Hardtack

Hardtack (atau hard tack) adalah sejenis biskuit sederhana yang dibuat hanya dari tepung, air, dan kadang sedikit garam yang dipanggang dan dapat disimpan untuk waktu yang lama. Hardtack dikenal juga sebagai biskuit pilot atau biskuit laut, atau dalam Bahasa Jepang disebut kanpan. Makanan ini sangat berguna untuk bertahan hidup dalam jangka waktu lama ketika kesulitan bahan makanan, perjalanan jauh, migrasi, atau dalam kampanye militer karena bahan bakunya murah dan mudah didapat dan proses pembuatannya sederhana.
Sejarah
Sejak manusia mampu mengolah sereal menjadi tepung, manusia mulai membuat bermacam roti dan biskuit agar bisa disimpan dalam waktu lama. Sejarah hardtack dapat ditelusuri sejak era Mesir Kuno, di mana pelaut Mesir mengenal biskuit ini dengan nama dhourra. Sementara masyarakat Romawi Kuno mengenal buccelatum atau buccellum sebagai ransum legiun Romawi. Pasukan salib yang dipimpin Richard I mengonsumsi "muslin biskit" yang mirip hardtack.[1]
Sebelum adanya teknologi makanan kaleng atau lemari pendingin, para prajurit diberi ransum hardtack yang dapat bertahan berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Bahkan ransum hardtack yang diberikan ke prajurit masa Perang Sipil Amerika Serikat adalah sisa ransum dari Perang Meksiko-Amerika Serikat 15 tahun sebelumnya. Secara teori, hardtack dapat bertahan selamanya asal disimpan kering. Namun, jika disimpan di tempat lembab, makanan ini dapat ditumbuhi kapang atau mengundang ulat dan belatung sehingga disebut juga "istana ulat".[2]
Kekurangan bahan makanan segar membuat para prajurit harus berimprovisasi memakan hardtack dengan berbagai cara. Salah satu cara yang lazim digunakan adalah mencelupkan biskuit ini ke dalam kopi, teh, atau air agar lunak. Selain itu, mereka juga dapat menghancurkan hardtack dengan ujung senapan dan membuat semacam sup dengan bahan seadanya yang dinamakan lobscouse.[1]
Pembuatan
Hardtack dibuat dengan mencampurkan tepung dengan sedikit air hingga bisa dibentuk menjadi adonan. Adonan ini dibentuk pipih dan dipotong-potong dengan bentuk persegi atau bulat dan ditusuk membentuk lubang di bagian tengahnya. Kemudian adonan ini dipanggang di oven sebanyak dua kali. Untuk daya tahan lebih lama, bisa dilakukan hingga empat kali pemanggangan.

Penggunaan
Hardtack sangat keras sehingga jarang dimakan begitu saja. Biasanya hardtack dihancurkan menjadi serpihan dan dimasak dengan bahan lainnya menjadi semacam puding atau bubur. Pada masa lalu, jika mulai digeregoti ulat, hardtack dimasukkan ke dalam kopi agar ulatnya mengambang terpisah dan biskuitnya menjadi cukup lunak untuk dimakan.
Pada masa kini, hardtack menjadi makanan yang mengingatkan pada masa perang atau bagian dari makanan darurat untuk bertahan hidup.
Referensi
- ^ a b MilitaryHistoryNow.com (2014-07-11). "Hard to Swallow – A Brief History of Hardtack and Ship's Biscuit". MilitaryHistoryNow.com (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-07-23.
- ^ "Hardtack". Encyclopedia Virginia (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-07-23.