Fasciotomy
Fasciotomy | |
---|---|
Intervensi | |
![]() Setelah tekanan berkurang, area faskiotomi ditutup dengan cangkok kulit. | |
Sinonim | Faskiektomi, Faskiotomi |
Fasciotomy adalah prosedur bedah yng memotong fasia untuk mengurangi tekanan dan dengan demikian memperbaiki peredaran darah ke suatu area jaringan atau otot.[1] Prosedur ini dilakukan untuk menyelamatkan anggota tubuh ketika terjadi sindroma kompartemen. Biasanya jika tidak dilakukan, maka anggota tubuh terancam kehilangan suplai darah, oksigen, dan makanan, sehingga lama-kelamanaan akan rusak dan mengalami nekrosis.
Indikasi
Faskiotomi dilakukan untuk mengatasi sindroma kompartemen. Faktor risiko yang menimbulkan kondisi ini meliputi:
- Cedera remuk[2]
- Atlet yang mengalami satu atau lebih cedera benturan serius
- Orang dengan luka bakar berat
- Gigitan ular, namun sangat jarang[3]
Prosedur ini dapat dilakukan jika:[4]
- Terdapat tanda-tanda kuat dari sindroma kompartemen
- Tekanan di dalam kompartemen > 30 mmHg (> 20 mmHg jika tekanan darah seseorang rendah)
- Tidak ada aliran darah arteri ke area tersebut selama lebih dari 4 jam.
Komplikasi
Keterlambatan dalam melakukan prosedur ini dapat menyebabkan komplikasi neurovaskular atau menyebabkan perlunya amputasi anggota tubuh.[1] Komplikasi juga dapat berupa pembentukan jaringan parut setelah operasi. Penebalan bekas luka operasi dapat mengakibatkan hilangnya mobilitas pada sendi yang terlibat. Hal ini dapat diatasi melalui terapi okupasi atau terapi fisik.
Referensi
- ^ a b Dente CJ, Wyrzykowski AD, Feliciano DV (Oktober 2009). "Fasciotomy". Current Problems in Surgery. 46 (10): 779–839. doi:10.1067/j.cpsurg.2009.04.006. PMID 19735797.
- ^ "Compartment syndrome: MedlinePlus Medical Encyclopedia". Nlm.nih.gov. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2014-02-20. Diakses tanggal 2014-03-08.
- ^ Lavonas, Eric J; Ruha, Anne-Michelle; Banner, William; Bebarta, Vikhyat; Bernstein, Jeffrey N; Bush, Sean P; Kerns, William P; Richardson, William H; Seifert, Steven A; Tanen, David A; Curry, Steve C; Dart, Richard C (3 Februari 2011). "Unified treatment algorithm for the management of crotaline snakebite in the United States: results of an evidence-informed consensus workshop". BMC Emergency Medicine. 11: 2. doi:10.1186/1471-227X-11-2. PMC 3042971. PMID 21291549. Pemeliharaan CS1: DOI bebas tanpa ditandai (link)
- ^ Long, Brit; Koyfman, Alex; Gottlieb, Michael (April 2019). "Evaluation and Management of Acute Compartment Syndrome in the Emergency Department". The Journal of Emergency Medicine. 56 (4): 386–397. doi:10.1016/j.jemermed.2018.12.021.