More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Enggano, Bengkulu Utara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Enggano, Bengkulu Utara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Enggano, Bengkulu Utara

  • Cebuano
  • Jawa
  • Basa Banyumasan
  • Minangkabau
  • Bahasa Melayu
  • Svenska
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
  • Switch to legacy parser
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk Pulau, lihat Pulau Enggano.
Enggano
Kecamatan
Negara Indonesia
ProvinsiBengkulu
KabupatenBengkulu Utara
Pemerintahan
 • CamatSusanto[1]
Populasi
 (2021)
 • Total4.112 jiwa
 • Kepadatan21/km2 (50/sq mi)
Kode pos
38387
Kode Kemendagri17.03.01 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1703010 Edit nilai pada Wikidata
Luas199,00 km²
Desa/kelurahan6 desa
Peta
Wikipedia | Kode sumber | Tata penggunaan
PetaKoordinat: 5°20′37.8″S 102°16′3.9″E / 5.343833°S 102.267750°E / -5.343833; 102.267750

Enggano adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, Indonesia. Enggano merupakan sebuah pulau yang berada di wilayah barat daya provinsi Bengkulu dan secara administratif merupakan kecamatan paling jauh dari kabupaten Bengkulu Utara. Ibu kota kecamatan Enggano berada di desa Apoho.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]
Peta Pulau Enggano

Marco Polo diduga adalah orang pertama yang mencatat keberadaan Pulau Enggano saat melakukan perjalanan kembali ke Venesia setelah 24 tahun di Asia.[2] Pada 1345 atau 53 tahun setelah Marco Polo, Ibnu Batutah juga mencatat keberadaan "Pulau Telanjang" di selatan Pulau Sumatra.[3][4][5][6] Meski demikian, tidak diketahui apakah keduanya mendarat di Pulau Enggano.

Terdapat catatan-catatan awal pendaratan pelaut-pelaut Eropa ke Pulau Enggano. Pelaut Eropa yang tercatat pertama kali mendarat di Pulau Enggano adalah pelaut Portugis di bawah pimpinan Alvaro Talesso atau Alonzo Talesso. Pada 1506, kapalnya terhempas badai sehingga mereka terdampar di Pulau Enggano. Pada 5 Juni 1596, ekspedisi Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman tercatat mendarat di Pulau Enggano.[7]

Sejak 1596 hingga 1771, tidak ada orang Eropa yang hadir secara terus menerus di Pulau Enggano.[7] Meski Belanda pernah melakukan ekspedisi dari Batavia pada 1645, Pulau Enggano termasuk pulau yang mereka telantarkan. Pada 1684, Pulau Enggano berada di bawah kekuasaan Inggris bersamaan dengan keberhasilan mereka merebut Bengkulu dari Belanda.[7] Catatan pertama tentang keberadaan masyarakat adat Enggano berasal dari buku catatan pelayaran pelaut Inggris bernama Charles Miller yang berlayar dari Bengkulu ke Pulau Enggano pada 1771.[8]

Sarana dan Prasarana

[sunting | sunting sumber]

Enggano saat ini sudah memiliki beberapa sarana dan prasarana yang lumayan bagus walaupun beberapa di antaranya masih dalam tahap pembangunan dan pengerjaan. Enggano memiliki 1 kantor camat yang berlokasi di desa Apoho, 2 buah puskesmas yang masih-masing terletak di Apoho dan Banjarsari, 2 buah dermaga yakni di Kahyapu dan Malakoni, 1 buah bandara di perbatasan antara Meok dan Banjarsari, 1 buah area peluncuran satelit dalam tahap awal, jalan raya beraspal sepanjang 35,5 km, jalan tanah sepanjang 18 km, 1 buah SMA di Malakoni, 2 buah SMP di Kahyapu dan Apoho, 5 buah SD inpress dan 1 buah perpustakaan di Meok. Bandara juga sudah dibangun di pulau ini, yakni Bandar Udara Enggano, khususnya tujuan Kota Bengkulu.[9]

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Suku bangsa

[sunting | sunting sumber]
Penari Enggano (foto diambil tahun 2016)

