More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Didik Nini Thowok - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Didik Nini Thowok - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Didik Nini Thowok

  • مصرى
  • English
  • Jawa
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini bukan mengenai Nini Thowok atau Nini Thowong.

Didik Nini Thowok
LahirKwee Tjoen An
13 November 1954 (umur 70)
Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia
Nama lain
  • Didik Hadiprayitno
  • Kwee Tjoen Lian
AlmamaterAkademi Seni Tari Indonesia Yogyakarta
PekerjaanPenari, koreografer, komedian, penyanyi, pemeran
Tahun aktif1971–sekarang
Situs webwww.didikninithowok.info
Didik Nini Thowok
Hanzi: 郭俊安
Alih aksara
Mandarin
- Hanyu Pinyin: Guō Jùn'ān
Min Nan
- Romanisasi POJ: Koeh Chùn An

Didik Hadiprayitno (lahir 13 November 1954), terlahir dengan nama Kwee Tjoen An, lebih dikenal dengan nama panggung Didik Nini Thowok, adalah seorang penari Indonesia yang selalu menirukan perempuan dalam pertunjukan tari tradisional Jawa dan Bali. Karena ia telah belajar tari di beberapa negara, termasuk Indonesia, India, Jepang, dan Spanyol, ia sering menggabungkan gaya dari berbagai budaya dalam tariannya.[1] Ia adalah keturunan campuran Tionghoa-Jawa.

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Didik Nini Thowok terlahir dengan nama Kwee Tjoen Lian. Karena sakit-sakitan orang tuanya mengubah namanya menjadi Kwee Tjoen An. Ayah Didik, Kwee Yoe Tiang, merupakan seorang peranakan Tionghoa yang "terdampar" di Temanggung sedangkan ibunya, Suminah, adalah wanita Jawa asli, asal Desa Tayem, Cilacap. Didik adalah sulung dari lima bersaudara (keempat adiknya perempuan). Setelah Gerakan 30 September, keturunan Tionghoa diwajibkan mengganti nama Tionghoa mereka menjadi nama pribumi sehingga nama Kwee Tjoen An pun menjadi Didik Hadiprayitno.

Kehidupan masa kecil Didik penuh keprihatinan. Ayahnya bisnis jual beli kulit kambing dan sapi. Ibunya membuka kios di Pasar Kayu. Hidup bersama mereka adalah kakek dan nenek Didik. Maka keluarga Didik harus hidup pas-pasan. Sebagai anak dan cucu pertama, Didik selalu dimanja oleh seluruh anggota keluarga. Selain itu, Didik tidak nakal seperti kebanyakan anak laki-laki seumurannya. Ia cenderung seperti anak perempuan dan menyukai permainan mereka, seperti pasar-pasaran (berjualan), masak-masakan, dan ibu-ibuan. Saat kecil pun Didik diajari oleh neneknya ketrampilan perempuan seperti menjahit, menisik, menyulam, dan merenda.[2]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Setelah lulus SMA, impian Didik untuk melanjutkan kuliah di ASTI Yogyakarta terbentur pada biaya. Didik pun bekerja, tak jauh dari kesukaannya, menari. Didik menjadi pegawai honorer di Kabin Kebudayaan Kabupaten Temanggung dengan tugas mengajar tari di beberapa sekolah (SD dan SMP), serta memberi les privat menari untuk anak-anak di sekitar Temanggung.

Dua tahun setelah lulus SMA, Didik bertekad untuk kuliah di ASTI. Berbekal uang tabungannya, Didik berangkat ke Yogyakarta dan mendaftar di ASTI. Berkat Tari Manipuri, tarian wanita yang diperagakannya dengan begitu cantik, Didik berhasil memikat tim juri ASTI. Sehingga Didik diterima dan dinyatakan sebagai mahasiswa ASTI angkatan 1974.

Pribadinya yang hangat, kocak dan santun tak menyulitkan Didik untuk mendapat teman. Bersama teman-teman barunya, Didik menampilkan fragmen tari berjudul Ande-ande Lumut. Didik berperan sebagai Mbok Randha Dadapan, janda centil dari Desa Dadapan. Penampilan Didik sangat memukau mahasiswa ASTI yang lain.

Menjadi anak kost sangat sulit bagi Didik, karena tak mungkin mengharapkan kiriman dari rumah. Ketrampilan 'perempuan' yang dulu diajarkan neneknya terasa sangat berguna. Didik menerima pesanan membuat hiasan bordir, juga menjual hasil kerajinannya, seperti syal dan taplak meja.

Beberapa bulan setelah mulai kuliah, Didik menerima tawaran dari kakak angkatannya, Bekti Budi Hastuti (Tutik) untuk membantu dalam fragmen tari Nini Thowok bersama Sunaryo. Nini Thowok atau Nini Thowong adalah semacam permainan jailangkung yang biasa dimainkan masyarakat Jawa tradisional. Pementasan ini sangat sukses. Kesuksesannya membawa trio tersebut pentas diberbagai acara. Merekapun mengemas pertunjukan mereka dengan konsep yang lebih matang. Saat Sunaryo mengundurkan diri, posisinya digantikan Bambang Leksono Setyo Aji, teman sekos Didik. Mereka lantas menyebut kelompok mereka sebagai Bengkel Nini Thowok. Dan di belakang nama mereka melekat nama tambahan Nini Thowok (berarti: "nenek yang menyeramkan"). Setelah itu, karier Didik Nini Thowok sebagai penari terus berlanjut, bahkan Didik sering muncul di televisi.

