More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Filsafat abad ke-19 - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Filsafat abad ke-19 - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Filsafat abad ke-19

  • العربية
  • Azərbaycanca
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Suomi
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • 한국어
  • Malti
  • Norsk bokmål
  • Português
  • Русский
  • Slovenčina
  • Türkçe
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
"Mazhab Athena" karya Raffaello Sanzio da Urbino.

Pada abad ke-19, filosofi Zaman Pencerahan mulai memiliki efek dramatis, karya-karya terkenal para filsuf seperti Immanuel Kant dan Jean-Jacques Rousseau mempengaruhi generasi pemikir baru. Pada akhir abad ke-18 sebuah gerakan yang dikenal sebagai Romantisisme dimulai, aliran ini adalah emosi yang kuat sebagai pengalaman autentik yang bukan dari estetika, menempatkan penekanan baru pada emosi seperti rasa takut, ngeri dan teror serta kekaguman. Ide-ide kunci yang memicu perubahan dalam filsafat adalah kemajuan sains yang cepat: evolusi, sebagaimana didalilkan oleh Vanini, Diderot, Lord Monboddo, Erasmus Darwin, Lamarck, Goethe, dan Charles Darwin, dan apa yang sekarang disebut urutan emergent, seperti pasar bebas yang dikatakan Adam Smith di dalam suatu negara. Tekanan egalitarianisme, dan perubahan yang lebih cepat memuncak pada periode revolusi dan turbulensi yang menyaksikan filosofi juga berubah.

Auguste Comte, yang mengklaim dirinya sendiri sebagai pendiri sosiologi modern, mengemukakan pandangan bahwa pengaturan yang ketat atas pengamatan yang dapat dikonfirmasikan saja harus merupakan bidang ilmu pengetahuan manusia. Dia berharap dapat mengatur ilmu-ilmu dalam peningkatan tingkat kompleksitas mulai dari matematika, astronomi, fisika, kimia, biologi, hingga disiplin ilmu baru yang disebut "sosiologi", yang merupakan studi tentang "dinamika dan statika masyarakat".[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Comte, Auguste. Course on Positive Philosophy.
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Perpustakaan nasional
  • Amerika Serikat
Lain-lain
  • Microsoft Academic
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Filsafat_abad_ke-19&oldid=18615985"
Kategori:
  • Filsafat
Kategori tersembunyi:
  • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN
  • Artikel Wikipedia dengan penanda MA

Best Rank
More Recommended Articles