Penduduk asli Pulau Enggano adalah Suku Enggano, yang terbagi menjadi lima puak asli (penduduk setempat menyebutnya suku). Semuanya berbahasa sama, bahasa Enggano. Suku atau Puak Kauno yang mulai menempati tempat ini pada zaman Belanda (sekitar tahun 1934). Di Pulau Enggano masyarakat terbagi atas sukusuku dimana masing-masing suku dikepalai seorang Ketua Suku. Penduduk asli Pulau Enggano terdiri dari Suku Kauno, Suku Kaahoao, Suku Kaharuba, Suku Kaitaro, Suku Kaaruhi, dan Suku Kaamay.[10]

Penduduk pulau ini rata-rata hidup dari perkebunan kakao dan merica atau lada yang hasilnya dijual ke Kota Bengkulu. Perkebunan terbesar di Enggano adalah perkebunan pisang yang hasilnya dijual ke Provinsi Lampung.

Agama

[sunting | sunting sumber]

Sebagian besar masyarakat Pulau Enggano beragama Islam yakni 55,30%, dan sebagian lainnya beragama Kristen Protestan yakni 44,70%. Kondisi kerukunan antar umat beragama di Enggano sangat terjaga dengan baik sehingga tidak pernah terjadi konflik horizontal di antara penduduk.[10] Jumlah masjid di Enggano sebanyak 13 masjid, dan gereja Protestan di pulau Enggano sebanyak 9 bangunan gereja.[11]

Perekonomian

[sunting | sunting sumber]
Layanan Kapal Ferry di pelabuhan Kahyapu, Enggano

Areal persawahan saat ini terdapat di Desa Kaana dan Desa Banjar Sari, luas sekitar 25 Ha dan hanya ada satu buah sungai (Sungai Kikuba) yang telah dijadikan sumber irigasi teknis. Produksi sawah di Enggano sekitar 75 ton beras per tahun. Sedangkan areal perkebunan tersebar cukup luas mulai dari Desa Kahyapu sampai dengan Desa Banjar Sari.

Perkebunan yang dikembangkan merupakan jenis perkebunan rakyat jenis cokelat, melinjo, cengkih, kelapa, buah-buahan dan kopi. Masyarakat Pulau Enggano mengelola peternakan kerbau, sapi, kambing, ayam, dan itik dalam skala kecil. Hasil peternakan ini biasanya digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

Dalam bidang kehutanan, Pulau Enggano memiliki beragam jenis vegetasi hutan yang beraneka ragam dan cukup bernilai ekonomis. Beberapa produk kehutanan antara lain kayu merbau, kayu jambu, nehek, abihu, rengas, cemara laut, bakau,dan beringin. Berdasarkan potensi sumber daya alam yang ada, industri yang dapat dikembangkan adalah industri kerajinan tangan (seperti dari bahan rotan, kerang, mutiara dll), industri pengolahan cokelat, melinjo dan buah-buahan,industri pengawetan atau pengolahan ikan, industri budidaya seperti rumput laut dan anggrek hutan.

Potensi wisata

[sunting | sunting sumber]

Beberapa objek wisata alam yang ada di Enggano, termasuk berupa kawasan konservasi di antaranya Hutan Suaka Alam Kioyo I dan Hutan Suaka Alam Kioyo II. Kemudian ada puala Hutan Suaka Alam Teluk Klowel, Hutan Wisata Alam Tanjung Laksaha, Hutan Suaka Alam Bahuewo. Ada tempat penjelajahan hutan mangrove di Pulau Merbau dan Banjar Sari, kemudian ada tempat pengataman yang disebut Kaana.[10]

Kawasan Pulau Enggano juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata bahari seperti selancar, memancing, wisata selam, snorkeling, wisata pantai, berenang, dan wisata desa binaan. Dalam hal wisata bahari, potensi Enggano sama dengan Mentawai, Simeulue dan Nias. Lokasi wisata bahari terdapat di perairan Pulau Dua, Pulau Merbau, Kahyapu, Pantai Teluk Harapan, TelukLabuho, Teluk Berhawe, Tanjung Kioyo, Tanjung Koomang, dan pantai di Kaana. Potensi wisata bahari lainnya yang belum banyak terungkap adalah wisata sejarah di perairan Tanjung Laksaha – Teluk Berhau, tempat di mana harta karun berada.

