More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Diplomasi Twitter - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Diplomasi Twitter - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Diplomasi Twitter

  • Brezhoneg
  • English
  • Español
  • Hausa
  • Русский
  • Türkçe
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Menteri Luar Negeri Britania Raya William Hague menjawab pertanyaan tentang Afghanistan dan Pakistan dalam rangka Twitter Q&A ke-7, 29 Juni 2011

Diplomasi Twitter, "Twiplomacy", atau "diplomasi tagar" mengacu pada penggunaan jaringan sosial dan situs web mikroblog Twitter oleh kepala negara, pemimpin organisasi internasional, dan diplomatnya untuk melakukan penjangkauan diplomatik dan diplomasi publik.[1]

Twitter telah memainkan peran penting dalam komunikasi diplomatik, mulai dari pengumuman kerja sama bilateral sampai diskusi panas dan cercaan diplomatik.[2]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Diplomasi Twitter atau yang biasa dikenal sebagai Twiplomacy bermula sejak peluncuran Twitter pada tahun 2010 yang kemudian menjadi salah satu platform berbagi ide paling populer di dunia. Pada awal 2010-an, pemerintah dan juga pejabat diplomatik mulai memanfaatkan Twitter sebagai saluran resmi guna menyampaikan kebijakan luar negeri, pengumuman kerja sama bilateral hingga diskusi dan debat diplomatik yang bahkan dilakukan otoritas pemerintah secara terbuka. Bahkan dari 2010 hingga 2019, Twitter berhasil menarik sebanyak 329,5 juta pengguna.[3]

Salah satu tonggak penting dalam sejarah Diplomasi Twitter adalah peluncuran akun Twitter Kedutaan Besar Israel pada 21 Juli 2013 yang bertujuan untuk membangun komunikasi secara langsung dengan publik di negara-negara Teluk yang belum mengakui Israel secara resmi. Pembukaan akun Kedutaan Besar Israel tersebut menjadi contoh nyata bagaimana Twitter dapat dimanfaatkan untuk menjembatani hambatan diplomasi dan membuka dialog baru melalui media sosial.[4]

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Pada April 2014, tensi antara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan Kementerian Luar Negeri Rusia terkait Aneksasi Krimea oleh Federasi Rusia berujung pada "twit" atau postingan tulisan di twitter diantara kedua kementerian dengan menggunakan tagara #UnitedforUkraine untuk saling menyampaikan pandangan mereka yang berlawanan.[5]

Pemanfaatan

[sunting | sunting sumber]

Studi Twiplomacy tahun 2013 menjabarkan penggunaan Twitter oleh pemerintah:

  • Afrika: 71% kepala negara
  • Asia: 75% kepala negara
  • Eropa: 100% kepala negara
  • Amerika Utara: 18 kepala negara
  • Oseania: 38% kepala negara
  • Amerika Selatan: 92% kepala negara

Oleh Kepala Negara

[sunting | sunting sumber]

Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama tercatat menjadi kepala negara pertama yang memiliki akun Twitter, dimana awalnya terafiliasi dengan upaya untuk kampanye pencalonan dirinya pada 2008. Hal ini sekaligus membuatnya sebagai kepala negara yang paling banyak diikuti di Twitter saat ia menjabat.[6] Kini, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, merupakan sosok kepala negara yang sangat aktif menggunakan Twitter dan sering kontroversial, terutama selama kampanye pemilihan presiden AS tahun 2016 menjadi terkenal secara global, telah sering terlibat dalam diplomasi Twitter selama masa jabatannya.[7][8]

Kepala negara dan pemerintahan lain yang mempelopori pelaksanaan diplomasi Twitter termasuk Presiden Meksiko Enrique Peña Nieto, Perdana Menteri Belgia Elio Di Rupo,[9] dan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, yang semuanya bergabung dengan Twitter pada tahun 2007.

Oleh Pemimpin Organisasi Antarpemerintah

[sunting | sunting sumber]

Mulai April 2014, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan organisasi antarpemeirntah yang paling banyak diikuti dii Twitter[10] dengan halamannya yang dilihat lebih dari 2.56 juta penonton pada April 2014.[11] Akhirnya, banyak bawahan dan badan pendanaan PBB yang berhasil menarik banyak pengikut. United Nations Children's Fund atau UNICEF meraih popularitas terbanyak daripada PBB, dimana UNICEF berhasil diikuti sebanyak lebih dari 2.69 juta pada April 2014.[12]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Aktivisme tagar

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Andreas Sandre "Twitter for Diplomats", report for Geneva-based, non-profit Diplo (2013)
  • "Twiplomacy: Heads of state and government on Twitter, July 2013 Diarsipkan 2016-04-15 di Wayback Machine.", Twiplomacy study (July 2013)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Keleman, Michele (21 February 2014). "Twitter Diplomacy: State Department 2.0". National Public Radio. Diakses tanggal 28 April 2014.
  2. ^ Landler, Mark (4 February 2014). "In the Scripted World of Diplomacy, a Burst of Tweets". International New York Times. Diakses tanggal 28 April 2014.
  3. ^ . 2019-01-01. doi:10.3030/823866 https://doi.org/10.3030/823866. ;
  4. ^ Admin. "Diplomasi Twitter : Peluang atau Bencana Era Diplomasi Digital?". Hubungan Internasional (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-05-31.
  5. ^ Tharoor, Ishaan; Ovalle, David; Hax, Carolyn; Kelati, Haben; Brasch, Ben; Sheinerman, Marie-Rose; Willick, Jason; Gordon, Charlotte (2014-05-19). "Russia hijacks U.S. State Department's Ukraine hashtag". The Washington Post (dalam bahasa American English). ISSN 0190-8286. Diakses tanggal 2025-07-25.
  6. ^ Miles, Tom (2012-07-26). "@tweeter-in-chief? Obama's outsourced tweets top twitocracy". Reuters (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-07-25.
  7. ^ "Clinton slams Trump's Twitter diplomacy: 'That doesn't work'". POLITICO. Diakses tanggal 2025-07-25.
  8. ^ "Commentary: Trump's brave new world of Twitter diplomacy". Reuters (dalam bahasa American English). 2016-12-08. Diakses tanggal 2025-07-25.
  9. ^ "Katalog | GRIN-Shop: eBooks direkt downloaden | über 80 Fachbereiche". www.grin.com. Diakses tanggal 2025-07-25.
  10. ^ "Cheat Sheet To Gaining More Engagement on Twitter". www.subscriberz.com. Diakses tanggal 2025-07-25.
  11. ^ "United Nations (@UN) on X". X (formerly Twitter) (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-07-25.
  12. ^ "UNICEF (@UNICEF) on X". X (formerly Twitter) (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-07-25.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diplomasi_Twitter&oldid=27594371"
Kategori:
  • Diplomasi
  • Hubungan internasional
  • Mikroblog
  • Ilmu politik
  • Layanan jejaring sosial
  • Twitter
  • Web 2.0
Kategori tersembunyi:
  • Galat CS1: periode hilang
  • Galat CS1: judul hilang
  • Galat CS1: pranala mentah
  • CS1 sumber berbahasa American English (en-us)
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles