingga masyarakat benar-benar merasa aman dan tenteram. Kehadiran URC di TKP dengan cepat pertama-tama adalah pengamanan TKP dengan memberikan pita kuning bertanda "DILARANG MELINTAS GARIS POLISI" sehingga semua data, baik berupa sidik jari maupun bukti-bukti yang lain belum terjamah oleh orang lain. Hal ini memudahkan petugas Laboratorium Forensik dalam mengidentifikasi setiap bukti yang ada, dan dengan cepat pula dianalisis untuk mengungkap kejadian guna pengusutan selanjutnya.

Pada masa kepemimpinannya, Polda Metro jaya benar-benar dibuat tidak pernah tidur dan seolah-olah setiap jengkal tanah di wilayah Jabotabek ini selalu terdengar langkah anggota Polri berjalan seirama detak jarum jam. Sebelum menduduki tampuk pimpinan tertinggi Polri, jauh-jauh hari masyarakat telah meramalkan bahwa nanti Jenderal ini pasti segera berpindah kantor dari Semanggi ke Trunojoyo. Namun semua orang juga tak mengira akan secepat itu penyerahan tongkat komando dari Jenderal Polisi Drs. Banurusman kepada Letjen.Pol. Drs. Dibyo Widodo, sehingga masyarakat pun kembali dibuat seolah seperti kejadian yang tiba-tiba. Dengan pengalaman yang lengkap inilah Jenderal Dibyo Widodo mampu melangkah ke jenjang tertinggi di lingkungan Polri.

Meninggal

[sunting | sunting sumber]
Makam Dibyo Widodo di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata

Dibyo Widodo meninggal dunia akibat serangan jantung di Rumah Sakit Gleneagles, Singapura pada tanggal 15 Maret 2012 dalam usia 65 tahun, setelah sebelumnya mengalami koma selama dua hari.[3] Jenazah beliau dimakamkan secara islam di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta Selatan.[4]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Tanda Jasa

[sunting | sunting sumber]

Ia mendapat tanda kehormatan baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya;[5]

Baris ke-1 Bintang Mahaputera Adipradana (6 Agustus 1998)[6]
Baris ke-2 Bintang Dharma Bintang Bhayangkara Utama Bintang Yudha Dharma Pratama
Baris ke-3 Bintang Bhayangkara Pratama Bintang Yudha Dharma Nararya Bintang Bhayangkara Nararya
Baris ke-4 Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun
Baris ke-5 Satyalancana Wira Karya Satyalancana Seroja Satyalancana Dwidya Sistha
Baris ke-6 Satyalancana Penegak Pingat Panglima Gagah Pasukan Polis (P.G.P.P.) - Malaysia (1996) Pingat Jasa Gemilang (P.J.G.) - Singapura (5 Desember 1997)[7]

Lainnya

[sunting | sunting sumber]
  • Lencana Ksatria Bhakti Husada Aditya
  • Lencana Manggala Karya Kencana

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ↑ "Profil Jenderal Polisi Dibyo Widodo, Mantan Kapolda Metro Jaya yang Punya 4 Brevet Polisi dan TNI". SINDOnews Metro. Diakses tanggal 2023-11-14.
  2. ↑ "Bintang Terang Mantan Ajudan Presiden di Istana"
  3. ↑ Mantan Kapolri Dibyo Widodo Meninggal di Singapura, diakses pada 15 Maret 2012.
  4. ↑ "Kenangan Nanan tentang Dibyo Widodo: Ajarkan Berani & Kekompakan Korps". detiknews. Diakses tanggal 2023-11-14.
  5. ↑ Ensiklopedi Kapolri : Drs. Dibyo Widodo. Jenderal Polisi. Diakses tanggal 6 Maret 2023.
  6. ↑ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 3 September 2021.
  7. ↑ Author (1997-12-05). "Pingat Jasa Gemilang bagi Ketua Polis Indonesia". NewspaperSG. Diakses tanggal 2024-07-10.
Jabatan kepolisian
Didahului oleh:
Banurusman Astrosemitro
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
1996–1998
Diteruskan oleh:
Roesmanhadi
Didahului oleh:
Kolonel Pol. Kunarto
Ajudan Presiden RI (Polri)
1986 - 1992
Diteruskan oleh:
Kolonel Pol
  • l
  • b
  • s
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
  • Soekanto Tjokrodiatmodjo
  • Soekarno Djojonegoro
  • Soetjipto Danoekoesoemo
  • Soetjipto Joedodihardjo
  • Hoegeng Iman Santoso
  • Mohamad Hasan
  • Widodo Budidarmo
  • Awaloedin Djamin
  • Anton Soedjarwo
  • Mochammad Sanoesi
  • Kunarto
  • Banurusman Astrosemitro
  • Dibyo Widodo
  • Roesmanhadi
  • Rusdihardjo
  • Surojo Bimantoro
  • Da'i Bachtiar
  • Sutanto
  • Bambang Hendarso Danuri
  • Timur Pradopo
  • Sutarman
  • Badrodin Haiti
  • Tito Karnavian
  • Idham Azis
  • Listyo Sigit Prabowo
Lambang Polri
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dibyo_Widodo&oldid=28443983"
Kategori:
  • Kelahiran 1946
  • Kematian 2012
  • Meninggal usia 65
  • Meninggal usia 66
  • Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
  • Tokoh Jawa
  • Tokoh dari Kabupaten Banyumas
  • Penerima Bintang Mahaputera Adipradana
  • Penerima Bintang Dharma
Kategori tersembunyi:
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Pages using infobox officeholder with unknown parameters
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 26 Mei
  • Tanggal kematian 15 Maret
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi November 2025
  • Galat CS1: nama generik

Best Rank
More Recommended Articles