Proses kreatif

[sunting | sunting sumber]

Didik terus mengembangkan kemampuan tarinya dengan berguru ke mana-mana. Didik berguru langsung pada maestro tari Bali, I Gusti Gde Raka, di Gianyar. Ia juga mempelajari tari klasik Sunda dari Endo Suanda; Tari Topeng Cirebon gaya Palimanan yang dipelajarinya dari tokoh besar Topeng Cirebon, Ibu Suji. Saat pergi ke Jepang, Didik mempelajari tari klasik Noh (Hagoromo), di Spanyol, ia pun belajar tari Flamenco.[3]

Setelah menyelesaikan studinya dan berhak menyandang gelar Didik Hadiprayitno, SST (Sarjana Seni Tari), Didik ditawari almamaternya, ASTI Yogyakarta untuk mengabdi sebagai staff pengajar. Selain diangkat menjadi dosen di ASTI, ia juga diminta jadi pengajar Tata Rias di Akademi Kesejahteraan Keluarga (AKK) Yogya.

Saat masih sekolah, Didik suka menggambar dan menyanyi (suaranya bagus terutama saat menyanyi tembang Jawa). Namun setelah mengenal dunia tari akibat sering menonton pertunjukan wayang orang yang berupa sendratari, Didik pun bertekad untuk mempelajari tari. Sayangnya perekonomian keluarga yang pas-pasan menyulitkan langkah Didik untuk belajar.

Akhirnya Didik meminta teman sekelasnya Sumiasih, yang pandai menari dan nembang, untuk mengajarinya tari-tarian wayang orang. Menari bukan hal yang sulit dilakukan, karena selain tubuhnya yang lentur, Didik juga berbakat. Guru Didik berikutnya adalah Ibu Sumiyati yang mengajarinya dan ketiga adiknya, tari Jawa klasik gaya Surakarta. Didik membayar guru ini dari hasil menyewakan komik warisan kakeknya. Didik juga belajar tarian Bali klasik dari seorang tukang cukur rambut.

Didik berguru pada A. M. Sudiharjo, yang pandai menari Jawa Klasik juga sering menciptakan tari kreasi baru. Didik ikut kursus menari di Kantor Pembinaan Kebudayaan Kabupaten Temanggung. Salah satu gurunya adalah Prapto Prasojo, yang juga mengajar di padepokan tari milik Bagong Kussudiarjo di Yogyakarta.

Koreografi tari ciptaan Didik yang pertama dibuat pada pertengahan 1971. Tarian itu diberi judul “Tari Persembahan”, yang merupakan gabungan gerak tari Bali dan Jawa. Didik tampil kali pertama sebagai penari wanita; berkebaya dan bersanggul saat acara kelulusan SMA tahun 1972. Saat itu, didik juga mempersembahakan tari ciptaannya sendiri dengan sangat luwes.

Filmografi

[sunting | sunting sumber]

Film

[sunting | sunting sumber]
  • Jagad X Code (2009)
  • Preman In Love (2009)
  • Wonderful Life (2016)
  • Perempuan Pembawa Sial (2025)

Serial televisi

[sunting | sunting sumber]
  • Warkop DKI (1996—1997)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Mrázek, Jan (June 2005). "Masks and Selves in Contemporary Java: The Dances of Didik Nini Thowok". Journal of Southeast Asian Studies. 36 (2): 249–279. doi:10.1017/S0022463405000160. JSTOR 20072647. S2CID 145708704.
  2. ^ http://www.thejakartapost.com/news/2011/07/19/didik-nini-thowok-dancing-his-life.html
  3. ^ http://www.tribunnews.com/seleb/2014/11/17/menari-ala-didik-nini-thowok-tak-sekadar-gerakan-tapi-ada-ritualnya

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Situs resmi
  • (Indonesia) Serial Femina[pranala nonaktif permanen]
  • (Indonesia) Profile Didik Nini Thowok
  • (Indonesia) Didik Nini Thowok: Pengalaman Mistis Selama Menari[pranala nonaktif permanen]
  • (Indonesia) Ethnomusicology Visiting Artist Event: Didik Nini Thowok
  • (Indonesia) Tari adalah Nafasnya Diarsipkan 2015-05-09 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) Profil di KapanLagi.com
  • (Indonesia) Didik Nini Thowok: Dancing is his life
  • (Indonesia) Menari Ala Didik Nini Thowok Tak Sekadar Gerakan, Tapi Ada Ritualnya
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Umum
  • Integrated Authority File (Jerman)
  • ISNI
    • 1
  • VIAF
    • 1
  • WorldCat (via VIAF)
Perpustakaan nasional
  • Amerika Serikat
  • Belanda
Lain-lain
  • Faceted Application of Subject Terminology
  • SUDOC (Prancis)
    • 1
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Didik_Nini_Thowok&oldid=27285326"
Kategori:
  • Orang hidup berusia 71
  • Kelahiran 1954
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Maret 2021
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Januari 2023
  • Pelawak Indonesia
  • Pemeran laki-laki Indonesia
  • Penari Indonesia
  • Tokoh Jawa
  • Tionghoa-Indonesia
  • Tokoh dari Temanggung
  • Marga Guo
  • Alumni Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Articles with hCards
  • Artikel mengandung aksara Tionghoa
  • Semua orang hidup
  • Tanggal kelahiran 13 November
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Mei 2025
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Artikel Wikipedia dengan penanda GND
  • Artikel Wikipedia dengan penanda ISNI
  • Artikel Wikipedia dengan penanda VIAF
  • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NTA
  • Artikel Wikipedia dengan penanda FAST
  • Artikel Wikipedia dengan penanda SUDOC
  • Artikel Wikipedia dengan penanda WorldCat-VIAF
  • Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar

Best Rank
More Recommended Articles