Berikut adalah wisata di pulau Enggano

  • Wisata danau Bak Blau di Meok.
  • Wisata batu lobang di Banjarsari
  • Wisata Pulau Dua di Kahyapu
  • Pulau Merbau di Kahyapu
  • Kolam Podipo

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ↑ Hidayat, M Arif (30 April 2022). "Salam Haru Camat 'Susah' Kepada Semua Pimpinan TNI, Camat Pulau Enggano Bengkulu". Tribunnews.com. Diakses tanggal 6 Juli 2022.
  2. ↑ Bartoli, Adolfo (1863). I viaggi di Marco Poli. Felice Le Monnier. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  3. ↑ Monteil, Vincent (1970). "The Introduction to the Voyages of Ibn Battutah". The Islamic Review & Arab Affairs.
  4. ↑ Battuta, Ibn (1980). Travels in Asia and Africa: 1325–1354. Routledge & Kegan Paul. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  5. ↑ Mackintosh-Smith, T. (2002). Travels with a Tangerine: A Journey in the Footnotes of Ibn Battutah. Picador. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  6. ↑ Euben, Roxanne Leslie (2006). Journeys to the other shore: Muslim and Western travelers in search of knowledge. Princeton: Princeton University Press. ISBN 0-691-12721-2. OCLC 69792066. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  7. 1 2 3 Maryanto, Ibnu; Hamidy, A.; Keim, A. P.; Sihotang, V. L.; Lupiyaningdyah, P.; Irham, M.; Ardiyani, M., ed. (2017). Ekspedisi Pulau Enggano. Jakarta. hlm. 15. ISBN 978-979-799-944-5. OCLC 1033541966. Pemeliharaan CS1: Lokasi tanpa penerbit (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  8. ↑ Miller, Charles; King, Edward; Frere, John (1778). "An Account of the Island of Sumatra, &c. By Mr. Charles Miller. Communicated by Edward King, Esq". Philosophical Transactions of the Royal Society of London. 68: 160–179. ISSN 0261-0523.
  9. ↑ "Bandar Udara Enggano". bandara.co.id. Diakses tanggal 9 Februari 2022.
  10. 1 2 3 "Profile Pulau Eggano, Bengkulu Utara". kkp.go.id. Diakses tanggal 9 Februari 2022.
  11. ↑ "Kecamatan Enggano Dalam Angka 2021" (pdf). bengkuluutarakab.bps.go.id. hlm. 11, 38. Diakses tanggal 6 Juli 2022.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Enggano Island.
  • l
  • b
  • s
Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu
Desa
  • Apoho
  • Banjar Sari
  • Ka'ana
  • Kahyapu
  • Malakoni
  • Meok
  • l
  • b
  • s
Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu
  • Bupati: Arie Septia Adinata
  • Wakil Bupati: Sumarno
  • Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kecamatan
  • Air Besi
  • Air Napal
  • Air Padang
  • Arma Jaya
  • Batik Nau
  • Enggano
  • Giri Mulya
  • Hulu Palik
  • Kerkap
  • Ketahun
  • Kota Arga Makmur
  • Lais
  • Marga Sakti Sebelat
  • Napal Putih
  • Padang Jaya
  • Pinang Raya
  • Putri Hijau
  • Tanjung Agung Palik
  • Ulok Kupai
Lambang Kabupaten Bengkulu Utara
Lihat juga: Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bengkulu Utara
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Enggano,_Bengkulu_Utara&oldid=27569093"
Kategori:
  • Enggano, Bengkulu Utara
  • Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen formatnum non-numerik
  • Mapframe Infobox tanpa hubungan OSM di Wikidata
  • Pages using gadget WikiMiniAtlas
  • Artikel sungai dengan peta OpenStreetMap
  • Pages using infobox settlement with no map
  • Pages using infobox settlement with no coordinates
  • Semua kecamatan di Indonesia
  • Semua daerah tingkat III di Indonesia
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Pemeliharaan CS1: Lokasi tanpa penerbit
  • Pranala kategori Commons ditentukan secara lokal
  • Halaman yang menggunakan ekstensi Kartographer

Best Rank
More Recommended Articles