Gedung Kembar Purwakarta
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan. (Agustus 2025) |
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
![]() bangunan ![]() | |
---|---|
![]() | |
Tempat | |
![]() |
|
Negara berdaulat | Indonesia |
Provinsi di Indonesia | Jawa Barat |
Kabupaten | Purwakarta ![]() |
Negara | Indonesia ![]() |
Gedung Kembar Purwakarta merupakan salah satu bangunan bersejarah yang menjadi simbol perkembangan kota.[1] Menurut catatan, bangunan ini telah berdiri sejak tahun 1831 sebagai bagian dari kompleks Gedung Negara, menjadikannya berusia lebih dari satu abad. Sepanjang perjalanannya, gedung ini mengalami berbagai proses pemeliharaan, termasuk renovasi besar pada tahun 2012 yang mempertahankan arsitektur kolonial Belanda yang khas.[1] Gedung Kembar juga menjadi saksi bisu dinamika kota Purwakarta, mulai dari era administrasi di bawah Kabupaten Karawang hingga tumbuh menjadi daerah yang terus berkembang.
Sejarah
Gedung Kembar Nakula Sadewa di Purwakarta merupakan bangunan bersejarah yang memiliki beragam fungsi sepanjang perjalanannya. Awalnya, gedung ini dibangun sebagai tempat tinggal bagi anak-anak Bupati Purwakarta. Seiring waktu, bangunan ini mengalami sejumlah renovasi dan alih fungsi, termasuk menjadi museum yang dikenal sebagai Bale Panyawangan Diorama Purwakarta.[2]
Museum tersebut menampilkan sejarah Gedung Kembar serta diorama yang merepresentasikan kehidupan masyarakat Purwakarta pada masa lampau. Dengan peranannya sebagai pusat edukasi dan pelestarian budaya, Gedung Kembar menjadi salah satu elemen penting dalam narasi perkembangan kota Purwakarta, Jawa Barat.
Proses pembangunan dan arsitektur
Gedung Kembar Purwakarta menjadi bagian sejarah yang penting dan menjadi ikon masyarakat setempat.[3] Dalam dunia konstruksi, proses pembangunan dan arsitektur merupakan dua elemen yang saling melengkapi. Proses pembangunan mencakup tahapan-tahapan penting seperti perencanaan, pengadaan material, pelaksanaan konstruksi, hingga operasional bangunan.
Sementara itu, arsitektur berfokus pada aspek desain, komposisi ruang, proporsi, dan estetika visual dari sebuah struktur.[4] Arsitektur tidak hanya menentukan kualitas dan daya tarik bangunan, tetapi juga harus menyesuaikan diri dengan kondisi teknis dan batasan yang muncul selama proses pembangunan berlangsung.
Galeri
-
Gedung Kembar Purwakarta
Rujukan
- ^ Nilasari, Ika (2024-03-12). "Pesona Wisata Gedung Kembar Purwakarta dan Daya Tariknya". Harapan Rakyat. Diakses tanggal 2025-07-19.
- ^ "Sejarah Gedung Kembar Purwakarta – Laman 3 – Sumedang Ekspres". sumedang.jabarekspres.com. 2023-05-26. Diakses tanggal 2025-07-19.
- ^ "Hanya 65 Meter dari Stasiun Purwakarta, Menelusuri Wisata Sejarah hingga Daya Tarik Gedung Kembar". Tribunpriangan.com. Diakses tanggal 2025-07-19.
- ^ "Gedung Kembar di Purwakarta, Eksotisme Masa Lalu yang Masih Abadi". SINDOnews Daerah. Diakses tanggal 2025-07-19.
Pranala luar
